El Nino Dituding Jadi Penyebab Naiknya Harga Beras di PPU
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam IDN Times - Kenaikan harga beras premium di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) diklaim disebabkan faktor alam, yakni musim El Nino dan belum masuknya musim panen petani.
Kepala Ketahanan Pangan (DKP) PPU Mulyono menjelaskan, tren kenaikan harga jual beras di wilayah PPU, terutama belakangan ini, dipengaruhi oleh faktor cuaca dan persediaan pasca musim panen.
“Harga beras mengalami kenaikan, namun dengan dimulainya masa panen pada awal Maret, kami berharap harga akan kembali stabil setelah pengaruh El Nino beberapa bulan lalu,” ucap Mulyono, Minggu (3/3/2024).
1. Operasi pasar atasi kenaikan harga beras
DKP PPU juga berencana menggelar operasi pasar murah untuk mengatasi inflasi daerah dan harga beras yang terus naik. Operasi ini akan menawarkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
“Operasi pasar murah ini bertujuan membantu masyarakat yang kurang mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga terjangkau,” kata Mulyono.
2. Belum memasuki musim panen
Kepala Dinas Pertanian (Distan) PPU Andi Trasodiharso menyatakan, saat ini belum memasuki masa panen padi, tetapi berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan sektor pertanian di wilayah tersebut.
“Upaya dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras dengan meningkatkan hasil panen melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan,” ujarnya.
Pihaknya juga akan terus meningkatkan infrastruktur pertanian, seperti pembangunan irigasi dan jalan usaha tani, serta memberikan pelatihan kepada petani.
3. Manfaatkan sarana dan prasarana pertanian
Kepala Dinas Koperasi UMK, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU Margono Hadi Sutanto, memastikan bahwa stok beras di pasaran tersedia dan tidak akan terkendala selama Ramadan.
“Meskipun ada keterlambatan pengiriman dari pusat, pasokan beras di pasaran masih aman,” katanya.
Hasil pemantauan lapangan harga jual beras premium saat ini masih berada pada kisaran Rp17 ribu, setelah sebelumnya menyentuh angka Rp18 ribu per kilogram.
Keterlambatan panen juga menjadi pemicu kenaikan harga beras dan itu tidak hanya terjadi di daerah penghasil beras. Karena selain pasokan beras lokal, kebutuhan pokok jenis ini juga didatangkan dari luar PPU.
“Walapun sudah perlahan turun, tetapi kami akui masih cenderung mahal, karena normalnya di kisaran Rp14 ribu per kilogramnya. Selama Ramadan harga beras pun pasokannya dipastikan sudah aman dan tidak ada kendala.
4. Telah berkoordinasi dengan distributor beras
Seorang pedagang beras di pasar Induk Penajam, Santi mengaku, beberapa waktu terakhir ini, harga beras premium memang alami kenaikan harga rata-rata dijual Rp18 hingga Rp17 ribu awalnya sebesar Rp14 ribuan.
“Kenaikan harga itu memang sebelumnya sudah naik lebih dahulu dari distributornya, sehingga terpaksa kita naikkan, tetapi kenaikan harga itu tidak terlalu berdampak pada warga yang membeli. Kita berharap harga bisa segera normal seperti sedia kala,” pungkasnya.
Baca Juga: Warga PPU Terima Ganti Rugi Pembangunan Bandara VVIP IKN