Fesyen Lokal Balikpapan Siap Bersaing, Ecoprint hingga Rajut

Griya Godong dan Bleu by Astrid display produk di Matahari

Balikpapan, IDN Times - Dua pelaku usaha fesyen lokal Kota Balikpapan mendapat kesempatan untuk mendisplay produk mereka di Matahari Plaza Balikpapan. Dua brand lokal ini adalah Griya Godong dan Bleu by Astrid.

Keduanya dipilih setelah melalui proses kurasi hingga dinyatakan layak.

Ini adalah kerja sama Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim), Matahari Plaza, dan Rumah BUMN Balikpapan. 

"Jadi kami bawa para pelaku usaha yang produknya sesuai dengan Matahari. Karena ini fesyen, sehingga kami lakukan kurasi untuk produk-produk fesyen. Juga dilakukan pembahasan terkait manajemen, pengaturan keuangan, dan akhirnya dua ini lolos untuk difasilitasi pemasarannya," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Balikpapan Indira, Jumat (7/4/2023). 

1. Upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)

Fesyen Lokal Balikpapan Siap Bersaing, Ecoprint hingga RajutDinas Perdagangan Kota Balikpapan berkolaborasi dengan Matahari dan Rumah BUMN Balikpapan memberi kesempatan produk lokal Balikpapan mendisplay produk di Matahari Departement Store Plaza Balikpapan. (IDN Times/Istimewa)

Untuk diketahui, gerai Griya Godong dan Bleu by Astrid sudah dapat dikunjungi setelah peresmian Matahari Departement Store Plaza Balikpapan pada Rabu 5 April 2023. Dua pelaku usaha lokal ini dapat mendisplay produk mereka tanpa biaya sewa.

Indira menjelaskan, dengan menggandeng Matahari Departement Store Plaza Balikpapan, Dinas Perdagangan ingin mempromosikan dan memasarkan produk UMKM Kota Balikpapan.

Selain itu juga menunjukkan bahwa memang pelaku fesyen lokal siap bersaing. 

Lokasinya berada di Matahari Departemen Store Plaza Balikpapan lantai paling atas atau di lantai gerai pakaian anak. "Ini sebagai upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan belanja produk dari UMKM. Juga sebagai upaya untuk membangkitkan sektor ekonomi lokal, memperkenalkan berbagai produk dan memperluas pasar UMKM sehingga dikenal oleh masyarakat luas," urai Indira. 

Selain dua pelaku usaha fesyen lokal ini, tidak menutup kemungkinan ke depannya bisa bertambah lagi yang bisa masuk Matahari Departement Store. "Beberapa hal yang jadi pertimbangan pemilihan usaha lokal ini, pertama apakah produk memiliki daya saing jika disandingkan dengan merek ternama. Kita nilai lebih antara lain kearifan lokal," katanya. 

Baca Juga: Mobil Mazda CX5 Terbakar saat Parkir di Sumber Rejo Balikpapan

2. Griya Godong sediakan produk fesyen eco print berbahan dasar dari alam

Fesyen Lokal Balikpapan Siap Bersaing, Ecoprint hingga RajutTak hanya pakaian, Griya Godong juga buat sepati ecoprint. (IDN Times/Fatmawati)

Griya Godong menyediakan berbagai produk eco print. Mulai dari pakaian hingga aksesoris. Kisaran harga terjangkau, mulai Rp200 ribu saja untuk produk dengan bahan-bahan berkualitas baik. 

"Kami menggunakan bahan-bahan seperti kulit asli, yaitu kulit domba dan sapi. Juga ada kanvas, sutera, dan kain serat alam. Pewarna yang kami gunakan juga berasal dari alam. Semua alam," terang Imelda, owner Griya Godong. 

Dirinya mengaku senang dan bangga bisa lolos kurasi dan mendisplay produknya. Untuk dapat bersaing dengan brand yang ada, ia ke depannya ingin lebih melakukan pengembangan produk. Apa yang disukai. 

"Saya pun selama ini melakukan pengembangan produk. Dari yang awalnya hanya kain saja, saya kembangkan menggunakan bahan kulit. Saya membuat produk, bukan hanya kain tapi sekarang ready to wear," tuturnya.

Produk Griya Godong kini sudah semakin beragam. Mulai dari pakaian seperti cardigan dan jaket, sampai tas dan sepatu berbahan kanvas maupun kulit. "Ramadan ini kami juga perkenalkan produk kami, mukena dan sajadah. Semua menggunakan teknik eco print," ungkapnya. 

Tekhnik eco print yang ia lakukan menggunakan beragam bahan seperti pewarna alam, bunga-bunga, dan daun-daunan. Semua produk dikerjakan dengan tangan dan berbeda motifnya satu sama lain.

3. Bleu by Astrid berdayakan para nenek untuk merajut

Fesyen Lokal Balikpapan Siap Bersaing, Ecoprint hingga RajutBleu by Astrid menyediakan produk rajut cantik. (IDN Times/Fatmawati)

Sementara itu Bleu by Astrid menyediakan produk rajut yang sangat beragam. Mulai dari rajut yang simpel hingga rumit, Ada pula yang dikombinasikan dengan sulam tumpar. Ada tas, taplak meja, dompet, sarung bantal, dan berbagai produk rajut lainnya. 

Astrid, owner Bleu by Astrid mengungkapkan, semua produk rajut dan buatan tangan (handmade). Ia merajut sendiri produk ini bersama dengan wanita lanjut usia di sekitar tempat tinggalnya. "Saya memberdayakan nenek-nenek sekitar rumah. Mereka biasanya sudah punya skill dasar merajut. Karena saya bisa, dan daripada mereka cuma ngobrol santai, saya mulai ajak ibu saya," terangnya. 

Peran nenek ini memang sering berkumpul di rumahnya dan bercengkerama bersama sang ibu. Astrid akhirnya menawarkan untuk mulai membuat produk rajut bersama.

Menurutnya pengerjaan untuk tiap produk berbeda-beda, Astrid sendiri bisa menyelesaikan satu hari satu produk. Sementara para nenek-nenek tersebut bisa membuat satu tas dua hari. 

"Karena rajutan mereka juga sering lebih rumit. Jadi paling lama bisa sampai tiga hari kira-kira. Tergantung pola mereka juga," jelasnya. 

Harga dibanderol mulai Rp85 ribu hingga Rp1 juta lebih untuk taplak yang cukup besar ukurannya, untuk meja makan. Untuk produk-produk biasa kisaran harga hingga Rp400 ribuan. 

"Saya di sini yang terpenting adalah kualitas produk. Mulai dari pemilihan bahan baku, pembuatan, kami perhatikan. Relasi juga tak kalah penting agar kami dilibatkan di kegiatan misalnya seperti ini," tandasnya

Baca Juga: Bandara Balikpapan Tingkatkan Pelayanan dalam Menyambut IKN

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya