UI akan Teliti Masyarakat dan Kota Hijau di Kota Nusantara

Perlu segera revitalisasi pendidikan dan kesehatan

Penajam, IDN Times - Peneliti Universitas Indonesia (UI) tertarik untuk melakukan penelitian di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam konteks masyarakat kota hijau. IKN dianggap sebagai laboratorium hidup riil time yang layak untuk dipelajari. 

“Sehingga UI tertarik untuk melakukan riset dan penelitian,” kata Rektor UI Ari Kuncoro dalam kunjungannya di IKN, Minggu (10/9/2023). 

Selain itu, jelasnya, ekonomi sosial dan budaya adalah bagian dari keseimbangan yang perlu diatur. Pihaknya sebagai peneliti alami konflik apabila bekerja tidak di lokasi. Sementara banyak kejadian-kejadian yang tidak selalu bisa diobservasi dari tempat jauh istilahnya dari balkon tapi harus di lapangan.

“Situasi ini menimbulkan satu konsep bahwa di IKN harus ada semacam penghubungan, di mana para penelitian dari universitas-universitas dalam dan luar negeri ke sini," paparnya. 

1. Riset bisa juga untuk kebijakan

UI akan Teliti Masyarakat dan Kota Hijau di Kota NusantaraRektor UI Ari Kuncoro (IDN Times/Ervan)

Kemudian, proposalnya bisa ditulis berdasarkan permasalahan sosial dan lainnya di lapangan harus meyakinkan. Bahwa riset ini bisa tidak hanya jurnal ilmiah tetapi bisa juga untuk kebijakan.

"Jadi balancingnya harus ada, waktu menyepi istilahnya dan waktu ke lapangan itu  juga sangat penting bagi pihaknya," paparnya.

Ia menuturkan, UI sudah sangat lengkap penelitian dari berbagai keahlian dan siap tinggal diberi kesempatan untuk mengobservasi IKN. Pengalaman pihaknya saat penelitian tsunami di Aceh butuh waktu selama 10 tahun dan hampir setiap tiga hingga satu bulan tiap tahunnya mengamati dan melakukan pendekatan.

“Pendekatannya kami lakukan bersifat antropologi, interview dan mengumpulkan kuesioner. Oleh karena itu, jika ingin hasil penelitian dan riset dijadikan sebagai kerangka kebijakan maka harus melihat dari segala aspek,” ujarnya.

2. Pembangunan manusia IKN sangat penting

UI akan Teliti Masyarakat dan Kota Hijau di Kota NusantaraDeputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin (IDN Times/Ervan)

Pada kesempatan itu, Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin menuturkan, proses pembangunan IKN terus berjalan. Bukan hanya sekadar pembangunan konstruksi infrastruktur hingga pembangunan sumber daya manusia (SDM). 

“Apakah mereka sudah siap dengan kehadiran IKN dengan era transformasi yang begitu cepat dihadapinya. Oleh karena itu, secara pelan-pelan kita kenalkan teknologi kepada masyarakat, sembari kita bangun kesiapan mereka untuk hadir sebagai pelaku di IKN,” tegasnya. 

Selain itu, tambahnya, perlu segera melakukan revitalisasi pendidikan dan kesehatan dan lain-lainnya. Tak kalah pentingnya adalah budaya atau kearifan lokal  dijadikan juga sebagai roh pembangunan ibu kota yang super mewah ini. 

Baca Juga: 20 Hektare Lahan di Kelurahan Petung PPU Hangus Terbakar 

3. Art center segera dibentuk di IKN

UI akan Teliti Masyarakat dan Kota Hijau di Kota Nusantarailustrasi tarian adat (IDN Times /Ervan)

Baru-baru ini, lanjutnya, OIKN melakukan diskusi dengan seluruh perguruan tinggi seni di Indonesia serta sepakat mendeklarasikan pembentukan Kolegium Seni Budaya (KSB) di IKN dan merumuskan seni budaya yang ada. 

“Kita juga telah melakukan pertemuan dengan sejumlah budayawan nasional dan akan segera bentuk art center, sehingga akan mewarnai kemajuan teknologi yang ada di IKN dengan tetap menghadirkan kearifan lokal,” urai Alimuddin. 

Namun, menurutnya, konsep-konsep terkait perilaku masyarakat, menjadi tantangan bagi pihaknya sehingga walaupun budaya kearifan lokal masih kecil tetapi masih ada dan itu harus dibesarkan. Sehingga itu butuh dukungan riset dari universitas di Indonesia termasuk UI.

“Selain itu juga kita harus mengantisipasi bertambahnya penduduk tahun depan bagi masyarakat di luar ASN TNI dan Polri nanti. kami butuh sebuah kerangka atau format pembaruan sosial atas kehadiran orang-orang tersebut atau dalam kata kutip pendatang,” sebutnya.

Alimuddin menyatakan, pihaknya butuh hasil riset dari perguruan tinggi salah satunya UI, guna bisa dijadikan dasar atau referensi mengambil sebuah kebijakan. Karena selama ini banyak penelitian yang belum diberikan kepada Otorita. 

"Kita perlu merumuskan kebijakan-kebijakan, jadi peran penting perguruan tinggi dalam risetnya sangat kita butuhkan. Jadi silakan sampaikan ke kami,” pungkasnya.

4. Antisipasi bertambahnya penduduk tahun depan

UI akan Teliti Masyarakat dan Kota Hijau di Kota NusantaraHunian Pekerja Kontruksi IKN (IDN Times/Ervan)

Sementara itu Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menuturkan, luas wilayah daratan IKN mencapai 256.142 hektare dan wilayah laut seluas 68.189 hektare atau empat kali lebih besar dari Jakarta dan tiga setengah dari Singapura.

Untuk membangun lahan seluas 256.142 hektare tidak bisa rampung dua atau tiga tahun, namun dibutuhkan hingga 23 tahun lamanya dari tahun 2022 hingga 2045. Sehingga dibagi menjadi lima tahap pembangunan. 

Tahap atau target pertama dimulai sejak tahun 2022 kemarin berupa pembentukan Otorita, Undang-Undang IKN dan dimulainya pembangunan sampai ke 2024 atau tahun depan.  Di mana Presiden Joko Widodo ingin upacara HUT Kemerdekaan RI ke 79 dilaksanakan di IKN.

“Artinya tahapan pertama kita menyiapkan wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Di mana KIPP terbagi menjadi beberapa wilayah seperti pusat ekonomi bisnis keuangan, wilayah energi baru terbarukan ekoturisme, inovasi dan riset, industri, pusat distribusi industri dan seterusnya.

"Namun penelitian dan riset sangat dibutuhkan dalam membangun IKN ini," pungkasnya.       

Baca Juga: Bupati PPU Meminta Warga agar Tidak Melakukan Pembakaran Lahan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya