Kiriman Tersendat, Harga Cabai Rawit di Penajam Paser Utara Melonjak

PPU masih tergantung pasokan dari luar daerah

Penajam, IDN Times - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Surito Widarie mengatakan, beberapa minggu terakhir ini harga cabai rawit melonjak rata - rata menjadi Rp60 ribu per kilogram.

"Sementara harga lombok rawit yang diperjualbelikan di pasar tradisional empat kecamatan se-PPU naik dari harga Rp40 ribu per kilogram di minggu sebelumnya,  sekarang naik menjadi Rp60 ribu pe rkilogramnya, " ungkap Surito kepada IDN Times, Selasa (25/2) di Penajam.     

1. Kenaikan harga komoditas paling menonjol di PPU adalah cabai rawit

Kiriman Tersendat, Harga Cabai Rawit di Penajam Paser Utara MelonjakAktifitas jual beli daging ayam di salah satu pasar tradisional PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia menjelaskan, kenaikan harga ini diketahui saat pihaknya melakukan pendataan sejumlah komoditas kebutuhan pangan masyarakat di PPU, dimana terdapat kenaikan harga yang dinilai cukup menonjol pada cabai/ lombok rawit.

"Kenaikan harga lombok rawit tersebut disebabkan lambannya pengiriman lombok ke wilayah PPU akibat panen di daerah Pulau Jawa dan Sulawesi mengalami kendala. Sementara itu, produksi lombok lokal PPU masih belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat PPU sendiri," terangnya.

Baca Juga: Pilkada Balikpapan 2020 Tanpa Calon Independen

2. Selain pada cabai rawit, kenaikan harga juga terjadi pada komoditi daging ayam potong

Kiriman Tersendat, Harga Cabai Rawit di Penajam Paser Utara MelonjakKepala DKP Kabupaten PPU, Surito Widarie (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Selain pada lombok rawit, lanjutnya, harga ayam potong juga mengalami kenaikan. Awalnya ayam potong dijual seharga Rp38 ribu kini menjadi Rp42 ribu per kilogram atau naik Rp4 ribu per kilogram. Diduga kenaikan harga ayam potong akibat kurang lancarnya pasokan ke wilayah PPU.

Menurutnya, meskipun terjadi kenaikan harga pada cabai rawit, namun secara umum harga komoditas pangan lainnya masih normal.

Bahkan untuk harga bawang putih mengalami penurunan. Pada minggu lalu harga sempat mencapai Rp60 ribu per kilogram dan minggu ini bawang putih turun menjadi Rp55 ribu per kilogram atau turun Rp5 ribu.

Dibeberkannya, masih tingginya harga bawang putih di wilayah PPU, disebabkan beberapa daerah produsen bawang putih seperti di Pulau Jawa mengalami keterlambatan panen termasuk terlambatnya bawang putih impor dari luar negeri. Sementara itu untuk komoditas ini PPU masih tergantung pasokan dari luar daerah.

3. Arus distribusi bawang putih mengalami keterlambatan ke Kaltim akibat cuaca dan terlambatnya bawang impor dari Tiongkok

Kiriman Tersendat, Harga Cabai Rawit di Penajam Paser Utara MelonjakAktifitas perdagangan pasar tradisional di Kabupaten PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Surito menuturkan, arus distribusi bawang putih mengalami keterlambatan ke Kaltim akibat cuaca dan lambatnya bawang putih impor dari Tiongkok melalui Jakarta dan Surabaya. Ia memastikan, menjelang puasa harga bawang putih akan normal kembali setelah stok mencukupi secara nasional.

"Harga Eceran Tertinggi (HET) beberapa komoditi  yang kami data tersebut, merupakan harga dari pasar induk, Penajam, Petung, Babulu dan Pasar Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku. Dilakukan pendataan setiap minggu sekali guna memantau kondisi pangan di PPU," pungkasnya  

Baca Juga: Sebelum Ibu Kota Baru Pindah Masyarakat PPU Meminta Sejumlah Fasilitas

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya