Kaltim Steril, Warga Balikpapan Paling Patuh Tapi Rugikan Usaha Harian

Merasa di-prank, daerah lain banyak usaha tetap buka

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan telah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jilid 1 dan Jilid 2. Ternyata angka kasus COVID-19 tak kunjung turun. Hal ini tidak hanya di Balikpapan tapi seluruh Kalimantan Timur (Kaltim).

Gubernur Kaltim Isran Noor mengeluarkan Instruksi Gubernur Kaltim Nomor 1 tahun 2021 tentang Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Wabah Pandemi COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur.

Kebijakan ini dilaksanakan dengan Kaltim Steril dan Kaltim Silent,  antara lain dengan penutupan sejumlah tempat umum atau publik pada Sabtu dan Minggu, seperti pasar, pertokoan, perusahaan, perkantoran, dan lainnya.

Nyatanya, pada Sabtu dan Minggu (6-7 Februari) lalu Kota Balikpapan menjadi kota paling patuh se-Kaltim dalam pelaksanaan Kaltim Steril.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pun mengeluarkan surat edaran terkait instruksi gubernur ini agar warga tidak beraktivitas pada Sabtu dan Minggu mulai 6 Februari lalu.

Rizal mengatakan sejauh ini tingkat kepatuhan Balikpapan adalah tertinggi dan terbaik di Kaltim. 

"Walaupun banyak keluhan dan kritik, namun terlaksana dengan baik. Kepatuhan Balikpapan bahkan terbaik di Kaltim," katanya saat Rapat hut kota HUT ke-124 Kota Balikpapan (8/2/21) di Auditorium Pemkot Balikpapan.

Berikut IDN Times hadirkan suara warga Balikpapan terkait Kaltim Steril atau Kaltim Senyap (Silent) setiap akhir pekan.

1. Tak jualan dua hari, terpaksa tak ada penghasilan

Kaltim Steril, Warga Balikpapan Paling Patuh Tapi Rugikan Usaha HarianSuasana akhir pekan Kaltim Senyap 6 Ferbruari 2021 di Balikpapan (Instagram/Humas.pemkot.balikpapan)

Warga Gunung Sari Ilir, MS (31), yang juga sehari-hari berdagang nasi goreng keliling mengakui, saat Kaltim Steril dirinya hanya di rumah saja. Selama dua hari tersebut dirinya libur berjualan karena berusaha mentaati instruksi gubernur tersebut. 

Walau diakuinya ini cukup menyusahkan lantaran penghasilannya harian, bukan per bulan seperti pegawai. Karena terpaksa kalau libur berjualan selama dua hari, ia harus menambal pendapatan di hari Senin.

Di waktu-waktu normal, saat hari Senin, ia dan beberapa pegawainya biasa libur berjualan. "Tapi karena dua hari itu tidak boleh jualan, ya Senin saya akhirnya turun jualan," ungkap saat dijumpai IDN Times pada Rabu (10/2/2021)

Dirinya melaksanakan instruksi gubernur tersebut dengan alasan, banyak warga lain yang juga mengalami hal serupa.

"Ya karena kan dua hari itu saja. Makanya tidak apa-apa lah. Apalagi pasar saja tutup, toko-toko tutup. Akhirnya saya juga," terangnya. 

2. Warga Balikpapan miliki kecenderungan bangga dengan ketertiban

Kaltim Steril, Warga Balikpapan Paling Patuh Tapi Rugikan Usaha HarianKota Balikpapan sunyi saat Kaltim Senyap akhir pekan, 6 Februari 2021 (Instagram/humas.pemkot.balikpapan)

Sementara menurut Ardiansyah (45), pemilik warung makan di Jalan Jenderal Sudirman pun mengakui ia menuruti aturan tersebut karena jika tetap nekat buka takut ditertibkan. Sehingga mau tak mau dua hari itu ia tutup.

Namun sayang, instruksi gubernur kemarin cukup mendadak. Alhasil banyak bahan untuk minuman yang ia jual habis tanpa sempat menyediakan stok.

Biasanya ia belanja bahan minuman seminggu sekali, yakni pada Sabtu dan Minggu. Namun karena program Kaltim Silent atau Kaltim Steril akhir pekan lalu, dia kini kehabisan bahan jualan.

"Ya akhirnya ini bahannya habis ya. Karena sudah rencanakan belanja Sabtu, ternyata tutup semua kan. Akhirnya ini jual seadanya dulu," katanya. 

Sementara Angelina (28), karyawan swasta mengaku patuh akan Kaltim Steril ini lantaran berupaya menjadi warga yang baik. Ia pun tidak ingin malah menimbulkan masalah. Menurut dia, di Kota Balikpapan ini banyak pekerja, sehingga meliburkan diri Sabtu dan Minggu tidak menjadi masalah.

"Sebagai warga yang baik saya memilih di rumah saja. kalau saya lihat sih di Balikpapan ini memang banyak pekerja swasta. Selama ini pekerja swasta juga banyak yang disiplin mengikuti aturan, jadi lebih mudah menjalankan Kaltim Steril," ungkapnya. 

Ia mengaku bangga sebagai orang Balikpapan yang taat terhadap aturan. Apalagi selama ini Balikpapan memang kerap dicap sebagai kota paling disiplin.

"Saya sebagai orang Balikpapan bangga ya, kalau berhasil. Apalagi katanya Balikpapan ini paling patuh dibanding kabupaten/ kota lain di Kaltim," terangnya. 

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Minta Warga Hentikan Kegiatan Akhir Pekan

3. Masyarakat belum paham PPKM mikro

Kaltim Steril, Warga Balikpapan Paling Patuh Tapi Rugikan Usaha HarianPetugas gabungan dari Satpol PP, Dishub, dan kepolisian Kabupaten Ngawi sedang menertibkan restoran di hari pertama PPKM, Senin (11/1/2021). Dok. IDN Times/Istimewa

Sementara terkait rencana PPKM mikro, Angelina mengatakan tak menjadi masalah, asalkan benar pengawasan yang dilakukan juga sampai ke pemukiman. Pasalnya terakhir ia pun mendengar informasi banyaknya klaster, terutama keluarga, perusahaan dan perkantoran. 

"Saya belum paham konsep yang pengawasan di perumahan atau kampung itu gimana ya. Tapi kalau memang mau diatur seperti itu, pemerintah juga harus konsisten melaksanakan apa yang dikatakan. Misalnya juga edukasi masyarakat tidak hanya di sebagian tapi merata," katanya. 

Termasuk untuk warga yang terpapar dan melakukan isolasi, menurutnya harus ada pengawasan. Apalagi berdasarkan informasi nantinya akan ada pembatasan bagi pendatang atau tamu yang masuk di suatu daerah. 

"Itu seperti apa sih? Apa benar bisa mau dibatasi orang masuk ke lingkungan? Diberi pemahaman lah masyarakat ini. Jangan hanya diumumkan tapi kami dibiarkan tidak paham," katanya. 

4. Ojek online sepi orderan, terpaksa patuh

Kaltim Steril, Warga Balikpapan Paling Patuh Tapi Rugikan Usaha HarianIlustarsi Ojek Online (IDN Times/Mardya Shakti)

Terpisah, Syahrul (30), pengemudi ojek online, juga mengeluhkan kebijakan yang cukup tiba-tiba. Ia yang biasanya mencari nafkah harian akhirnya terpaksa libur selama dua hari itu.

"Agak susah soalnya kita jadi tidak ada penghasilan," katanya. 

Selama pelaksanaan Kaltim steril itu ia sempat berniat keluar rumah. Tadinya ia berniat untuk menerima orderan ojek online, namun ternyata keadaan jalan sangat sepi lantaran warga yang patuh terhadap instruksi gubernur. 

"Ya bagus aja kalau orang Balikpapan tertib, cuma tolong juga untuk pemerintah agar aturan ini tidak hanya menguntungkan buat menengah ke atas tapi kami yang bawah juga," ungkapnya. 

5. Merasa di-prank, karena terlanjur tutup usaha

Kaltim Steril, Warga Balikpapan Paling Patuh Tapi Rugikan Usaha HarianIlustrasi cafe (unsplash.com/@daanelise)

Meski banyak yang patuh, nyatanya masih banyak juga yang diam-diam membuka tokonya. Beberapa pemilik usaha toko di perkampungan tetap membuka pintu toko sedikit untuk pelanggan masuk. Meski memang toko tidak terang-terangan buka. 

Beberapa kabupaten/ kota lain di Kaltim pun nyatanya banyak yang tak tertib. Sehingga sejumlah pelaku usaha merasa kena prank lantaran terlanjur tutup.

"Hari Sabtu itu saya sudah terlanjur tutup. Padahal banyak sekali orderan dari pagi," terang Yuliani, penjual masakan online

Ia mengatakan, sudah banyak pelaku usaha di kota Balikpapan yang taat akan aturan. Namun di daerah lain malah seenaknya tetap buka. Mengaku cukup menyesal karena memilih tutup, pada hari Minggu ia akhirnya membuka orderan.

"Kemarin sepi sekali ternyata prank, makanya pas Minggu saya buka saja," katanya.

Baca Juga: Pogram Kaltim Steril Dianggap Tak Efektif? Ini Respons Gubernur Isran

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya