Alat PCR di RS Pertamina Balikpapan Belum Bisa Digunakan

Kasus positif COVID-19 di Balikpapan bertambah 2 orang

Balikpapan, IDN Times - Alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang digunakan untuk mendeteksi pasien COVID-19 telah tersedia di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi bersama dengan Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi melihat langsung persiapan operasional alat PCR ini didampingi oleh Direktur RSPB Syamsul Bahri.

“Alat bantuan dari kementerian BUMN seluruhnya ada 18 unit, dan salah satunya diserahkan di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan untuk digunakan dalam upaya percepatan penanggulangan COVID-19 yang terjadi di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan,” ujar Syamsul, pada Rabu (6/5).

1. Ekstraksi manual, alat hanya mampu meneliti sebanyak 40 sampel

Alat PCR di RS Pertamina Balikpapan Belum Bisa Digunakanperalatan PCR di RS Pertamina Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Syamsul menjelaskan alat PCR mampu meneliti sampel swab hingga 385 sampel dalam satu kalo proses. Namun, ternyata ada ekstraksi pemisahan virus yang terpaksa digarap secara manual. Sehingga dalam satu kali shift kerja, maksimal hanya bisa meneliti 40 sampel swab saja.

“Sampel dimasukan ke dalam alat PCR, dan memakan waktu 1,5 jam untuk mengetahui hasilnya, sehingga jika sehari saja paling jelek kita hanya mampu meneliti 40 sampel saja,” ujar Syamsul.

Sebenarnya Kementerian BUMN telah berupaya mendatangkan alat ekstraktor tersebut, namun dari delapan unit yang dipesan, baru tiba dua unit yang telah digunakan di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) dan Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ). 

“Kabarnya RSPB akan mendapatkan satu alat ekstraktor tersebut, dan jika alat ini datang maka ektraksi pemisahan virus dapat dilakukan sebanyak 96 sampel untuk satu jamnya, sehingga dalam waktu 6 jam bisa memperoleh 385 sampel yang berhasi diteliti,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, reagen sebanyak 5.640 alat tes yang akan digunakan untuk alat PCR ini sedang dalam proses pengiriman ke Balikpapan.

Baca Juga: Mulai 7 Mei, Seluruh Moda Transportasi Komersial Dibuka Lagi

2 Pengoperasian PCR masih menunggu tim teknisi dari Puslitbangkes Jakarta

Alat PCR di RS Pertamina Balikpapan Belum Bisa DigunakanWali Kota Balikpapan melihat persiapan operasional PCR dan ruang isolasi di RS Pertamina Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara itu, pengoperasian PCR di RSPB masih menunggu tim teknisi yang akan memberikan pelatihan kepada 8 tenaga medis RSPB pada Jumat (8/5) mendatang. 

“Alat ini hanya bisa digunakan jika tim teknisi sudah datang dan memberikan pelatihan kepada tim yang ada di RSPB Balikpapan. Kami perkirakan alat ini akan baru siap setelah 3-4 hari kedepan, setelah ada pelatihan yang dilakukan ke Tim RSPB Balikpapan dari tim teknisi Jakarta,” tegas Syamsul.

Wali Kota Rizal bersama Kapolersta Balikpapan Kombes Polisi Turmudi juga meninjau ruang isolasi bertekanan negatif yang ada di RSPB. Saat ini RSPB telah memiliki 19 ruangan isolasi, dan sebagian telah dilengkapi dengan ventilator.

3. Pasien positif COVID-19 di Balikpapan bertambah 2 orang

Alat PCR di RS Pertamina Balikpapan Belum Bisa DigunakanWali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Haikal)

Pada kunjungan ke RSPB ini, Wali Kota Rizal didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty juga menyampaikan perkembangan terbaru tentang kasus COVID-19 di Balikpapan.

“Saat ini jumlah pasien positif COVID-19 di Balikpapan bertambah 2 orang, sehingga totalnya ada 36 orang. Satu orang perempuan pasien lama," katanya.

Ia melanjutkan, "Kemudian satu orang lagi, kasus baru laki laki berusia 29 tahun bekerja sebagai anak buah kapal. Masuk pertama di RSPB, diobesrvasi di rumah singgah. Hasil (laboratorium) positif, untuk itu harus segera dirawat,” ujar Rizal.

Sementara, untuk Pasien dalam Pengawasan (PDP) bertambah satu dari 44 menjadi 45 orang. Sedangkan, Orang dalam Pemantauan (ODP) berkurang dari 390 orang, menjadi 227 orang atau bekurang sebanyak 63 orang.

“Saat ini Satgas masih menunggu hasil pemeriksaan spesimen sebanyak 24 dari BBLK Surabaya dan Puslitbangkes Jakarta, dan ada 18 spesimen baru yang tengah dalam perjalanan pengiriman,” kata Rizal.

Baca Juga: Indonesia Diprediksi Keluar Pandemik COVID-19 pada September

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya