BPBD Ungkap Puluhan Titik Banjir, Paling Rawan Kawasan Samarinda Utara
Fenomena La Nina bersama musim hujan kombinasi picu bencana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Sejak awal November Samarinda masuk musim penghujan. Waswas makin terasa dengan adanya fenomena La Nina. Warga diminta makin siaga, lebih-lebih saat hujan turun dengan intensitas sedang dalam waktu lama. Paling diantisipasi tentu petaka banjir dan tanah longsor.
“Jika terjadi banjir dan segala macam, tentunya kami akan menurunkan bantuan semaksimal mungkin,” ujar Hendra AH, pelaksana tugas (Plt) kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda saat dikonfirmasi pada Kamis (12/11/2020) petang.
Baca Juga: Waduh! Belasan ASN di Samarinda Minta Cerai, Ini Penyebabnya
1. Samarinda di tengah wabah virus corona, fenomena La Nina dan musim penghujan
Isyarat cuaca ini memang hangat dibicarakan, sebab orang nomor satu di negeri ini, yakni Presiden Joko Widodo juga menaruh perhatian terhadap fenomena La Nina. Dirinya pun menyebut jika gejalanya bakal terasa hingga tahun depan. Kondisi ini makin bikin gamang lantaran terjadi di tengah wabah virus corona atau COVID-19. Selain mengurus pandemik, pihaknya juga harus berjaga dengan potensi bencana. Sejauh ini, pihaknya belum menyampaikan langsung ke masyarakat perihal potensi yang terjadi akibat fenomena La Nina.
“Nantinya sosialisasi bakal dilakukan lewat virtual,” jelasnya.
Baca Juga: Penertiban Rumah di Bantaran SKM Samarinda Perlu Anggaran Rp4 Miliar