TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Kampus di Samarinda Kerja Sama dengan Negara-Negara OKI

Event internasional OICCA di Samarinda

ilustrasi kerja sama (pixabay.com/mohamed_hassan)

Samarinda, IDN Times - Sejumlah utusan event internasional Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity (OICCA) 2023, yang terdiri delegasi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan tiga kampus di Samarinda, Kalimantan Timur.

Tiga kampus tersebut yakni Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (UINSI).

"Alhamdulillah semua berjalan sesuai agenda. Terima kasih kepada semua delegasi maupun duta besar yang hadir. Semoga menjadi bagian penting untuk daerah, menuju pembangunan yang lebih baik," ucap Kepala Biro Adpim Setda Provinsi Kaltim Syarifah Alawiyah dilaporkan Antara di Samarinda, Senin (10/7/2023).

Baca Juga: Pemerintah Beri Subsidi Tiket Pesawat Samarinda - Datah Dawai - Melak 

1. Peningkatan kerja sama di masa depan

Gedung rektorat kampus Unmul (IDN Times/Yuda Almerio)

Dalam kesempatan ini, Yuyun yang juga Juru Bicara Gubernur Kaltim berharap terjadinya kerja sama di masa akan datang dari seluruh negara Islam yang mengikuti event internasional ini.

Berdasarkan liputan di lapangan, di UMKT dilakukan kerja sama Research Center For Islamic History, Art And Culture (IRCICA) Kolaborasi Riset tentang Science dan Nilai-Nilai Keislaman.

Sedangkan di Unmul Samarinda dilakukan penandatanganan MoU antara Universitas Mulawarman dengan tiga universitas Islam dan Kedutaan Palestina. Yakni Islamic University in Uganda (IUIU), The Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF), Islamic University of Technology Bangladesh (IUT) dan Kedutaan Palestina.

2. Komentar dari Rektor Unmul

Gedung Rektorat universitas Mulawarman Samarinda/ Mulawarman University

Sementara itu, Rektor Unmul Dr Ir H Abdunnur, M.Si mengatakan pihaknya ingin melakukan simulasi dengan model diplomatik untuk peningkatan pengetahuan, "skill", keterampilan tentang islam, budaya, dan kesenian di Indonesia. Terutama di Kaltim dan Samarinda.

Ia menegaskan, setiap daerah tentu memiliki kearifan budaya lokal, sama seperti Kaltim yang memiliki kepercayaan lokal bahwa siapa pun yang datang dan meminum air dari sungai Mahakam pastilah akan kembali lagi ke Kaltim suatu hari nanti.

Baca Juga: Rutan Samarinda Tingkatkan Layanan selama Layanan Kunjungan Tatap Muka

Berita Terkini Lainnya