Era PPKM, Alat GeNose Sia-sia di Bandara dan Pelabuhan Balikpapan
Alat Genose seharga Rp150 juta per unit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 ke sejumlah provinsi menyusul peningkatan pandemik COVID-19. Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) tersangkut aturan ini akhirnya terkena imbasnya.
Penggunaan alat GeNose untuk mendeteksi pasien terpapar virus menjadi sia-sia di Bandara Sepinggan dan Pelabuhan Semayang Balikpapan. Pemerintah mewajibkan calon penumpang mengantongi sertifikat vaksinasi serta hasil swab PCR COVID-19.
"Sementara ini tidak ada GeNose, alatnya mungkin disimpan penyelenggara," kata Humas Bandara Sepinggan Balikpapan Retnowati saat dihubungi, Selasa (3/8/2021).
Baca Juga: Gugatan Praperadilan Tersangka Teror Makassar Ditolak PN Balikpapan
1. Bandara Sepinggan sempat memanfaatkan GeNose untuk penumpang pesawat
Bandara Sepinggan Balikpapan sempat menguji coba GeNose C19 atau alat pendeteksi COVID -19 yang bekerja melalui embusan napas pada bulan April 2021 lalu. Alat bantuan pendeteksi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogjakarta ini mampu mendeteksi virus COVID-19 hanya dalam hitungan menit.
Artificial intelegence (AI) alat ini akan mendeteksi pola senyawa volatile organic compound (VoC) yang terbentuk lantaran dalam embusan napas.
Orang-orang yang akan diperiksa menggunakan GeNose, terlebih dahulu diminta mengembuskan napas ke tabung khusus. Sensor-sensor dalam tabung itu lalu bekerja mendeteksi VoC yang akan menunjukkan hasil berbeda pada orang sehat dan orang yang terinfeksi COVID-19.
Dalam waktu kurang dari 2 menit, GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif COVID-19.
Baca Juga: Warga Balikpapan Terkena PPKM Masih Bisa Daftar Terima Bantuan Tunai