Ini Komentar Guru dan Warga tentang Hardiknas di Banjarmasin 

Mendidik adalah tugas bersama

Banjarmasin, IDN Times - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang baru saja diperingati pada 2 Mei ini diharapkan menjadi momentum dalam peningkatan kualitas pendidikan tanah air. Bukan hanya sekadar acara seremonial yang berlangsung rutin setiap tahunnya. 

Lantas, bagaimana respons para guru di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam memaknai peringatan Hardiknas di era millennials dan Gen Z ini?

1. Arti penting pendidikan

Ini Komentar Guru dan Warga tentang Hardiknas di Banjarmasin Guru SD Nurul Fikri Banjarmasin, Akhmad Fauzi S pd

Seorang pengajar di SD Nurul Fikri Banjarmasin Akhmad Fauzi mengatakan, kemajuan suatu bangsa dimulai dari pendidikan. Intelektual moral maupun akademis seorang anak ditentukan lewat bagaimana pendidikan mereka diterima. 

Guru muda beranak dua ini pun menyebut kemajuan suatu negara ditentukan lewat pendidikan. Artinya pendidikan adalah di posisi terpenting dalam segala hal.

"Pastinya pendidikan adalah tujuan utama yang menjadi acuan sebuah negara untuk maju," katanya saat ditemui.

Ia melanjutkan, cikal bakal seorang pemimpin masa depan juga tak lepas dari pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun nonformal. Pandai dengan wawasan keilmuan namun juga terbentuk moralitasnya.

"Dengan pendidikan, SDM generasi penerus bangsa telah matang dipersiapkan agar kelak bisa melanjutkan kepemimpinan yang berkarekter, cerdas dan bermoral pancasila," bebernya.

Baca Juga: Hari Buruh di Banjarmasin Diwarnai dengan Senam dan Diskusi

2. Mendidik adalah tugas bersama

Ini Komentar Guru dan Warga tentang Hardiknas di Banjarmasin Guru SMAN 1 Wanaraya, Marzuki Spd.

Seorang guru SMAN 1 Wanaraya Batola Marzuki Spd mengatakan, peringatan Hardiknas bukan hanya sekadar kata-kata semata. Menurutnya, tema peringatan kali tentunya banyak makna bisa dipetik, yakni "Merdeka dari Keterbelakangan".

Pendidikan yang merupakan jembatan terbaik untuk penyambung ilmu pengetahuan ini.  Perlu ditegaskan bahwa sejati mendidik bukan hanya dibebankan kepada profesi yang ia emban. Namun, mendidik perlu kerja sama semua pihak masyarakat termasuk orangtua di rumah masing-masing anak didik.

"Saya berharap Hardiknas ini kepedulian terhadap pendidikan dari setiap lapisan masyarakat semakin meningkat. Karena mendidik bukan hanya tugas pendidik atau guru, tapi dari semua pihak, baik itu dari orang tua, lingkungan, pengambil keputusan (pejabat terkait)," ujarnya.  

"Peran media juga sangat dibutuhkan dalam menyampaikan edukasi di masyarakat. karena di era di gital ini peserta didik banyak menghabiskan waktunya dengan gadget mereka," harapnya.

3. Pendidikan itu dimulai dari rumah

Ini Komentar Guru dan Warga tentang Hardiknas di Banjarmasin Mutia Mahmudah, ibu rumah tangga di Banjarmasin.

Seorang ibu rumah tangga di Banjarmasin bernama Mutia turut mengomentari soal Hardiknas ini. Menurutnya, pendidikan semestinya dimulai dari rumah. 

Karena dari rumah anak-anak sudah bisa diajarkan berbagai hal sebelum beradaptasi di lingkungan sekolah. 

Selama di rumah, kata Mutia, anak-anak mendapatkan materi bagaimana berkelakuan baik. Tidak itu saja pelajaran matematika, membaca, dan agama. 

"Pendidikan awal setiap anak adalah dari rumah, sebelum berlanjut ke sekolah," tuturnya.

Baca Juga: Wali Kota Banjarmasin: Makna Hardiknas dengan Perbaikan Sarana Belajar

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya