Rapid Test COVID-19 di Kaltim, 43 Orang Positif

Penambahan 5 PDP di Kabupaten Paser dari Klaster Gowa

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mendistribusikan sebanyak 2.350 rapid diagnostic test ke seluruh kabupaten kota di provinsi ini. Dari tes cepat ini terhadap Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 43 orang dinyatakan reaktif atau positif COVID-19. 

"Dari 2.350 sudah1.324 yang sudah dilakukan tes, baru lebih 50 persen yang digunakan dari yang sudah kita distribusikan. Sebanyak 1.264 menunjukkan negatif, dan sebanyak 43 menunjukkan reaktif terhadap rapid test ini," ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, pada Minggu (12/4) melalui akun Instagram Pemprov_Kaltim.

Bagi 43 orang yang menunjukkan hasil reaktif atau positif dalam rapid test COVID-19 ini pemeriksaan dilanjutkan dengan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan apakah yang bersangkutan terkonfirmasi positif atau negatif virus corona. Sampel swab  mereka dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

1. Jumlah PDP bertambah 5 orang dari Kabupaten Paser

Rapid Test COVID-19 di Kaltim, 43 Orang PositifIlustrasi tenaga medis. IDN Times/Candra Irawan

Andi juga menjelaskan, per 12 April 2020 juga telah bertambah 5 orang Pasien dalam Pengawasan (PDP) dari Kabupaten Paser. 

"Tiga kasus laki-laki pelaku usia 28, 24, dan 55 tahun, perjalanan ke Gowa, yang bersangkutan tidak ada keluhan. Ketiga-tiganya reaktif atau positif rapid test dan diisolasi di RSUD Panglima Sebaya sambil menunggu hasil swab laboratorium," ujar Andi. 

Ia menambahkan, "Satu kasus perempuan, 33 tahun, yang ditetapkan PDP oleh RS Panglima Sebaya karena memiliki kontak erat dengan pelaku perjalanan dari Gowa dengan keluhan demam dan sesak nafas, hasil rapid test positif. Satu kasus terakhir PDP juga diisolasi di RS Panglima Sebaya, tidak ada keluhan tapi rapid test reaktif positif," ujar Andi. 

Sementara di Kalimantan Timur tidak ada penambahan positif atau negatif COVID-19 per 12 April, jadi positif COVID-19 tetap 35 orang, meninggal 1 orang, dan sembuh 6 orang.

Total PDP di Kaltim sebanyak 267 kasus, dengan 84 orang masih menunggu hasil laboratorium. Sementara jumlah ODP sebanyak 1.863 yang masih dalam pemantauan.

2. Pemenuhan APD terus diupayakan untuk melindungi para tenaga medis

Rapid Test COVID-19 di Kaltim, 43 Orang PositifBantuan APD dan masker untuk Provinsi Kaltim tiba di Balikpapan, 10 April 2020 (IDN Times/Hilmansyah)

Pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) untuk proteksi bagi tenaga medis juga terus dilakukan oleh Pemprov Kaltim baik melalui APBD, dan juga dari pihak lain.

"Sudah diupayakan pengadaan APD. Pemerintah provinsi juga mendapatkan bantuan dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Nasional maupun dari Kemenkes dan sumber lain," ujar Andi. 

Ia menambahkan, "Hingga saat ini Kaltim sudah mendapatkan bantuan APD dan masker dan rapid test . Untuk coverall  sebanyak 13.950, yang sudah didistribusikan 7.295," katanya. 

Sementara untuk APD lengkap sebanyak 90 dan sudah didistribusikan ke kabupaten/kota. Bantuan masker bedah juga didapatkan sejumlah 706.000 serta rapid diagnostic test sebanyak 7.200 buah.

"Rapid test diprioritaskan untuk menguji ODP, tenaga kesehatan, masyarakat terutama yang berpotensi dan wilayah yang terjadi penularan begitu cepat penyebaran COVID-19," kata Andi.

3. Bahaya DBD juga mengintai Kaltim

Rapid Test COVID-19 di Kaltim, 43 Orang Positiftheconversation.com

Ancaman lain selain COVID-19 ini juga di musim hujan ini, kasus demam berdarah juga mengintai Kalimantan Timur. Andi mengingatkan masyarakat Kaltim untuk selalu waspada mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) dengan terus menjaga kebersihan lingkungan.

"Kondisi tahun ini dibanding tahun kemarin mengalami penurunan, tapi kita harus tetap waspada untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD dan mengendalikan penyebaran COVID-19," ujar Andi.

Baca Juga: Rp388 Miliar Lebih Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Tangani COVID-19 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya