Kaltim Serahkan 298 Unit Mesin Pertanian untuk Kelompok Tani PPU

Risau alih fungsi lahan di Babulu

Penajam, IDN Times - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyerahkan 298 unit alat mesin pertanian (Alsintan) kepada 19 kelompok tani di Babulu Penajam Paser Utara (PPU). Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada petani di Kantor Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu PPU. 

Turut pula menyaksikan Pj Bupati PPU Makmur Marbun, Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Agus Tianur, Anggota DPRD Kaltim Yusuf Mustafa, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah PPU, serta peneritma bantuan.

“Bantuan ini diberikan  dalam rangka mendukung sektor pertanian di Kabupaten PPU. Di mana alsintan yang diserahkan hari ini berupa berupa combine harvester (alat panen padi multi guna) 8 unit, pompa air 140 unit, hand sprayer 150 unit, serta bantuan alat mesin pertanian yang bersumber dari APBD II," ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim Agus Tianur dalam laporannya.

Diserahkan pada 19 kelompok tani yang terdiri dari 13 Kelompok tani Desa Sumber Sari dan enam kelompok tani Desa Gunung Makmur 

1. Babulu potensial jadi lumbung pangan nasional

Kaltim Serahkan 298 Unit Mesin Pertanian untuk Kelompok Tani PPUPj Gubernur Kaltim, Akmal Malik (IDN Times/Ervan)

Pada kesempatan itu Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, Kecamatan Babulu merupakan salah satu wilayah yang sangat potensial bagi pertanian, sekaligus lumbung pangan di Kaltim dan nasional. 

Untuk itu kata dia sektor pertanian di Kabupaten PPU ini harus terus mendapat dukungan baik dari pemerintah Kabupaten PPU maupun Pemerintah Provinsi Kaltim. 

"Kami berharap bantuan-bantuan tersebut bisa membuat semangat bagi petani kita," kata Akmal. 

Ia mengakui, salah satu kerisauan dirinya selama ini adalah tingginya alih fungsi lahan pertanian ke perkebunan sawit khususnya di Kecamatan Babulu. Namun, pemerintah juga tidak mungkin melarang masyarakat menanam sawit, karena itu juga hak masyarakat. 

Baca Juga: Pj Bupati PPU Klaim Dana Relokasi Pasar Waru Rp10 Miliar akan Cair

2. Kebutuhan air harus dibenahi

Kaltim Serahkan 298 Unit Mesin Pertanian untuk Kelompok Tani PPUPj Gubernur Kaltim, Akmal Malik diaatas alsintan bantuan (IDN Times/Ervan)

Tetapi jika alasan masyarakat mengkonversi lahan karena tidak ketersediaan air, maka dari itu kebutuhan air  yang pertama harus di benahi. Itulah kenapa ia harus terus turun ke lapangan.

"Karena kita berharap teman-teman Forkopimda, pak bupati, pak dandim, pak kapolres, ayo bersama-sama kita gugah petani kita,"ajak Akmal. 

Selain itu, ia juga berharap agar para penerima bantuan dapat memanfaatkan fasilitas pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. Serta menjaga dengan baik sehingga alsinta itu dapat terus bermanfaat bagi petani. 

"Tolong pak kades, pak camat agar dikoordinir petani kita, karena alat ini bukan barang biasa dan ini butuh perawatan.  Artinya mungkin dipakai tetapi pastikan juga teknisinya tersedia.  Karena biasanya orang itu membuatnya lebih mudah daripada merawatnya," tegas Akmal. 

3. Wujudkan PPU lumbung pangan Kaltim

Kaltim Serahkan 298 Unit Mesin Pertanian untuk Kelompok Tani PPUPj Bupati PPU, Makmur Marbun bersama Kapolres AKBP Hendrik Eka Bahalwan dan Dandim Letkol Inf Arfan Affandi di alsintan bantuan (IDN Times/Ervan)

Sementara itu,  Pj  Bupati PPU  Makmur Marbun menuturkan, bantuan ini tidak hanya berarti bagi para kelompok tani di Desa Sumber Sari dan Desa Gunung Makmur. Tetapi juga menjadi langkah awal dalam mewujudkan impian bersama untuk menjadikan Kabupaten PPU sebagai lumbung pangan di Kaltim.

"Bantuan alat pertanian yang diserahkan hari ini, bukan hanya bantuan semata, melainkan sebagai modal awal yang sangat berharga untuk meraih cita-cita besar kita," katanya.

Makmur menambahkan, bantuan ini juga menjadi salah satu instrumen nyata mendukung program tersebut, dan menjadikan pertanian sebagai sektor yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan di tingkat regional.

Terlebih lagi, sambungnya, saat ini Kabupaten PPU telah menjadi serambi Nusantara, jika ibu kota negara sudah secara resmi dipindahkan, dibutuhkan pasokan beras kurang lebih 459 ribu ton per tahun.

“Dengan estimasi jumlah penduduk sebanyak lima juta penduduk maka dibutuhkan pasokan beras kurang lebih 459 ribu ton per tahun, sebagai imbas dari migrasi ke ibu kota negara," pungkasnya.

Baca Juga: Polres PPU Siagakan Personel untuk Antisipasi Teror selama Nataru

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya