Gubernur Kaltim Mensyukuri Dana Gas Karbon yang Membantu Kas Daerah
Validasi kedua ada tambahan 40 juta ton karbon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Divalidasi kedua, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengungkapkan ketika ada tambahan sampai 40 juta ton carbon dioxide equivalent (CO²e) atau emisi gas buang dari hasil validasi pertama 30 juta ton CO²e.
Jika hasil validasi 40 juta ton CO²e dikalikan harga USD 25 per ton, maka sebut orang nomor satu Benua Etam ini Kalimantan Timur mampu menghasilkan puluhan miliar dollar Amerika.
“Kita jual karbon saja, Kaltim sudah tidak perlu dana APBN,” tegasnya saat peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Kawasan Stadion Utama Kaltim Palaran Samarinda dalam akun Instagram Pemprov Kaltim beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Purnawirawan Polda Kaltim yang Mengasuh Puluhan Anak di Samarinda
1. Potensi menggiurkan pendapatan emisi gas karbon Kaltim
Hal itu menurut dia, sangat sederhana dan tidak memerlukan pemikiran terlalu berbelit-belit, sebab sangat sesuai dengan potensi emisi karbon yang dimiliki Kaltim. Jika selama ini diakuinya, Kaltim juga provinsi-provinsi lain sering kali merengek dan meminta dana bagi hasil (DBH) bisa diperoleh dari pusat (APBN).
Namun ungkapnya, ketika Kaltim masuk satu-satunya provinsi di Indonesia yang mendapatkan insentif dari World Bank (Bank Dunia) atas kinerja mitigasi emisi gas rumah kaca (carbon).
Baca Juga: Jembatan Mahakam Samarinda Aman Pascainsiden Ditabrak Tongkang