Otorita IKN Bentuk Tim Gugus Tugas dalam Penanganan Malaria

Bagi kelambu ke masyarakat

Penajam, IDN Times - Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah membentuk Tim Gugus Tugas atau Task Force IKN Bebas Malaria sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian malaria di wilayahnya. Kolaborasi ini melibatkan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Pertemuan finalisasi Tim Task Force IKN Bebas Malaria dilaksanakan di Kantor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Sepaku pada Rabu (24/4/2024). Selain itu, kegiatan Intervensi Malaria juga telah dilakukan dengan pembagian kelambu anti malaria kepada masyarakat, yang diselenggarakan di Kantor Desa Bumi Harapan, Sepaku, pada Kamis (25/4/2024).

"Kami memiliki program IKN Bebas Malaria. Kami bertekad untuk mencegah penularan penyakit, terutama malaria, di ibu kota. Hal ini sejalan dengan visi IKN untuk menjadi kota layak huni (liveable city) dan kota yang dicintai (loveable city)," ujar Suwito, Direktur Pelayanan Dasar dari Otoritas IKN, Jumat (26/4/2024). 

1. Masyarakat IKN harus terhindar risiko penyakit

Otorita IKN Bentuk Tim Gugus Tugas dalam Penanganan Malariailustrasi nyamuk malaria (dok. CDC/James Gathany)

Dia menambahkan, masyarakat yang berdomisili di IKN harus hidup nyaman tanpa terpapar penyakit, salah satunya malaria. "Dalam rangka pencegahan dan pengendalian malaria, kita harus melibatkan lintas sektor dan lintas program, sehingga semua nanti akan ikut berperan serta dan bertanggung jawab dalam mewujudkan IKN Bebas Malaria," tegas Suwito.

Meskipun hingga saat ini tidak ada kasus penularan malaria di wilayah IKN berdasarkan hasil pemantauan dan monitoring lapangan, Suwito menyatakan perlunya pembentukan Tim Task Force IKN Bebas Malaria sebagai tindakan pencegahan dan antisipasi ke depan.

“Kegiatan yang akan dilakukan oleh Tim Task Force meliputi penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta kolaborasi dengan pakar dan pemangku kepentingan untuk pencegahan dan pengendalian malaria di wilayah IKN,” ungkapnya.

2. Bagikan 60 ribu kelambu untuk masyarakat

Otorita IKN Bentuk Tim Gugus Tugas dalam Penanganan MalariaDirektur Yandas OIKN Suwito bagikan kelambu anti malaria gratis kepada perwakilan warga IKN (IDN Times/Ervan)

Suwito juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan. Dia menjelaskan bahwa lingkungan yang bersih dan bebas dari habitat perkembangbiakan vektor nyamuk menjadi kunci dalam pencegahan malaria.

"Anopheles, nyamuk pembawa malaria, aktif mencari mangsa pada malam hari. Oleh karena itu, saat berada di luar rumah, disarankan untuk menggunakan pakaian yang menutupi tubuh, menggunakan bahan anti nyamuk, dan menggunakan kelambu saat tidur," pesannya.

Mengenai pembagian kelambu kepada masyarakat di kawasan IKN, Suwito menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari upaya intervensi pengendalian dan pencegahan malaria. “Pembagian kelambu dilakukan pada 25 April, yang juga diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia, di mana masyarakat internasional, nasional, dan IKN turut memperingati hari tersebut,” ungkapnya.

Dia merasa bersyukur dapat berkolaborasi dengan warga Desa Bumi Harapan dan berharap bisa mewujudkan IKN Bebas Malaria. Suwito menyebutkan bahwa sekitar 60 ribu kelambu telah disediakan untuk dibagikan kepada masyarakat di enam kecamatan yang berada di wilayah IKN.

“Dengan begitu, masyarakat akan lebih terlindungi dari gigitan nyamuk dan terhindar dari penularan malaria,” tambahnya.

3. Kelambu jadi pelindung penggunanya

Otorita IKN Bentuk Tim Gugus Tugas dalam Penanganan MalariaSosialisasi tentang penyebaran malaria oleh tim gugus tugas IKN pencegahan malaria (IDN Times/Ervan)

Deddy Supriyanto, perwakilan Kementerian Kesehatan RI, ketika membagikan kelambu anti malaria, menjelaskan bahwa kelambu ini mengandung insektisida dengan harapan dapat melindungi penggunanya saat tidur atau beristirahat, karena nyamuk malaria Anopheles aktif pada malam hari.

“Kelambu ini mengandung insektisida yang aman bagi pengguna, dan jika ada nyamuk yang hinggap, mereka akan terkena zat insektisida dalam kelambu tersebut sehingga akhirnya mati,” jelasnya.

Supriyanto juga memberikan tips perawatan kelambu, yaitu tidak mencuci dengan detergen dan tidak menjemurnya di bawah sinar matahari langsung, karena hal tersebut dapat merusak zat insektisida yang terkandung di dalamnya.

“Saya mengimbau masyarakat untuk menggunakan kelambu yang telah dibagikan sebagai langkah untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk dan penularan malaria,” pungkasnya.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya