Pj Bupati PPU Sebutkan Serapan Pencari Kerja Masih Rendah

Penyerapan tenaga kerja sebanyak 171 orang

Penajam, IDN Times - Penyerapan tenaga kerja di Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) diklaim rendah. Total pencari kerja sebanyak 738 orang hanya terserap 171 orang saja. 

Data ini berdasarkan laporan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) PPU dari Januari hingga Juli 2023. Sebanyak 576 orang masih menjadi pengangguran.

“Hanya terserap 171 orang saja yang bekerja, hal tersebut masih terbilang rendah untuk saat ini. Makanya ke depan kami harapkan meningkat,” kaya Penjabat Bupati PPU Makmur Marbun kepada IDN Times usai membuka Job Fair Tahun 2023 Kabupaten PPU yang digelar, Selasa (24/10/2023).

1. Job Fair miliki nilai penting dan strategis

Pj Bupati PPU Sebutkan Serapan Pencari Kerja Masih RendahSalah satu pencaker PPU mengadu nasib di Job Fair tahun 2023 (IDN Times/Ervan)

Oleh karena itu, lanjutnya, kegiatan job fair memiliki nilai penting dan strategis untuk mempercepat penempatan tenaga kerja secara praktis, efisien dan efektif serta membantu pencari kerja untuk menemukan pekerjaan yang diinginkan. 

“Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya khususnya oleh masyarakat PPU,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini juga adalah langkah yang bagus namun harus ditingkatkan, dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) serta Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP)  juga harus dilibatkan, apalagi  sudah ada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi resmi.

"Kebetulan saya juga terlibat di dalam pembuatan Keppres itu, yang mengatur bagaimana kesiapan tenaga kerja untuk dunia industri," sebutnya.

Baca Juga: Orangtua Murid di PPU Keluhkan Jam Masuk Sekolah

2. Kurikulum dunia industri harus ada

Pj Bupati PPU Sebutkan Serapan Pencari Kerja Masih RendahPencaker PPU mengadu nasib di Job Fair tahun 2023 (IDN Times/Ervan)

Selain itu, dunia pendidikan tidak boleh ego sendiri, harus  menghadirkan kurikulum dunia industri kalau bisa di depan kelas. Jadi kurikulumnya harus ada karena para lulusan atau alumni yang akan dipakai untuk bekerja, sehingga harus sesuai atau inline atau link and match

Mudah-mudahan, lanjutnya, kualifikasi tenaga kerja yang mendaftar dalam job fair dibutuhkan oleh perusahaan atau tersedia di sini. Kalau tidak dirinya mengaku akan sangat sedih, sebab PPU punya lulusan SMA dan SMK tetapi tidak  terakomodasi.

"Jika ada yang tidak terakomodir menjadi kesedihan saya. Maka tahun ini saya minta Dinas pendidikan harus menyiapkan kurikulum dunia usaha," tegas Makmur.

Ia menilai perusahaan yang ikut dalam job fair ini sudah sangat bagus, mereka menawarkan formasi pekerjaan kepada tenaga kerja di PPU ini, jadi wajar jika dirinya sedih apabila tenaga kerja tidak diterima karena kualifikasi yang ada.

3. Diikuti 36 perusahaan dengan 936 formasi

Pj Bupati PPU Sebutkan Serapan Pencari Kerja Masih RendahSalah satu pencaker PPU mengadu nasib di Job Fair tahun 2023 (IDN Times/Ervan)

Dibeberkannya, dalam job fair ini diikuti 36 perusahaan dengan 936  formasi pekerjaan yang dicari untuk para pencari kerja  di PPU. Ia sangat berharap, semua dapat tertampung.

Namun apabila tidak terakomodasi disebabkan karena kualifikasi, maka dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah daerah dalam hal ini Disnakertrans PPU dan pihak terkait lainnya, ini tidak boleh terjadi jadi harus ada proses.

"Evaluasi pasca kegiatan pasti dilakukan tapi dilakukan setelah melihat hasil kegiatan ini. Dan saya tidak mau kegiatan ini selesai tanpa ada kelanjutannya, jadi apa yang harus dilakukan ke depan, saya tidak mau ini hanya seremonial," tukasnya.

Sejalan itu, dengan adanya job fair, Pemda PPU melalui Disnakertrans terus berupaya untuk menurunkan jumlah angka pengangguran dan memberikan peluang-peluang pekerjaan bagi masyarakat di Kabupaten PPU dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. 

4. Dorong kesempatan kerja seluas-luasnya

Pj Bupati PPU Sebutkan Serapan Pencari Kerja Masih RendahPencaker PPU mengadu nasib di Job Fair tahun 2023 (IDN Times/Ervan)

Kegiatan seperti ini, sambungnya, juga harus terus dilakukan bahkan pemerintah daerah bertekad untuk terus mendorong terciptanya kesempatan kerja seluas-luasnya dan menempatkan tenaga kerja secara inklusif dengan menggandeng berbagai pihak. 

“Termasuk dengan adanya daya dukung melalui tempat-tempat pelatihan yang ada akan terus dimaksimalkan ,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro menyatakan, melalui job fair ini pihaknya Berusaha untuk menemukan antara pengguna tenaga kerja dengan tenaga kerja. Sehingga dapat mempermudah kedua belah pihak dalam hal Ketenagakerjaan. Di mana perusahaan dapat langsung melakukan interview kepada calon tenaga kerjanya.

"Sebetulnya target kita untuk seribu lebih formasi, tetapi karena mepet waktu sehingga tidak bisa dilakukan, insya Allah kegiatan ini kita lakukan setiap tahun. Meskipun terlambat seharusnya dilaksanakan di sekitar bulan Mei dan Juni, karena biasanya perusahaan menerima tenaga kerja di bulan itu," urainya.

5. Dapat kurangi angka pencari kerja PPU

Pj Bupati PPU Sebutkan Serapan Pencari Kerja Masih RendahSalah satu pencaker PPU mengadu nasib di Job Fair tahun 2023 (IDN Times/Ervan)

Untuk diketahui, tambahnya, guna menjawab kebutuhan perusahaan, pihaknya juga telah melaksanakan pelatihan vokasi karena dunia usaha dan bisnis butuh tenaga kerja vokasi, sehingga pemerintah harus hadir.

"Contohnya baru-baru ini kami mengirimkan sebanyak 16 orang  untuk pelatihan welding di BPVP, jadi tahun ini sudah hampir 100 orang kita beri pelatihan, bahkan sebagai besar mereka sudah bekerja. Termasuk kami akan bekerja sama dengan salah satu Lembaga Pendidikan Kerja (LPK) untuk sertifikasi security jadi mohon dukungan dan doanya," imbuhnya.

Ia menjelaskan, job fair merupakan bursa kerja yang akan mempertemukan para pemberi kerja atau perusahaan dengan para pencari kerja. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari mulai 24-25 Oktober 2023. Pihaknya juga melibatkan UMKM dan sejumlah gelaran hiburan rakyat selama job fair 2023 berlangsung.

"Ini pertama kalinya digelar di PPU. Selain itu, akan memprioritaskan tenaga kerja dari PPU. Kami tidak hanya akan mengundang perusahaan yang berasal dari PPU dan IKN saja, tetapi juga dari luar daerah," pungkasnya.

Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Balikpapan Mengidap Diabetes Melitus  

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya