Seorang Camat Lahirkan Inovasi Program Jamban Sehat Non-APBD

Ternyata begini sosok camat terbaik se-Kaltim

Sangatta, IDN Times - Inovasi tiada henti sangat dibutuhkan bagi semua orang agar bisa eksis memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Kira-kita itulah yang menjadi alasan Camat Rantau Pulung Mulyono melakukan terobosan baru di daerah yang dipimpinnya. Inovasi program sederhana seperti pembuatan jamban sehat non APBD, sanggup mengantarkan pria kelahiran Kalimantan Selatan, 2 Februari 1977 ini menjadi Camat Terbaik se-Kaltim. Pada malam puncak resepsi HUT ke 62 Kaltim dan penghargaan Kaltim Award, Rabu (9/1/2019).

1. Memiliki jiwa tanggap dan peduli yang tinggi

Seorang Camat Lahirkan Inovasi Program Jamban Sehat Non-APBDIDN Times/Kominfo Samarinda

Camat alumni STPDN 2000 tersebut jeli melihat peluang pembangunan dengan melibatkan stakeholder seperti PT KPC dan Baznas Kutim. Untuk tanggap dan peduli mewujudkan kebutuhan mendasar masyarakat (jamban sehat) di tengah kondisi keuangan pemda yang sedang devisit. 

"Melalui program tersebut terbangun total 120 jamban sehat siap pakai. Berasal dari bantuan CSR PT KPC sebanyak 110 unit dan Baznas Kutim sebanyak 10 unit," katanya dengan logat Jawa.

2. Melalui program ini Kutim mendapat sertifikat membanggakan

Seorang Camat Lahirkan Inovasi Program Jamban Sehat Non-APBDdispenda kaltim

Seluruh pekerjaan dikerjakan secara swakelola. Sehingga biayanya lebih murah dan ada unsur pemberdayaan masyakat setempat. Untuk pembangunan 1 unit jamban sehat siap pakai hanya diperlukan biaya Rp1.800.000. Menurut suami dari Dessy Wahyu Fitrisia ini, dipilihnya program jamban sehat non APBD sebagai program inovasi, dikarenakan selain merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi masyarakat kurang mampu, juga selaras dengan salah satu program nawacita Presiden Joko Widodo dibidang kesehatan. Tak hanya itu, ternyata juga merupakan indikator ke 12 dari Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK). Serta penjabaran misi Pemprov Kaltim serta Pemkab Kutim di bidang kesehatan. 

"Melalui program ini pula Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur menjadi Kecamatan Pertama di Provinsi Kalimantan Timur yang mendapatkan sertifikat sebagai kecamatan ODF (Open Defication Free). Kecamatan bebas dari kegiatan buang air besar sembarangan. Karena seluruh desa dalam kecamatan tersebut telah mendapat sertifikat ODF," tambahnya bangga.

3. Mulyono tanggapi apresiasi dari 6 juri

Seorang Camat Lahirkan Inovasi Program Jamban Sehat Non-APBDIDN Times/Humas Pemkab Kutim

Dihadapan 6 juri yaitu Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala BPMPD,  Satpol PP, BKD, Biro Ortal dan Biro Otonomi Daerah, satu persatu camat menyampaikan pemaparan terkait dengan indikator penilaian. Seperti visi dan misi, tata kelola pemerintahan, pelayanan publik (Paten), trantib, pembinaan Pemdes, administrasi kependudukan. Serta yang paling pamungkas inovasi camat dalam pelaksanaan tugas, baik tugas atributif maupun tugas delegatif.

Saat diwawancarai setelah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kaltim sebagai Camat terbaik 1 se Provinsi Kaltim, Mulyono yang merupakan ayah 5 anak ini menyampaikan ucapan syukur kepada Allah SWT. Serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program kerja pemerintah kecamatan. Dari Pemkab Kutim yakni Bupati H Ismunandar, Wakil Bupati H Kasmidi Bulang, Seskab H Irawansyah serta seluruh jajaran Kepala OPD.  Rekan camat, unsur FKPD, Pemerintahan Desa beserta lintas sektor. Maupun pihak swasta yang beroperasi di Kecamatan Rantau Pulung. Karena telah berkontribusi untuk kemajuan kecamatan. 

"Penghargaan ini juga tak lepas dari dukungan dan doa orang tua dan keluarga. Untuk itu saat menerima penghargaan dari Bapak Gubernur saya juga membawa orang tua dan keluarga. Semoga ini bisa membahagiakan beliau serta membawa berkah dan kebaikan untuk semuanya. Khususnya untuk masyarakat Rantau Pulung dan Kabupaten Kutai Timur serta Provinsi Kalimantan Timur," harapnya.

4. Ternyata begini kisah hidup Mulyono

Seorang Camat Lahirkan Inovasi Program Jamban Sehat Non-APBDpixabay/nile

Mulyono yang merupakan putra dari pasangan Ayah Ahmad Jais (alm) dan ibu Supini ini mengaku untuk menjadi camat terbaik ia harus melewati beberapa seleksi ketat, yakni tahapan ditingkat kabupaten. Setelah ditetapkan sebagai camat terbaik tingkat kabupaten pada 12 Oktober 2018, selanjutnya mengikuti seleksi ditingkat Provinsi Kaltim. Bersaing dengan 10 camat terbaik dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim. Seleksi terakhir dilaksanakan di Kantor Gubernur Kaltim pada 17 Oktober 2018.

Untuk diketahui, sebelumnya Mulyono pernah mengenyam pendidikan SD, SMP dan SMA di Tenggarong-Kukar. Pendidikan S1 dan S2 di STPDN Jatinangor-Jabar. Sejak tahun 2000 lulus dari STPDN, bertugas di Kabupaten Kutai Timur, sebagai Staf Bagian Pemerintahan Setkab. Mendapat promosi sebagai Kassubag Tibum. Silih berganti jabatan menjadi Kassubag Pemdes, Kasubbid Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kasubbid Perwakilan Parpol dan Pemilu, Kasi Pemberantasan Penyakit. Sejak 7 Januari 2017 sampai saat ini dipercaya sebagai Camat Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur.

Topik:

  • Ester Ajeng

Berita Terkini Lainnya