Punya Penyakit Bawaan, Satu Lagi PDP COVID-19 Meninggal di Balikpapan

Sementara pemeriksaan TCM terbatas untuk pasien di RSKD saja

Balikpapan, IDN Times - Bertambah lagi pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal di Balikpapan. Kini jumlahnya ada sembilan orang. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan rasa duka cita atas petaka itu. PDP meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki dan masuk dengan keluhan sesak napas. Ia memiliki penyakit bawaan tuberculosis atau TB paru.

"Satu pasien PDP hari ini meninggal dunia di RS Kanujoso usia masih sangat muda 22 tahun, hasil pemeriksaan swab belum didapatkan dari BBLK Surabaya. Pemakamannya berdasarkan protokol COVID-19," kata Rizal saat jumpa pers di halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Jumat (15/5).

1. Pasien sembuh di Balikpapan kembali bertambah

Punya Penyakit Bawaan, Satu Lagi PDP COVID-19 Meninggal di BalikpapanIDN Times/M Faiz Syafar

Selain itu, Rizal juga memberikan kabar gembira satu orang pasien positif COVID-19 dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumah. Per 15 Mei ini tidak ada penambahan pasien COVID-19.

"Total pasien positif secara keseluruhan 45 orang. Alhamdulillah, hari ini ada satu lagi yang sembuh. Jadi yang dirawat 14, berkurang satu dari kemarin 15," katanya.

Pasien sembuh ini telah dua kali menerima hasil swab negatif COVID-19. Ia selama ini dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Sementara untuk PDP justru mengalami lonjakan kasus cukup signifikan.

"PDP kemarin tinggal 14, hari ini bertambah 24 menjadi 38. Penambahan ini karena beberapa RS swasta sudah melakukan rapid test secara mandiri," katanya. 

Sementara, untuk jumlah ODP menjadi 301 orang, berkurang 35 orang hari ini. Selain itu, Rizal juga menjelaskan meskipun di RS Pertamina Balikpapan telah ada alat PCR dan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo telah tersedia alat TCM, namun kedua alat ini belum dapat digunakan secara maksimal untuk mendeteksi virus corona. Sehingga pihaknya masih mengirimkan sampel swab ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

"Kami masih menunggu hasil 29 spesimen yang dikirim ke Surabaya, karena TCM dan OCR belum maksimal," ujarnya.

2. Mewaspadai arus mudik lewat jalur laut

Punya Penyakit Bawaan, Satu Lagi PDP COVID-19 Meninggal di Balikpapanilustrasi pesawat (IDN Times/Mela Hapsari)

Peningkatan jumlah PDP tersebut ditengarai erat kaitannya degan mudik. Itu sebab pihaknya bakal mengevaluasi, apakah Balikpapan kecolongan atau tidak, tapi yang pasti PDP naik karena orang ramai-ramai. Jika diketahui hasil rapid test reaktif, maka dipastikan calon penumpang tidak boleh berangkat. Meskipun demikian, dirinya lebih mencemaskan pemudik yang melalui jalur laut dibandingkan udara, karena pengawasan di bandara relatif lebih ketat.

"Yang kami waspadai melalui laut, yang melalui bandara lebih tertib. Kalau rapid test reaktif kami tidak bolehkan berangkat," tegasnya lagi.

3. Pemeriksaan TCM sementara terbatas untuk pasien di RSKD saja

Punya Penyakit Bawaan, Satu Lagi PDP COVID-19 Meninggal di BalikpapanRSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty menjelaskan terkait PDP yang meninggal. Pasien ini masuk rumah sakit pada 12 Mei, kemudian meninggal tiga hari kemudian atau 15 Mei.

"Masuk sesak napas, ada riwayat tuberkulosis dalam pengobatan dan tidak ada riwayat perjalanan," katanya.

Mengenai penggunaan TCM di RSKD, kata dia, akurasinya telah diakui oleh Kementerian Kesehatan. Namun, karena keterbatasan catridge maka tidak semua pasien dapat diperiksa sampel swabnya di rumah sakit ini.

"Untuk sementara, TCM masih digunakan untuk pasien di RSKD saja," imbuhnya.

Terpisah, dr. Tika dari RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo menerangkan, pihaknya baru memeriksa 15 orang dengan TCM. Sebagian besar hasilnya negatif sehingga pasien bisa pulang. Ada satu yang eror karena masalah di spesimen dan ada pasien evaluasi yang masih positif.

"Eror terjadi karena spesimennya bercampur darah, sehingga tidak terbaca (oleh alat TCM). Pasiennya sudah meninggal tadi pagi," pugkas dr. Tika.

Baca Juga: Alat TCM untuk Pemeriksaan COVID-19 di RSKD Balikpapan Siap Beroperasi

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya