Deteksi Kebakaran Hutan dan Pembalakan Liar, AEI Gandeng Space4Good

Deteksi aktivitas pembukaan lahan perbatasan empat kabupaten

Balikpapan, IDN Times - Demi mencegah kebakaran hutan dan pembalakan liar, khususnya di areal hutan ITCI Kartika Utama (ITCHIKU), Arsari Enviro Industri (AEI) melakukan kerja sama dengan Space4Good sejak 2019. Ini adalah perusahaan pengindraan jarak jauh dari satelit yang berasal dari Belanda.

Untuk diketahui, wilayah hutan kelolaan ITCHIKU meliputi perbatasan empat kabupaten di Kalimantan Timur, yakni Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Penajam Paser Utara (PPU).

Melalui foto satelit dapat dilakukan deteksi dini potensi kebakaran hutan maupun pembalakan liar. Yang kemudian informasi ini dapat disampaikan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti. Jadi, ini dapat dikatakan sebagai upaya preventif agar negara tidak merugi akibat dari aksi pembalakan liar.

"Kami ada dua program berjalan. Pertama monitoring terhadap potensi kebakaran hutan, pembalakan liar, perambahan liar dan perburuan liar. Space4Good ini menganalisis data dari satelit yang beredar. Ada analisa rutin maupun yang kita bisa minta sesuai kebutuhan," ungkap Data Center and GIS Officer AEI Wisnu Wardhana di Balikpapan, Kamis (23/11/2023).

1. Pola aktivitas dalam hutan dibuatkan program AI agar mudah dideteksi

Deteksi Kebakaran Hutan dan Pembalakan Liar, AEI Gandeng Space4GoodData Center and GIS Officer Arsari Enviro Industri, Wisnu Wardhana. (IDN Times/Fatmawati)

Informasi yang dapat diminta di antaranya seperti observasi. Yakni aktivitas pekerja yang bisa dipantau. Per tiga hari sekali laporan disampaikan terkait deteksi apa yang didapatkan. Misalnya ada pembukaan Jalan maka bisa terdeteksi. 

"Jika begitu bisa dicek lebih lanjut. Data perubahan ini juga terdeteksi jika ada aktivitas di hutan atau pendirian kamp dan sejenisnya. Jika begitu kami turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi dan validasi," terang Wisnu.

Biasanya, kebakaran hutan kerap terjadi pasca adanya pembukaan kawasan hutan ini. Itulah mengapa informasi diberikan per tiga hari sekali, dan langsung ditindaklanjuti dengan turun ke lapangan. 

"Jika memang hanya rumput yang dibuka maka kami laporkan. Nanti akan dibuat sebuah artificial intelligence (AI), yaitu program default yang akan langsung mengenali kegiatan serupa jika terjadi kembali," paparnya.

Baca Juga: KPU Balikpapan Pastikan ODGJ Masuk DPT Pemilu 2024

2. Deteksi penyerobotan hutan di Muara Gusik, Kubar

Deteksi Kebakaran Hutan dan Pembalakan Liar, AEI Gandeng Space4GoodIlustrasi pembalakan hutan lindung. ANTARA FOTO/Rahmad

Menurutnya, di tahun 2023 ini juga dideteksi penyerobotan hutan di Muara Gusik, Kecamatan Bongan, Kutai Barat. Ada pola yang jelas menunjukkan kegiatan buka lahan secara acak. Pembukaan lahan ini menyebar yang terdeteksi mencapai 40 hektare.

Dugaan sementara, penyerobotan dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan menggunakan kayu yang menjadi bagian dari produksi ITCIKU untuk membangun rumah di areal konsesi itu. 

Saat ini pihak ITCHIKU telah berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

"Dalam hal ini kami hanya bisa melaporkan kepada pemerintah, karena kami tidak memiliki kewenangan untuk bertindak," katanya.

Dari foto udara yang dilakukan, ditemukan pola masyarakat yang sama. Yakni modus pembukaan lahan dilakukan secara acak dan menyebar. “Saya sudah ke lokasi itu untuk memverifikasi data yang kami dapatkan ini,” katanya.

3. Pantau hingga 174 areal kelolaan ITCHIKU

Deteksi Kebakaran Hutan dan Pembalakan Liar, AEI Gandeng Space4GoodIlustrasi penanganan karhutla (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Selama ini AEI menggunakan hasil riset untuk internal. Namun jika ditemukan di lapangan kegiatan tertentu, maka hasilnya dilaporkan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). "Bahwa kami punya data seperti ini. Ada pola pembukaan cukup besar. Karena ini nanti arahnya ke kebakaran hutan," tutur Wisnu. 

Pasalnya lahan tersebut adalah milik pemerintah yang dikelola ITCHIKU. Pasca laporan pada pemerintah pusat, pihaknya hanya bisa menunggu. Fungsi yang dapat dilakukan oleh AEI hanya sebatas deteksi dan laporan tersebut.

"Kami dalam waktu dekat juga akan mendiskusikan kondisi yang terjadi. Juga bagaimana menangani perambahan hutan yang semakin meluas. Pembicaraan yang kami lakukan sejauh ini sudah mencapai pemerintah pusat dan daerah," katanya. 

Kerja sama dengan Space4Good ini meliputi 174 areal termasuk perbatasan empat Kabupaten. Sehingga deteksi yang dilakukan, selama berada di lingkup areal ini maka akan ditindaklanjuti atau koordinasi dengan pemerintah. 

"Di utara sekitar Jonggon dan Lebaq Cilong juga kami lihat mulai ada gerakan. Namun kami belum bertindak karena diduga hanya kegiatan berburu atau membuka tenda," jelasnya. 

Baca Juga: Sinar Mas Land Hadirkan New Concept of Hype di Grand City Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya