Ribuan Guru Balikpapan Divaksin Menuju Pembelajaran Tatap Muka

Masih dilanjutkan bertahap, dengan sasaran 7.212 guru

Balikpapan, IDN Times - Ribuan tenaga pengajar di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) memperoleh prioritas pemberian vaksinasi COVID-19. Vaksinasi para guru jelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Juli nanti di Balikpapan. 

Pada hari ini sudah ditargetkan vaksinasi bagi 2 ribu tenaga pendidik di Rumah Sakit Hardjanto (RS Tentara) dan RS Bhayangkara Balikpapan. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memantau langsung vaksinasi jelang pembukaan tahun ajaran baru nanti. 

"Kita akan lihat semuanya. Sesuai sekolahnya juga, apa semua akan memberlakukan (PTM). Kita susun SOP bersama Dinas Pendidikan," ungkapnya saat meninjau pelaksanaan vaksin. 

Proses belajar tatap muka di Balikpapan tentunya sesuai protokol kesehatan pandemik COVID-19. Kapasitas daya tampung kelas disesuaikan dengan batas minimal interaksi masing-masing siswa.

"Yang akan dipakai 50 persen saja (kapasitas kelas)," katanya. 

1. 2.700 tenaga pendidik di Balikpapan sudah divaksin

Ribuan Guru Balikpapan Divaksin Menuju Pembelajaran Tatap MukaWali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Mela Hapsari)

Sementara ini sebanyak  2.700 guru Balikpapan telah memperoleh vaksinasi di mana 4.300 guru lain masih menunggu giliran. Pemerintah daerah memang hanya menyasar para guru mengingat vaksinasi COVID-19 diperuntukkan mereka berusia 18 tahun ke atas. 

Sebanyak 2 ribu dosis ini berasal dari vaksin yang tiba beberapa waktu lalu. Di antaranya termasuk buffer stok Dinas Kesehatan Kaltim. "Provinsi memang selalu ada cadangan, itu kita minta," kata Rizal.

Dalam pelaksanaan sekolah tatap muka, memang guru harus sudah divaksin. Sementara bila guru masih belum menjalani vaksinasi sekolah masih dilakukan secara daring. 

"Vaksin terbatas. Sehingga ini kita sasar untuk guru berusia di atas 50 tahun dulu. Ini semoga 2 ribu bisa terlaksana hari ini," tandasnya.

Baca Juga: 533 Calon Jemaah Haji Asal Balikpapan Vaksin COVID-19 Massal 

2. Vaksin bertahap dengan total sasaran 7.212 tenaga pendidik

Ribuan Guru Balikpapan Divaksin Menuju Pembelajaran Tatap MukaKepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin (IDN Times/Hilmansyah)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Muhaimin menambahkan, rincian penerima vaksin tenaga pendidik ini, 1.850 di antaranya guru dari Disdikbud, 100 guru dari Kementerian Agama (Kemenag), dan 50 dosen. 

Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) ini, sesuai arahan Kemendikbud dilaksanakan di tahun ajaran baru yang dimulai pada Juli 2021. Salah satu yang jadi prioritas penerima vaksin sebelum pelaksanaannya adalah, seluruh guru dan tenaga kependidikan.

"Sehingga kami Disdikbud Balikpapan mengusulkan ke Satgas COVID-19 agar vaksin guru dan tenaga pendidikan jadi prioritas. Sebelumnya 750 guru kan sudah terlebih dahulu divaksin," katanya. 

Itulah mengapa begitu vaksin datang lagi, tenaga pendidikan kembali mendapat jatah 2.000 dosis. Ini, lanjutnya, adalah bagian dari upaya mempersiapkan PTM. 

Keseluruhan tenaga pengajar ini mencakup negeri maupun swasta. Pelaksanaan vaksinasi berjalan masih cukup panjang hingga bulan Juli nanti. Dalam jangka waktu tersebut vaksin dilakukan secara bertahap.

Usulan dari Disdikbud Kota mencapai 7.212 guru, itu artinya yang berjalan sekarang sudah 35 persen. "Kita masih memiliki waktu cukup panjang, semoga kalau vaksin ada lagi dari satgas dan kembali memperoleh prioritas untuk guru dan tenaga kependidikan," tuturnya. 

Pihaknya berharap hingga jelang pelaksanaan PTM, tenaga pendidik yang di vaksin bisa mencapai 75 persen. Guru-guru ini mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA.

Sedangkan untuk guru TK dan PAUD masih dalam persiapan. "Nanti kalau datanya sudah ada juga akan kami usulkan untuk PAUD dan TK," ujarnya. 

3. Sekolah di Balikpapan sudah persiapkan pelaksanaan PTM

Ribuan Guru Balikpapan Divaksin Menuju Pembelajaran Tatap MukaWali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengunjungi beberapa SD untuk meninjau pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka (IDN Times/Fatmawati)

Meski sudah sempat dilakukan simulasi pembelajaran tatap muka, diakuinya di kota Balikpapan belum ada pelaksanaan PTM. Karena pelaksanaannya juga dianggap tak maksimal jelang ujian dan memasuki bulan Ramadan. 

"Berbenturan dengan Ramadan maupun ujian juga. Jadi memang kita prioritas persiapkan bulan Juli saja," katanya. 

Dirinya pun turut mendampingi peninjauan pemberian vaksin bagi tenaga pendidik di dua lokasi, yakni RS Bhayangkara dan RS Tentara. 

"Tapi keseluruhan total ada 36 lokasi vaksin, yang sudah diatur oleh Dinas Kesehatan," katanya. Antara lain adalah fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas.

Pembelajaran tatap muka yang rencananya mulai dilaksanakan Juli ini sebenarnya sudah mulai dipersiapkan sejak tahun lalu. Antara lain terkait protokol kesehatan, baik oleh pihak sekolah maupun orang tua. 

"Karena peserta didik belum bisa divaksin, usianya kan minimal 18 tahun. Makanya yang bisa dilakukan adalah menerapkan peraturan kesehatan. Sementara ini yang dimaksud adalah guru dan tenaga kependidikan termasuk tata usaha, penjaga sekolah, dan yang lainnya semua kita usulkan," sebutnya.

Sebenarnya sekolah sekolah pun sudah mempersiapkan pelaksanaan protokol kesehatan, seperti sedia thermogun, hand sanitizer, dan tempat mencuci tangan. 

Ruangan kelas pun disiapkan untuk menampung 50 persen dari kapasitas. "Kita bertahap sampai pandemik ini dinyatakan benar-benar aman baru bisa kembali 100 persen kapasitas," jelas Muhaimin. 

Nantinya siswa yang masuk adalah 50 persen dari daya tampung. Misalnya kegiatan belajar mengajar Senin sampai Sabtu, lalu diatur Senin dan Selasa untuk kelas I dan II, Rabu dan Kamis untuk kelas III dan IV, dan seterusnya. 

"Jadi kita menggunakan sistem blended learning atau campuran antara pembelajaran tatap muka dan daring," tandasnya.

Baca Juga: Kurang 12 Jam, Polisi Bekuk Perampok Pegawai Pajak di Balikpapan 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya