Melacak Bukti Baru Kasus Balita Tanpa Kepala, Polisi Gunakan K-9
Hasil penyelidikan Unit Satwa K-9 akan dijadikan bukti baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Balita Ahmad Yusuf Ghazali (4) menghilang misterius pada 22 November pada 2019 lalu dari PAUD Jannatul Athfaal, Jalan AW Sjahranie, Kecamatan Samarinda Ulu.
Saat itu sedang hujan dan tak ada saksi mata yang melihat bocah malang tersebut keluar dari tempat penitipan menuju jalan. Padahal PAUD tersebut begitu dekat dengan rumah-rumah warga.
Inilah yang membuat polisi gamang sehingga penyelidikan sempat terseok-seok hingga akhirnya Polsek Samarinda Ulu menetapkan dua pegawai PAUD sebagai tersangka karena lalai mengawasi Yusuf.
Namun, kedua orangtua Yusuf belum sepenuhnya sepakat dengan hasil penyelidikan polisi di Samarinda, hingga akhirnya ada inisiasi memanggil bantuan ahli forensik Kombes Pol Dr. dr. Sumi Hastry Purwanti, DFM, SpF dari Mabes Polri.
Demi menambah bukti penyidikan polisi, seekor K-9 jenis German Shepherd dari Unit Satwa K-9 Polda Kaltim turut dalam pencarian bukti baru pada Selasa (18/2) petang.
"Kami dari Tim K-9 mendapat permintaan untuk melacak adek Yusuf (guna menambah bukti penyelidikan)," ucap Pawang K-9 Briptu Kornelius Kurniawan Tappi saat dimintai keterangan usai melacak sisa bau dari balita Yusuf.
Baca Juga: 7 Potret Pembongkaran dan Autopsi Balita Tanpa Kepala di Samarinda
1. Pelacakan pertama dan kedua, penciuman K-9 tetap mengarah ke parit dekat PAUD
Terhitung dua kali pelacakan dilakukan. Pelacakan pertama tak disaksikan orangtua Yusuf, barulah pelacakan kedua Bambang, ayah Yusuf turut serta.
Kornelius kembali menegaskan, antara pelacakan pertama dan kedua tak jauh berbeda. Hanya saja, kondisi pertama itu sepi sekali, tak banyak kendaraan menghalangi sehingga anjing K-9 bernama Tappy bisa jauh berjalan hingga 500 meter dari PAUD.
Berbeda dengan pelacakan kedua yang lebih banyak rintangan kendaraan dan orang-orang, tapi penciuman anjing tetap mengarah ke parit. Dengan kata lain, dugaan balita Yusuf diculik itu bisa disanggah.
"Kalau ada kemungkinan adek Yusuf dibawa orang (culik), pasti anjing saya mengarah ke jalan bukan ke parit," katanya.
Baca Juga: Di Balik Peran Doktor Forensik Pertama di Asia dalam Autopsi Yusuf