Peluang Ganjar dan Prabowo Mengambil Hati Masyarakat di Kalsel

Parpol di Banjarmasin tegak lurus putusan pimpinan

Banjarmasin, IDN Times - Publik penasaran dua nama kandidat terkuat pemilihan presiden pada tahun 2024 mendatang. Yakni Ganjar Pranowo (PDIP) dan Prabowo Subianto (Gerindra) sebagai kandidat calon presiden Republik Indonesia.

Lalu bagaimana peluang mereka di daerah termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menurut politikus PDI Perjuangan Kalsel Hermansyah, pihaknya akan tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju dalam pilpres nanti. 

1. PDIP Kalsel ikut apa perintah Ketua Umum Megawati

Peluang Ganjar dan Prabowo Mengambil Hati Masyarakat di KalselPresiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Hermansyah mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah menetapkan Ganjar Pranowo untuk maju dalam pilpres 2024 nanti. Ia beranggapan hal tersebut menjadi keputusan tepat mengingat posisi Ganjar Pranowo sebagai kader terbaik PDIP. 

Bila dikaitkan elektabilitas dan popularitas Ganjar Pranowo di mata masyarakat Indonesia. 

"Kita semua PDI Perjuangan tegak lurus, apa yang diputuskan ketum harus didukung. Diputuskannya Ganjar sebagai kader dan sekaligus calon presiden, kita di sini harus maksimal memperjuangkan Pak Ganjar, meskipun belum resmi terdaftar di KPU nanti," ucapnya.

Baca Juga: Pengamat Kritisi Program Pengurangan Sampah Plastik di Banjarmasin 

2. PDIP Kalsel yakin Jokowi mendukung Ganjar Pranowo

Peluang Ganjar dan Prabowo Mengambil Hati Masyarakat di KalselPresiden Jokowi dan Ganjar Pranowo satu pesawat Kepresidenan. (Dok/Istimewa)

Di sisi lain, Hermansyah meyakini Presiden Joko "Jokowi" Widodo tetap mendukung pencalonan Ganjar Pranowo dibandingkan rivalnya, Prabowo Subianto. Mengingat posisinya sebagai salah satu kader terbaik PDIP semenjak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI 2 Periode.

Kaitannya dengan Prabowo Subianto, Hermansyah menilai wajar di mana posisinya antara seorang presiden dengan menteri pertahanan. Keduanya harus saling berkoordinasi dalam menjalankan tugasnya masing-masing. 

Dalam hal ini, menurut Hermansyah, Jokowi menemui para tokoh lainnya untuk kepentingan negara, bahkan hingga Anies Baswedan. 

"Jokowi dekat dengan Prabowo ya wajar kan dia menteri. Pak Jokowi juga sering bertemu dengan tokoh lainnya termasuk Anies," ucapnya.

Ditanya tentang PDI yang belum bisa memenangkan di Kalsel, berkaca pada Pemilu 2019 lalu. Herman meyakinkan, bahwa pihaknya telah mengevaluasi dan kekalahan itu sebenarnya keberhasilan yang tertunda. "Yang lalu kita perbaiki, dan pemilu 2024 PDI menang di Kalsel," tuturnya.

3. Gerindra yakin Prabowo Subianto menang di Kalsel

Peluang Ganjar dan Prabowo Mengambil Hati Masyarakat di KalselMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto/pri.)

Terpisah, Ketua DPC Gerindra Banjarmasin M Yamin optimis Prabowo Subianto bisa kembali memenangkan pilpres di Banjarmasin dan Kalsel. Mengapa demikian?

Sosok Prabowo Subianto dianggap familier di tengah masyarakat kalangan bawah, menengah, hingga atas. Bisa menang sama seperti pilpres 10 tahun terakhir. 

Hal itu juga diperkuat dengan majunya Prabowo Subianto itu karena seluruh pengurus Gerindra di Indonesia. "Saya rasa nama Prabowo sudah sangat dikenal di masyarakat, jadi kita tinggal terus mengingatkannya saja melalui pertemuan misalnya bahwa nama beliau disebutkan. Saya yakin Gerindra dengan mengusung Pak Prabowo bisa menang di Kalsel dan menjadi presiden," ucapnya.

4. Demokrasi sedang dirusak oleh money politik

Peluang Ganjar dan Prabowo Mengambil Hati Masyarakat di KalselPengamat politik di Kalimantan Selatan Dr Muhammad Uhaib As'ad, Sabtu (29/7/2023). (IDN Times/Hamdani)

Lalu apa menurut pengamat politik di Kalsel mengenai dua figur dan perpolitikan di Kalsel. 

Menurut Dr M Uhaib As'ad nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi dua tokoh elite di tanah air. Artinya itu belum bisa disimpulkan siapa yang benar-benar diusung dan memenangkan pemilu 2024 mendatang.

Apalagi sekarang ini demokrasi sedang rusak-rusaknya. Khususnya Demokrasi di Kalsel sendiri telah dicederai dengan praktik money politik.

Masyarakat cenderung berpikir pragmatis sehingga itu mudah untuk dimanfaatkan oleh para pemilik modal. Bila dulu masyarakat bisa digiring untuk memilih Golkar, sekarang Golkar mengalami degradasi dukungan karena perpecahan internal.

Begitu pun PDIP yang masih perlu menyesuaikan di Kalsel.

"Sekarang ini masyarakat tidak bisa didikte memilih partai mana, tapi bisa dijinakkan dengan uang. Demokrasi sudah rusak sejak lepasnya orde baru, jadi kita semua masyarakat harus cerdas berpolitik jangan sampai dijadikan alat," katanya.

Baca Juga: Manusia Silver di Banjarmasin Dapat hingga Rp500 Ribu per Hari

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya