Borong Takjil, Warga Balikpapan Serbu Pasar Ramadan

Satgas minta tetap menjaga jarak dan terapkan prokes

Balikpapan, IDN Times - Bulan Ramadan telah memasuki hari kedua. Pada tahun ini Pemerintah Kota Balikpapan telah melonggarkan keberadaan pasar Ramadan, berbeda dengan tahun lalu, saat awal Pandemik COVID-19 terjadi.

Pada tahun 2020, banyak kegiatan Ramadan yang ditiadakan, termasuk pasar Ramadan yang kerap jadi tempat masyarakat atau pedagang mencari penghasilan tambahan untuk Lebaran.

Pada 2021 ini Satgas COVID-19 Kota Balikpapan telah melonggarkan aturan dan memperbolehkan pelaksanaan Pasar Ramadan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Ada beberapa pasar Ramadan yang dibuka di Balikpapan. IDN Times mengunjungi beberapa diantaranya. Seperti yang berlokasi di kawasan Masjid Namirah, Balikpapan Baru. 

Di lokasi ini pada hari pertama Ramadan terpantau cukup lengang. Sejumlah kuliner yang tersedia antara lain jajanan manis dan lauk-pauk untuk berbuka.

Salah seorang yang berburu jajanan adalah Syila (30), warga sekitar pasar tersebut. "Iseng aja mau lihat. Apa aja yang tersedia. Ternyata ada wadai talam ini. Ada jual kolak juga," ungkapnya. 

Berburu jajanan di awal Ramadan menurutnya cukup dirindukan. Apalagi pada tahun lalu semua serba terbatas. "Karena tahun ini dilonggarkan, makanya saya mau coba-coba lihat jajanan yang ada. Kali aja menarik," terang pada Selasa (13/4/2021). 

1. Masih sebabkan kerumunan hingga sulitnya menjaga jarak

Borong Takjil, Warga Balikpapan Serbu Pasar RamadanAntrian pembeli yang menyebabkan kerumunan. (IDN Times/ Fatmawati)

Banyak pengunjung mengantre untuk membeli jajanan untuk berbuka puasa. Sayangnya, aturan jaga jarak sedikit terabaikan. 

Walau memang pengunjung dan pedagang menggunakan masker, namun masih bisa ditemukan juga yang tak memasangkan maskernya dengan benar. Di hari pertama ini keadaan Pasar Ramadan yang memang cukup lengang. 

Kebanyakan pengunjung datang dan pergi bergantian, sehingga suasana pasar tak sampai penuh sesak. Untungnya, lokasi pasar termasuk luas. Meskipun area parkir dan berjualan jadi satu.

Salah satu aturan pasar Ramadan ini adalah memberikan tirai plastik untuk pembatas antara pedagang dan pembeli. Rupanya ini cukup menjadi perhatian pelaksana pasar Ramadan.

Beberapa jajanan yang bisa dibeli di Pasar Ramadan Masjid Namira, Balikpapan Baru seperti kue basah antara lain wadai talam, pastel, lumpia, kolak. Ada juga berbagai jenis es, mulai es campur, es teler, sampai minuman kekinian seperti es cokelat dan boba. Kemudian lauk untuk berbuka, seperti ayam goreng dan bumbu bali, serta banyak menu lain. 

"Karena saya cuma cari jajanan takjil aja, jadi memang tidak terlalu lama di lokasi pasar ramadan ini," kata Syila.

Baca Juga: Salat Tarawih Masjid At Taqwa Balikpapan Diikuti Ribuan Jemaah

2. Jajanan manis paling dicari untuk berbuka puasa

Borong Takjil, Warga Balikpapan Serbu Pasar RamadanJajanan manis dan legit seperti amparan tatak atau wadai talam jadi incaran pembeli. (IDN Times/ Fatmawati)

Selain di Balikpapan Baru, ada juga Pasar Ramadan Lapangan Foni, di Balikpapan Barat. Area pasar berada di dalam, berbagai kuliner juga tersedia. Kebanyakan adalah lauk-pauk dan berbagai jenis es. Di lokasi ini keadaan tak terlalu padat. Kemungkinan karena di area luar Lapangan Foni juga banyak pedagang kaki lima berjualan.

Mayasari (25), warga Margomulyo datang di pasar tersebut dan berburu kue basah yang menurutnya tak selalu ada. "Paling sering ada pas Ramadan, seperti Amparan Tatak dan kue sejenisnya. Rasanya manis gurih," ungkapnya. 

Meski disebutkannya, kue sejenis juga kerap dijual di Pasar Pandansari. "Tapi kan kalau beli di Pasar Ramadan enak aja gitu. Karena khusus jual makanan buat buka puasa," imbuhnya. 

Kue ini dijual Rp10 ribu untuk tiga potong. Pengunjung bisa menikmati kue dengan rasa legit dan manis berbahan dasar tepung terigu dan santan itu. 

"Saya juga lihat-lihat aja sih yang lain jual apa. Tapi tidak beli sekarang. Nanti lah ke sini lagi besok atau kapan. Kan dekat aja dari rumah," katanya.

3. Pasar Ramadan ada yang terkoordinir dan mandiri

Borong Takjil, Warga Balikpapan Serbu Pasar RamadanSuasana Pasar Ramadan Lapangan Foni, Balikpapan Barat terlihat lengang. (IDN Times/ Fatmawati)

IDN Times memantau, ada beberapa Pasar Ramadan di Kota Balikpapan. Selain di dua lokasi tersebut, ada juga di kawasan Ruko Bandar, Balikpapan Kota. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Zulkifli menjelaskan, Pasar Ramadan ini ada yang dikelola masyarakat LPM atau terkoordinir, ada juga yang mandiri.  

"Tidak masalah kalau memang mandiri silakan, ada panduan di jaga ketertiban umumnya. Kami juga beri arahan agar mereka yang mandiri tidak membuka di trotoar," ungkapnya Selasa (14/4/21). 

Selain itu penerapan protokol kesehatan tak hanya dilaksanakan oleh pasar Ramadan yang terkoordinir tapi juga yang mandiri. "Misal Jalan masuknya mana, keluarnya mana," sebutnya. 

Ia menegaskan, sudah ada panduan dan wajib dilaksanakan oleh para pedagang di pasar Ramadan ini. Diakuinya, ada beberapa warga membandel yang telah diamankan pihaknya karena berjualan di fasilitas umum. 

Sampai kini pihaknya juga masih belum memastikan jumlah pasti Pasar Ramadan yang tersebar di kota Balikpapan. "Pasar Ramadan ini rekomendasinya via camat setempat. Sampai saat ini masih dilakukan rekapitulasi," ujarnya. 

4. Satgas imbau masyarakat tetap jaga jarak

Borong Takjil, Warga Balikpapan Serbu Pasar RamadanKepala Satpol PP Kota Balikpapan Zulkifli (IDN Times/Hilmansyah)

Diakui Zulkifli yang juga sebagai Kabid Keamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan COVID-19, keadaan pasar Ramadan berpotensi padat sehingga akan sulit mencegah terjadinya kerumunan. 

Walaupun telah diberikan panduan, tak sedikit juga masyarakat yang lupa atau keasyikan berbelanja. "Penggunaan masker harus lebih ketat," ungkapnya. 

Jika nantinya terjadi kerawanan dan terpantau pihaknya, Ada kemungkinan akan dilakukan penertiban. "Bisa kita hentikan atau tutup sementara. Bisa juga kita ulang penataannya," jelasnya.

Dari petunjuk terkait kerawanan COVID-19, lanjutnya, harusnya jika pun terjadi kerumunan masyarakat mesti bergerak atau tidak terlalu lama. 

"Padahal mereka biasanya bertransaksi memakan waktu. Tapi yang terpenting bagaimana masyarakat itu sadar untuk menjaga jarak," kata dia.

Baca Juga: Aturan Pasar Ramadan di Balikpapan, Pedagang agar Patuhi Prokes

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya