Deteksi Kanker Serviks, Dinkes Kaltim Lakukan Pemeriksaan Pakai Urine

Upaya deteksi dini kanker serviks

Samarinda, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) menerapkan inovasi pemeriksaan untuk mendeteksi gejala kanker serviks pada perempuan. Itu dilakukan menggunakan metode deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat (DNA) pada urine pasien.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Setyo Budi Basuki menjelaskan tes kanker serviks dengan metode urine merupakan hal yang baru. Oleh karena itu, perlu koordinasi dan sosialisasi dan segera mendapatkan dukungan dari kementerian kesehatan.

"Prevalensi kanker menurut Riskesdas tahun 2018 sebesar 1,4 persen," ungkap Basuki seperti dikutip dari ANTARA pada Minggu (4/2/2024).

1. Perlu deteksi dini

Deteksi Kanker Serviks, Dinkes Kaltim Lakukan Pemeriksaan Pakai Urineilustrasi urine (unsplash.com/Elevate)

Ia mengungkapkan kanker serviks menempati peringkat kedua tertinggi dalam hal angka kematian di Indonesia. Hal ini disebabkan karena kurangnya deteksi dini atau keengganan untuk melakukan skrining sehingga penyakit ini sering terdeteksi saat sudah dalam tahap lanjut.

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat kanker serviks adalah kurangnya cakupan pemeriksaan yang menggunakan metode konvensional.  Ini dilakukan dengan cara membuka kelamin perempuan dan menggunakan alat untuk mengambil sampel cairan dari leher rahim.

Baca Juga: Bulog Samarinda Salurkan 2.515 Ton Jagung untuk Pakan Ternak

2. Tes urine lebih praktis

Deteksi Kanker Serviks, Dinkes Kaltim Lakukan Pemeriksaan Pakai Urineilustrasi urine (unsplash.com/CDC)

Tes urine ini dianggap lebih mudah dan praktis, hanya memerlukan sampel urine yang diambil dengan cara buang air kecil ke dalam botol yang disediakan. Sampel tersebut kemudian akan diperiksa di laboratorium.

Dengan adanya tes urine ini, diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dan mengurangi angka kematian akibat kanker serviks. Warga Kaltim juga diharapkan untuk secara aktif melakukan pemeriksaan kesehatan.

3. Lakukan vaksinasi

Deteksi Kanker Serviks, Dinkes Kaltim Lakukan Pemeriksaan Pakai Urineilustrasi kanker (unsplash.com/Angiola Harry)

Demi mencapai eliminasi kanker serviks pada tahun 2030, diperlukan upaya kolaboratif.  Termasuk vaksinasi HPV pada 90 persen anak perempuan usia 11-12 tahun.

Hasil pemeriksaan skrining oleh 70 persen wanita di atas usia 40 tahun dan pengobatan bagi 90 persen orang yang terdeteksi mengidap penyakit ini. Kedepannya diharapkan penyakit ini bisa lebih cepat diketahui dengan cara deteksi dini, sehingga bisa lebih cepat diobati.

Baca Juga: Sejuknya Air Terjun Tanah Merah di Samarinda

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya