TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ribu Dokter Hadiri Hari Anak Nasional di Desa Pampang Samarinda

Mengajak sadar kesehatan pada anak

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Samarinda, IDN Times - Sebanyak lima ribu dokter dari seluruh Indonesia menghadiri puncak Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2023 di Desa Budaya Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (23/7/2023).

Ketua Panitia Pelaksana Hari Anak Nasional (HAN) 2023 Ade Djanwardi Pasaribu menyampaikan peringatan HAN 2023 mengangkat tema "Kita Untuk Anak Indonesia".

"Kegiatan ini diikuti oleh sekitar lima ribu dokter spesialis anak dan dokter umum dari seluruh Indonesia," kata Ade Djanwardi usai acara diberitakan Antara di Samarinda.

Baca Juga: Tiga Kampus di Samarinda Kerja Sama dengan Negara-Negara OKI

1. Partisipasi masyarakat dalam kesehatan anak

ilustrasi periksa ke dokter (pexels.com/cottonbro)

Ia mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak masyarakat berpartisipasi dalam peningkatan kesehatan, khususnya kepada anak-anak. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kaltim Diane Meytha Supit mengungkapkan, sedianya lokasi puncak acara dilaksanakan di Titik Nol IKN, namun karena beberapa kendala teknis terjadi perubahan lokasi acara ke Desa Budaya Pampang.

"Kami bersyukur acara berjalan dengan baik dan tetap khidmat dalam memperingati Hari Anak Nasional 2023," katanya.

Diane menambahkan sehari sebelum peringatan menghadiri puncak HAN 2023, para dokter tersebut juga mengikuti kegiatan simposium nasional di Kota Samarinda, membahas berbagai persoalan terkait anak di Indonesia.

2. Angka kematian bayi masih jadi masalah serius

Ilustrasi upaya pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menyampaikan angka kematian bayi masih menjadi permasalahan yang serius, khususnya di daerah. "Kami telah mengambil beberapa langkah untuk mengidentifikasi akar permasalahan tersebut," ucapnya.

Beberapa laporan dari kepala dinas kabupaten/kota menunjukkan keterbatasan sarana ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) yang merupakan ruang perawatan intensif untuk bayi dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.

Menurutnya, di Kaltim hanya terdapat 78 tempat tidur untuk PICU dan NICU yang tidak mencukupi mengingat banyaknya rujukan dari klinik-klinik bersalin dan rumah sakit Tipe D dan C yang tidak memiliki sarana tersebut, sehingga pelayanan medis menjadi terhambat.

Baca Juga: Delapan WNA Vietnam Ditahan Kejari Samarinda atas Tuduhan Keimigrasian

Berita Terkini Lainnya