Hujan Tiga Jam, Dua RT di Waru Penajam Paser Utara Diterjang Banjir 

103 jiwa terdampak banjir

Penajam, IDN Times - Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) sejak pukul 23.00 Wita hingga 02.00 Wita, Senin (20/9/2021). Akibatnya adalah meluapnya air Sungai Tunan merendam dua RT di Kecamatan Waru PPU. 

“Akibat tingginya intensitas hujan terjadi sejak Senin malam kemarin hingga dini hari, membuat dua RT yakni RT 01 dan  RT 28 di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, PPU diterjang banjir,” ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Marjani kepada IDN Times, Selasa (21/9/9/2021).

1. Tinggi air masing-masing wilayah RT berbeda, tertinggi capai 60 cm di RT 28

Hujan Tiga Jam, Dua RT di Waru Penajam Paser Utara Diterjang Banjir Banjir di pemukiman warga RT.01 dan RT. 28 Kelurahan Waru, PPU (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, untuk kondisi tinggi muka air (TMA) masing-masing wilayah RT berbeda seperti di RT. 01 setinggi sekitar 20 hingga 30 cm berada di halaman rumah dalam rumah warga dari lima hingga 10 cm. Sedangkan TMA di RT 28 ketinggian air mencapai 15 sampai 30 cm di dalam rumah dan luar rumah mencapai 50 hingga 60 cm.

Dibeberkannya, laporan bencana banjir terjadi pada Selasa hari ini pada pukul 08.39 Wita. Di mana akibat banjir di dua RT tersebut rumah milik  30 Kepala Keluarga dengan 103 jiwa warga terdampak serta satu bangunan masjid Darul Aman ikut teredam banjir.

“Untuk warga RT 01 ada 21 Kepala Keluarga dengan 21 jiwa serta satu bangunan masjid ikut terendam banjir sementara di RT 28 ada 22 Kepala Keluarga dengan 82 jiwa ikut terdampak,” sebutnya.

Baca Juga: Defisit Anggaran Rp700 Miliar, Warga Penajam pun Inisiatif Kumpul Koin

2. Selain hujan intensitas tinggi banjir juga disebabkan oleh pasang surut air laut

Hujan Tiga Jam, Dua RT di Waru Penajam Paser Utara Diterjang Banjir Meskipun sudah surut namun halaman masjid Darul Aman Waru, namun air menggenang di halaman masjid (IDN Times/Ervan)

Ia mengungkapkan, selain karena guyuran hujan dengan intensitas tinggi, banjir juga disebabkan oleh pasang surut air laut yang cenderung naik pada pukul 06.00 Wita mengakibatkan meluapnya air Sungai Tunan.

“Banjir meredam rumah-rumah warga yang berada di wilayah rendah dan pinggiran sungai. Selain itu juga adanya penyumbatan saluran drainase sehingga mengakibatkan arus air tidak lancar,” katanya.

Untuk diketahui, terangnya, dalam penanganan bencana banjir tersebut pihaknya telah mengerahkan personel ke lokasi bencana serta melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. BPBD bergerak bersama tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, unsur kecamatan dan kelurahan dibantu warga.

“Kami juga mengerahkan dua unit kendaraan roda empat  rescue tactical unit (RTU) dan peralatan evakuasi korban bencana milik BPBD dan Polres PPU,” ucapnya.

3. Banjir setinggi lutut orang dewasa dan sudah masuk rumah warga

Hujan Tiga Jam, Dua RT di Waru Penajam Paser Utara Diterjang Banjir Banjir di dalam rumah warga Kelurahan Waru, PPU (IDN Times/Ervan)

Seorang warga Waru bernama Sunanik, menuturkan, ada puluhan rumah warga di kelurahan itu terendam banjir pasang air laut atau rob, pada Selasa pagi tadi. Banjir ini semakin besar karena pada malam harinya diguyur hujan lebat hingga membuat debit air Sungai Tunan yang berada di wilayah ini naik.

“Selain pemukiman warga tambahnya, masjid yang di wilayah tersebut tak luput dari banjir air pasang besar tersebut. Banjir setinggi lutut orang dewasa ini juga menggenangi  sejumlah rumah warga dan telah masuk ke dalam rumah warga,” tukasnya.

4. Air pasang laut bakal lebih besar, warga waspadai banjir susulan

Hujan Tiga Jam, Dua RT di Waru Penajam Paser Utara Diterjang Banjir Banjir di halaman rumah panggung warga Kelurahan Waru, PPU (IDN Times/Ervan)

Menurutnya, bencana banjir semacam ini setiap tahun selalu terjadi. Namun dampaknya tidak sampai membahayakan warga, sebab air cepat surut tidak membutuhkan waktu lama. Apabila hujan lebat dan kondisi air laut sedang  pasang maka air Sungai Tunan meluap serta menimbulkan banjir seperti sekarang.

“Banjir seperti ini dalam satu minggu ini sudah kali kedua terjadi kondisinya ketika hujan lebat dan terjadi pasang air laut. Kami perkiraan, pasang air laut serupa masih bakal lebih besar sehingga saya mengimbau seluruh masyarakat selalu waspada banjir susulan. Seperti memperhatikan tidak ada sampah atau penghambat aliran air di Sungai Tunan,” pungkasnya. 

Baca Juga: Guru Honorer se Kabupaten Penajam Paser Utara Berjuang Menjadi P3K  

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya