Rumah Produksi Khusus UMKM Segera Dibangun di IKN

Siapkan pelaku UMKM untuk penuhi kebutuhan warga IKN

Penajam, IDN Times - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) segera membangun rumah produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di sini akan dilakukan pendampingan kepada para pelaku usaha, sehingga mampu masuk dalam pasaran nasional maupun mancanegara.    

“Otorita sedang dan terus membina, melatih dan mendampingi UMKM yang ada di wilayah IKN serta daerah-daerah penyangga atau mitra dalam rangka menyiapkan para pelaku UMKM untuk hadir menyokong, mendukung serta memenuhi kebutuhan warga yang akan ada di IKN kelak. Sehingga kita berencana segera membangunkan Rumah Produksi,” kata  Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin, kepada IDN Times, Jumat (20/10/2023) di Penajam. 

1. UMKM bakal dapat layanan packaging

Rumah Produksi Khusus UMKM Segera Dibangun di IKNSejumlah produk UKM di IKN yang siap go Internasional (IDN Times/Ervan)

Dalam Rumah Produksi tersebut, ungkapnya, para pelaku UMKM mendapatkan pelayanan salah satunya berupa layanan packaging atau mengemas hasil produksi. Sehingga dapat dikirimkan atau didistribusikan ke tempat lain secara aman dan menjadi lebih menarik,  juga mutunya tetap terjamin.

“Rumah itu kita bangun dengan tujuan agar hasil produksi UMKM, khususnya berupa makanan atau kuliner lalu diolah agar produk mereka bisa kita perbaiki kualitasnya,” tuturnya.

Menurutnya, dengan kualitas produksi yang baik, maka bisa dipasarkan secara luas, Pendampingan yang dilakukan oleh pihaknya, mulai dari proses pembuatan, pengemasan kemudian pemasaran baik pemasaran langsung maupun menggunakan fasilitasi digital marketing yang kelak dilatih ke pelaku usaha.

“Dari beberapa hasil kurasi atau proses penyeleksian produk UMKM kemarin, kita memilih lima produk UMKM terbaik berasal dari pelaku usaha di IKN maupun daerah mitra kita,” tuturnya.

2. Lima UMKM ikuti Trade Expo Indonesia 2023

Rumah Produksi Khusus UMKM Segera Dibangun di IKNUKM binaan IKN Nusantara (IDN Times/Ervan)

Otorita IKN memilih lima UMKM untuk mengikuti ajang pameran internasional yakni Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 sebagai agenda promosi tahunan dengan mengangkat tema "Sustainable Trade for Global Economic Resilience" TEI 2023. Kegiatan ini berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang pada 18 sampai dengan 22 Oktober 2023 besok.

“Kegiatan TEI 2023 dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan RI. Di mana dihadiri oleh negara-negara asing yang jumlahnya banyak sekali. Harapan kita, disamping produk-produk itu layak untuk dipasarkan di dalam negeri juga layak dijual ke luar negeri atau mancanegara,” sebut Alimuddin. 

Pada pameran itu, ia melihat ada beberapa peserta dari negara-negara asing atau buyer atau pembeli bertemu dengan para pelaku usaha asal IKN dan mitra IKN. Rata-rata memang mereka meminta jaminan daya tahan makanan mana kala dibawa ke negara mereka.

“Misalkan produk amplang bisa tidak bertahan hingga satu atau dua tahun, sehingga bisa dikirim ke luar negeri seperti ke negara mereka di Senegal atau Kenya. Mereka berharap ada makanan ringan khas seperti amplang itu,” akunya.

3. Pelaku usaha harus survive

Rumah Produksi Khusus UMKM Segera Dibangun di IKNDeputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimuddin (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, sambungnya, kepada para pelaku UMKM lainnya, pihaknya juga memberikan motivasi terus. Karena pihaknya ingin menghindari pelaku usaha memohon bantuan kepada pemerintah, pasalnya banyak setelah mendapatkan bantuan malah tidak berhasil. Sementara mereka tidak survive atau berjuang terhadap jatuh bangunnya membangun bisnis.

“Saya kan lama menjadi pejabat di daerah, sehingga saya melihat tidak banyak UMKM yang dibantu oleh pemerintah berhasil di dalam melaksanakan usahanya,” beber Alimuddin.

Pihaknya juga ingin memberikan pelatihan-pelatihan yang nantinya dapat diaplikasikan oleh pelaku UMKM. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan itu, pengetahuan dan skill mereka bisa berkembang.

“Kita ingin berikan pelatihan kepada mereka secara paripurna, sehingga bisa menghasilkan atau memperoleh pengetahuan yang tuntas dan bisa mengimplementasikan secara paripurna juga. Misalkan yang sekarang sedang berjalan atau sudah selesai tiga hari lalu, mereka telah mengikuti pelatihan yang selama 16 hari ada juga hingga 20 hari lamanya,” ucapnya.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya