Waspada Kluster Keluarga, COVID-19 Balikpapan Didominasi Usia Muda

Dinkes juga akan dampingi KKP awasi penumpang kapal

Balikpapan, IDN Times - Beberapa hari terakhir penambahan kasus di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kembali meningkat. Hari ini, Sabtu (24/4/21), angka terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 43 orang. 

Jumlah kasus ini rinciannya, 21 orang dengan gejala, 13 orang dari perluasan tracing, dan 6 dari riwayat orang tanpa gejala (OTG). Selain itu, 2 orang positif dengan riwayat perjalanan dan 1 dari penularan di tempat kerja. 

Selain penambahan kasus, ada juga pasien selesai isolasi, yakni 35 orang. Semuanya adalah dari pasien isolasi mandiri.

"Alhamdulillah kematian tidak ada" ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, saat rilis di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome., Sabtu (24/4/2021).

1. Okupansi kamar perawatan COVID-19 saat ini 26 persen

Waspada Kluster Keluarga, COVID-19 Balikpapan Didominasi Usia MudaIlustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Dio, sapaan Andi Sri Juliarty juga membeberkan okupansi di rumah sakit perawatan COVID-19, dari 523 unit tempat tidur terisi 140 unit atau 26 persen. 

"Selain itu untuk ICU, dari total 43 unit, terisi 19 unit. Atau sama dengan 44 persen," sebutnya.

Ia melanjutkan, untuk keterisian kamar di embarkasi haji, saat ini masih terdapat tempat tidur yang bisa digunakan.

"56 tempat tidur untuk pasien isolasi laki-laki, dan 38 untuk pasien isolasi perempuan," ungkapnya. 

Dalam kesempatan tersebut Dio juga membeberkan cakupan vaksinasi. Untuk vaksinasi dosis pertama di Balikpapan, cakupannya mencapai 29,1 persen. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 18,1 persen.

"Adapun data untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini belum termasuk data ini," ungkapnya lagi.

Baca Juga: Cegah Mudik, Pengetatan Transportasi di Balikpapan Mulai 22 April

2. Kluster keluarga naik, banyak kasus baru terjadi pada usia 30 tahun ke bawah

Waspada Kluster Keluarga, COVID-19 Balikpapan Didominasi Usia MudaWali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat rilis COVID-19 pada 24 April 2021 (IDN Times/Mela Hapsari)

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan, dari jumlah kasus terkonfirmasi positif hari ini ada yang perlu dicermati. Ada lebih dari 50 persen merupakan usia 10 hingga 35 tahun.

"Ini lebih dari 50 persen. Berarti usia muda yang banyak terkonfirmasi positif," beber Rizal. 

Menurutnya hal ini harus jadi kewaspadaan. Apalagi belakangan sejumlah kelonggaran telah diberikan. Kemudian kecenderungan pertambahan kasus terjadi di usia muda. "Selain itu diantara kasus tersebut ada pedagang pasar," katanya.

Ia meminta masyarakat meningkatkan kehati-hatian. Tak hanya pedagang pasar, bahkan kasus yang dialami ibu rumah tangga juga meningkat. "Cukup tinggi delapan kasus," katanya.

Selain itu juga ada pelajar sebanyak tiga kasus. Padahal pembelajaran tatap muka belum dilaksanakan. "Sudah ada pelajar yang terkonfirmasi positif, padahal sekolah belum masuk," ujarnya.  

Untuk beberapa kasus usia muda, mayoritas merupakan klaster keluarga. "Kemudian ada pelajar juga. Karena kami melakukan tracing pada keluarga. Jadi merupakan perluasan dari klaster keluarga. 

Penambahan kembali klaster keluarga ini, menunjukkan adanya kebocoran dalam penerapan protokol kesehatan di keluarga. "Bisa jadi saat buka puasa atau kegiatan lain," katanya.

Sementara di Balikpapan, total kumulatif kasus COVID-19 hingga kini sudah mencapai 15.926 orang. Untuk kasus kematian mencapai 572 orang. 

Melihat kasus yang masih terjadi dan belum benar-benar melandai, maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro disebutkannya akan kembali berlanjut untuk Jilid V.

"Kita perpanjang lagi dua pekan," sebutnya. 

3. Waspadai penumpang, Dinkes Balikpapan akan dampingi Kantor Kesehatan Pelabuhan

Waspada Kluster Keluarga, COVID-19 Balikpapan Didominasi Usia MudaPenumpang angkutan laut di Pelabuhan Semayang Balikpapan yang akan mudik merayakan libur natal dan tahun baru ke sejumlah wilayah di Indonesia Timur, Senin (14/12/2020). (IDN Times/Hilmansyah)

Menjelang Lebaran, fokus perhatian adalah pada keluar masuknya penumpang atau pengawasan penumpang di berbagai moda transportasi akan sangat ketat. Penumpang kapal saat ini menjadi yang paling penting untuk diwaspadai. 

"Seperti di Samarinda. Ada kapal, terutama kapal pengangkut batu bara. Kan dikirim ke India dan Tiongkok," sebutnya. 

Dio pun mengungkapkan, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan hari ini pun melakukan video conference dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkes. "Zoom meeting terkait kasus di Samarinda. Lebih pada apa yang harus diwaspadai," ungkapnya.

Menurutnya, pesan dari Kemenkes, bahwa Dinas Kesehatan di provinsi dan kabupaten/ kota saat ini wajib membantu Kantor Kesehatan Pelabuhan. "Karena mereka sedang meningkatkan penjagaan di bandara dan pelabuhan," ujarnya.

Contoh bantuan yang dimaksud seperti puskesmas di sekitar kawasan pelabuhan atau bandara. Jika dibutuhkan tracing maka tenaga puskesmas tersebut wajib membantu.

"Dinas Kesehatan juga melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan dari kasus ini. Juga diminta meningkatkan kewaspadaan bagi tenaga kesehatan yang menemukan kasus," jelasnya Jubir Satgas COVID-19 Balikpapan ini.

Penggunaan APD pun juga harus ditingkatkan. Terkait kasus di Samarinda, saat ini Satgas Balikpapan masih menunggu pemeriksaan genotipnya. "Mudahan hanya COVID-19 biasa, bukan varian baru," ujar Dio. 

Baca Juga: Serunya Ngabuburit ala Pecinta Olahraga Berkuda di Balikpapan 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya