Mengenal Rektor Uniba, Isradi Zainal dengan Segudang Prestasi

Pengusaha dan praktisi yang jadi rektor untuk mengabdi

Balikpapan, IDN Times - Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) kini resmi di dijabat Dr Isradi Zainal ST, MT, MH, MM, DESS, IPU, A.Eng. Ia adalah seorang praktisi keinsinyuran, K3 dan manajemen. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Dekan K3 (2016-2018), Dekan Fakultas Teknologi Industri (2018-2020), dan Dekan K3 (2020-2021). 

Isradi secara resmi dilantik sebagai Rektor Uniba (2021-2025) pada 3 Februari 2021 lalu.

Pada 2008, Isradi mulai meniti karier sebagai dosen pembantu di Uniba. Memiliki jiwa akademisi dan pendidik, awalnya ia bekerja suka rela hingga diangkat menjadi pengajar aktif pada 2015. 

Isradi pun diminta mengembangkan fakultas baru di Uniba jurusan teknik dan K3. Apalagi, pria kelahiran Bulukumba Sulawesi Selatan (Sulsel) punya keahlian bidang K3. Selama ini, ia menjadi Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa K3 (APJK3) Nasional 2015. 

Sebulan menjabat, Isradi komitmen akan memberikan manfaat bagi Uniba lewat peningkatan sistem pengajaran. Sebelumnya, ia sudah pengalaman sebagai Wakil Dekan Fakultas Vokasi 2016. 

"Saya menganggap apa yang saya lakukan di Uniba ini adalah amanah. Saya benar-benar berniat mengembangkan Uniba jadi universitas yang lebih baik lagi," ujarnya. 

1. Miliki banyak gelar serta selesaikan berbagai pendidikan tinggi dan kursus

Mengenal Rektor Uniba, Isradi Zainal dengan Segudang PrestasiProfil Rektor Universitas Balikpapan (Uniba), Isradi Zainal. (Istimewa)

Tak hanya akademisi, Isradi juga memiliki berbagai keahlian serta pendidikan tinggi dan kursus. Sebelum hijrah di Balikpapan pada tahun 2005, mulanya seorang Project Manager salah satu BUMN di Jakarta. 

Selama itu, ia sempat mendapatkan pelatihan di sejumlah negara. Antara lain di Jepang, ia mendapatkan beasiswa dari AOTS Jepang, kemudian SSPA Sweden, MSA China, dan IRS India. 

"Setelah di Balikpapan sempat training di Thailand dan Malaysia. Juga Australia. Selama saya menjadi praktisi pun sempat ke negara-negara. Sampai sekarang saya sudah mengunjungi 15 negara. Sebelum bergabung dengan Uniba," katanya. 

Isradi yang aktif sebagai praktisi juga aktif sebagai trainer untuk perusahaan-perusahaan, terkait marine mechanical dan electrical. "Saya dipercaya sejumlah perusahaan multinasional untuk melakukan inspeksi terhadap kapak yang akan masuk di perusahaan tersebut," terangnya. 

Mengamalkan keinsinyurannya, ia kerap mengajar bantuan dan gratis. Karena sebagai praktisi, ia menganggap dirinya mesti berbagi ilmu. Semua dia lakukan sebagai pengabdian. Ia memiliki otoritas melakukan pemeriksaan bagi kapal. Misalnya terkait kelayakan mesin dan lainnya. 

"Ini yang membuat saya mengambil sarjana teknik juga. Skripsi saya adalah evaluasi mesin di PT Badak. Jadi kegiatan itu yang saya buat tugas akhir," katanya. 

Beberapa keilmuan yang ia ambil diakuinya adalah untuk mempermudah bisnis yang ia jalani. Baginya, pendidikan adalah sesuatu yang murah jika dibandingkan dengan manfaat jangka panjang yang akan diterima. 

Riwayat pendidikan Isradi, di antara lain, Sarjana dan Magister Teknik bidang Perkapalan (Unhas), Sarjana dan Magister Mesin (Uniba dan Universitas Pancasila), Magister Hukum Uniba, Magister Manajemen Universitas Indonesia, DESS/MBA Universite Pierre Mendez France de Grenoble Perancis, Dr. Ilmu Manajemen (Industrial Management) Universitas Mulawarman, dan lainnya.

"Mengeluarkan uang untuk pendidikan itu murah saja. Jika dibandingkan uang saya keluarkan saat maju sebagai calon wakil wali kota. Saya Alhamdulillah ada uangnya maka selagi saya bisa saya ambil pendidikan yang saya butuhkan," katanya. 

Untuk diketahui ia juga menjabat di beberapa organisasi. Selain Sekjen Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) periode 2019-2021 juga sebagai Ketua umum Perkumpulan Profesi K3 Nasional (P2K3N) 2020-2023, Sekjen Inoshpro 2020-2021 dan Majelis Akreditasi Nasional LAMTEK 2020-2023.

Saat ini, Isradi juga menjabat sebagai Ketua/Korwil Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kalimantan, Wakil Ketua BKM PII se Indonesia, dan Komite Pengembangan organisasi PII.

Baca Juga: Belum Tuntas, 3 Tahun Petaka Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan

2. Praktisi sekaligus pengusaha yang jadi Rektor untuk mengabdi

Mengenal Rektor Uniba, Isradi Zainal dengan Segudang Prestasi(Dok IDN/ Istimewa)

Selama menjadi praktisi maupun akademisi, ia tetap menjalankan bisnis di bidang K3. Ia pun menjadi Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa K3 (APJK3) yang di dalamnya ada sekitar 200 perusahaan secara nasional. Ia kemudian memulai kiprah di nasional.

Termasuk saat dirinya menjadi pengurus Dewan K3 nasional yang bertugas memberikan nasihat pada Menteri Ketenagakerjaan. 

"Kiprah di nasional ini yang mengantarkan saya menjadi Wakil Dekan K3. Di 2018 saya diminta mengembangkan fakultas Teknologi Industri. Saya kemudian menjabat Dekan di fakultas tersebut," sebut pria yang juga menguasai bahasa Prancis ini.

Sebagai pemilik perusahaan, ia bisa mengatur waktunya sendiri. Sehingga seluruh kegiatan yang ia jalani bisa berjalan dengan baik. Usaha yang digeluti bidang inspeksi kapal sesuai dengan pendidikan bidang perkapalan.  

"Penghasilan saya saya dapat dari usaha. Kalau mengajar saya benar-benar mendedikasikan untuk pendidikan. Apalagi jelas penghasilannya berbeda kalau mengajar dengan di usaha saya. Sampai sekarang bisnis jalan, tapi ada yang menjalankan," ungkap kelahiran 18 Oktober 1968 ini. 

Usaha yang ia geluti adalah jasa inspeksi bernama PT Insurin Group. Perusahaan Isradi bertugas memeriksa workshop atau perusahaan yang berkaitan dengan keilmuan yang ia geluti yakni perkapalan.

"Saya juga ada lembaga training selain jasa inspeksi. Selain perkapalan atau angkutan juga k3," katanya. 

Ia saat ini menjabat komisaris di perusahaan tersebut. Ia juga mengungkapkan, dalam tiap nafasnya mesti berguna. Bahkan honornya sebagai rektor atau dosen pun disisihkan untuk membantu mahasiswa yang butuh bantuan pinjaman biaya kuliah.  

"Uniba saya memang menjadi rektor untuk pengabdian. Saya juga Komunikasi dengan istri terkait ini. Saya ingatkan mahasiswa saya. Pertama sekolah  setinggi-tingginya. Saya jadi doktor tanpa berpikir mau jadi apa. Lalu kedua jadilah pengusaha. Karena pasti berbeda dengan penghasilan jika kita bekerja ikut orang lain," ungkapnya. 

3. Tak pernah terbebani dalam mencapai prestasi

Mengenal Rektor Uniba, Isradi Zainal dengan Segudang PrestasiKetua Komisi II Dewan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional Dr. Isradi Zaenal (IDN Times/Maulana)

Menurutnya apa pun yang ia jalani mengalir dan tanpa rasa terbebani. Salah satu yang utama adalah berkomunikasi dengan bawahan. Motivasi untuk bekerja keras adalah menghasilkan alumni Uniba yang berkualitas. Ia bersyukur ada wadah untuk mengabdi. 

Ia lahir dari keluarga sederhana. Orangtua seorang PNS yang juga bekerja sambil berkuliah. Hidup sederhana dan mulai belajar bergaul. Ia adalah anak berprestasi sejak duduk di bangku SD. Bahkan juara kedua se Sulawesi Selatan untuk lomba cerdas cermat. 

"Saya juga pernah SMA jadi siswa teladan mengalahkan semua siswa di Bulukumba. Dalam meraih prestasi, Alhamdulillah saya dibesarkan di iklim yang bagus. Nenek saya punya banyak buku. Literasi adalah hal utama dalam membangun karakter," paparnya. 

Ia sebelumnya tinggal bersama nenek dan harus berdisiplin sejak kecil. Ia juga memiliki paman yang senang bercerita tentang inspirasi. "Saya baca biografi. Juga saya banyak baca buku Buya Hamka, Kahar Muzakkar dan Soe Hok Gie, " bebernya. 

4. Pernah maju sebagai calon wakil wali kota Makassar di tahun 2013

Mengenal Rektor Uniba, Isradi Zainal dengan Segudang PrestasiIlustrasi pilkada serentak. IDN Times/Mardya Shakti

Berbeda di dunia pendidikan, kiprah Isradi Zainal di dunia politik tidak berjalan mulus. Namanya pernah ramai diperbincangkan di Kota Makassar. Pada 2013 lalu, ia pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota.

Saat itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merekomendasi maju dalam pilkada Kota Makassar. Saat itu, Isradi merupakan Ketua Partai Gerindra di Bulukumba. 

Hanya saja, awalnya Isradi sempat menolak mengingat sudah lama tinggal di Balikpapan. 

"Atas dasar itulah, saya hanya dijadikan wakil dan hasilnya cukup memuaskan untuk kategori pendatang baru di dunia politik," ungkapnya.

Selain itu, ia juga pernah meramaikan pesta demokrasi pada pemilihan legislatif 2019. Berbeda dengan sebelumnya, ia mencalonkan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

”Saat itu nyaris terpilih. Makanya sempat komentar waktu itu. Tuhan punya rencana lain. Mana tahu di kemudian hari bisa menjadi rektor. Dan ternyata kalimat itu menjadi doa,” kenang Isradi.

Disinggung apakah kembali ingin pentas di dunia politik, Isradi mengaku semua akan mengalir. Saat ini ia hanya memilih untuk mengembangkan tugas sebagai rektor.

”Saya masih ingin fokus menjadi rektor. Karena tidak pernah berpikir bisa secepat ini. Saya merasa ini tantangan bagi kehidupan saya,“ jelasnya. 

Baca Juga: Belajar Langsung di Balikpapan Mulai pada Tahun Ajaran Baru 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya