TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WNA Polandia Dilaporkan Positif COVID-19 Varian XBB 1.5 di Balikpapan

Pasien menjadi pekerja migas di Balikpapan

Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Samarinda, IDN Times - Satuan Tugas COVID-19 Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyampaikan temuan satu orang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 varian XBB 1.5 (kraken) yang terjadi di Kota Balikpapan.

Satgas COVID-19 menemukan kasus COVID-19 varian baru XBB 1.5  pada pekerja asing. Sekarang kondisinya sudah sembuh. 

"Ada temuan kasus, tetapi sudah sembuh," kata Juru bicara Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak diberitakan Antara baru-baru ini.

Baca Juga: Kepolisian Samarinda Menyelidiki Kasus Longsor di Area Tambang Batuas

1. WNA Polandia terpapar varian baru

Satuan Gugus Tugas COVID-19 Pusat kembali mengirimkan sejumlah alat kesehatan untuk tenaga medis di sejumlah Puskesmas di Provinsi Aceh dalam penanganan pasien COVID-19 (Antara Aceh/Ampelsa)

Andi mengatakan satu orang positif varian Kraken ini merupakan warga negara asing (WNA) asal Polandia yang merupakan pekerja migas. Ia menjelaskan berdasarkan keterangan organisasi kesehatan dunia (WHO), varian Kraken merupakan hasil persilangan gen dua versi turunan Omicron XBB sebelumnya, yaitu sub-varian BA 2.10.1 dan BA 2.75.

Andi mengungkapkan, histori perjalanan WNA Polandia yang dinyatakan positif varian Kraken tersebut pada 6 Januari 2023 masuk ke Jakarta dan tanggal 7 Januari 2023 terbang ke Balikpapan.

Dua sub-varian Omicron ini bisa bertukar gen ketika mereka menginfeksi orang yang sama pada waktu yang sama.

2. Petugas mengambil sampel ke lab Universitas Mulawarman

Ilustrasi pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Sementara pada tanggal 12 Januari 2023 petugas medis mengambil sampel untuk dikirim ke laboratorium UNMUL Samarinda melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. ,

Pemeriksaan laboratorium telah keluar pada 19 Januari yaitu positif varian Kraken. Pada 18 Januari yang bersangkutan jalani tes PCR hasilnya sudah negatif. 

Andi mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penularan yakni melakukan pelacakan kontak erat, selanjutnya dilakukan karantina kepada kontak erat sampai diperoleh hasil PCR.

Baca Juga: Lapas Narkoba di Samarinda Canangkan Jadi Zona Integritas

Berita Terkini Lainnya