COVID-19 Bertambah 75 Kasus, Kadis Kesehatan Balikpapan: Stay at Home!

47 tenaga medis RS Kanujoso Djatiwibowo positif COVID-19

Balikpapan, IDN Times - Balikpapan mencatatkan rekor terbaru terbanyak penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 dalam satu hari, yakni sebanyak 75 kasus. Selain itu terdapat penambahan 7 kasus meninggal dunia, terdiri dari satu orang pasien konfirmasi positif, dan enam lainnya berstatus probable.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menegaskan masyarakat agar menjaga diri dengan tetap berada di rumah saja guna menghindari penularan COVID-19 yang semakin merajalela.

"Berhentilah keluar rumah dulu. Tempat berlindung paling aman dari COVID-19 saat ini adalah di rumah saja," ujar dokter yang kerap disapa Dio ini melalui pesan tertulis pada Jumat (21/8/2020)

1. Total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Balikpapan 1.235 orang

COVID-19 Bertambah 75 Kasus, Kadis Kesehatan Balikpapan: Stay at Home!Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty (IDN Times/Hilmansyah)

Dio juga menekankan tidak mudah bagi pihaknya memaksa rumah sakit menambah ruang isolasi karena membawa beberapa konsekuensi. "Kita tidak bisa lagi memaksa rumah sakit menambah kamar. Karena menambah kamar berarti juga perlu menambah SDM (sumber daya manusia)," katanya. 

Sehingga menurutnya lebih baik mencegah penyebaran COVID-19. "Yang harus dilakukan adalah perketat pencegahan penularan," papar Dio.

Ia menjelaskan, pasien menjalani isolasi atau perawatan COVID-19 di beberapa tempat. "Ada 44 orang isolasi di Embarkasi Haji. Ada 20 isolasi di wisma yang disewa Pemkot. Sisanya isolasi di rumah masing-masing," katanya.

Per 21 Agustus 2020 total kasus COVID-19 di Balikpapan sebanyak 1.235 orang, dengan perincian 226 pasien dirawat di rumah sakit, 232 melakukan isolasi mandiri, dan sebanyak 699 pasien sembuh, serta 78 pasien positif yang meninggal dunia.

Tercatat 73 tenaga medis yang terkonfirmasi positif COVID-19. Akibatnya, tiga rumah sakit di Balikpapan membatasi pelayanan kepada masyarakat, yakni RSUD Beriman, RSUD Kanujoso Djatiwibowo, dan RS Bersalin Sayang Ibu.

Baca Juga: Pekan Depan, Warga Balikpapan Tak Pakai Masker Didenda Rp100 Ribu

2. Pelayanan RSKD ditutup sementara 47 tenaga medis terpapar

COVID-19 Bertambah 75 Kasus, Kadis Kesehatan Balikpapan: Stay at Home!RSUD Kanujoso Djatiwibowo. (IDN Times/Surya Aditya)

RSUD Kanudjoso Djatiwibowi (RSKD) Balikpapan direncanakan akan menutup pelayanannya selama tiga hari, mulai tanggal 24-26 Agustus 2020. Hal ini dilakukan karena puluhan tenaga medis di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Saat ini para tenaga medis tersebut telah menjalani isolasi dan telah dilakukan tracing kontak.

"Ya, memang benar. Untuk tenaga medis yang terpapar sudah kami ambil tindakan," jelas Direktur RSKD Balikpapan Eddy Iskandar, Jumat (21/8/2020) melalui pesan singkat.

Dikatakan Eddy, bahwa ada 47 tenaga medis di RSKD yang terkonfirmasi positif COVID-19. Lebih rinci disebutkan terdiri dari 10 perawat ruang isolasi, 12 perawat ICU, 17 perawat ruang nonCOVID-19, serta lima penata anastesi, satu dokter umum, dan satu dokter anak.

"Sudah diisolasi, lima orang dirawat di ruang isolasi RSKD, sisanya isolasi mandiri, ada yang di rumah dan di Asrama Haji," ujarnya.

3. Pelayanan gawat darurat, cuci darah, kemoterapi, dan operasi masih dibuka di RSKD

COVID-19 Bertambah 75 Kasus, Kadis Kesehatan Balikpapan: Stay at Home!Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo, dr. Edy Iskandar, Sp.PD (IDN Times/Hilmansyah)

Walaupun akan ditutup secara total selama tiga hari, di tanggal 24-26 Agustus, namun Eddy menjelaskan bahwa kegiatan pelayanan sudah terhenti sejak masa cuti bersama kemarin.

"Hal ini diambil untuk memberikan kesempatan kepada pegawai memperbaiki kondisi baik fisik maupun mental. Sambil kami memperbaiki sistem kerja dan membersihkan lingkungan RS," terangnya.

Meski begitu, masih ada beberapa pelayanan lainnya yang tetap berjalan. Yaitu pelayanan gawat darurat, cuci darah, kemoterapi, dan operasi. Eddy melanjutkan, pelayanan gawat darurat tetap buka selama 24 jam.

"Diharapkan kepada pasien kalau tidak darurat untuk menunda pengobatan sampai rumah sakit dibuka kembali," tuturnya

Baca Juga: Ledakan Kasus Corona di Kaltim, Sehari 198 Orang Terkonfirmasi Positif

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya