Aniaya Pekerja RDMP Pertamina Balikpapan, WNA Korea Selatan Dipecat 

Tak ada upaya pemaksaan perdamaian

Balikpapan, IDN Times - PT Daeah E & C Indonesia memecat dua karyawan yang menimbulkan keresahan di Kota Balikpapan, yakni Mr Park dan Sugeng. Mereka berdua merupakan karyawan perusahaan kontraktor proyek refinery development master plan (RDMP) kilang Pertamina Balikpapan.

Mr Park, warga negara asing (WNA) Korea Selatan diduga melakukan penganiayaan pada karyawan, sedangkan Sugeng membuat berita bohong yang menimbulkan keresahan.   

Kuasa Hukum PT Daeah Indonesia Agus Amri mengatakan, perusahaan bersikap tegas kepada mereka yang dianggap bertanggung jawab. Baik dari pihak Mr Park maupun Sugeng. 

“Jadi setelah kejadian, Mr Park dan Sugeng langsung di PHK oleh perusahaan. Selain itu perusahaan juga mengambil sikap tegas, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya, Minggu (27/3/2022).

1. Sudah didamaikan di pos sekuriti

Aniaya Pekerja RDMP Pertamina Balikpapan, WNA Korea Selatan Dipecat Di tengah, kuasa hukum perusahaan Agus Amri dan Yunita dalam pers konference. (IDN Times/Hilmansyah)

Agus Amri yang didampingi  rekannya,  Everton Hutabarat menjelaskan, persoalan antara Mr Park dengan korban bernama Yunita sebenarnya sudah diselesaikan internal di Pos Sekuriti. Ada salah paham, WNA Korea Selatan ini diduga melakukan penganiayaan fisik pada bawahannya itu. 

Tetapi persoalan sudah selesai dan Yunita pun mencabut laporannya di Polresta Balikpapan.

“Tapi muncul lagi masalah lain, seorang bernama Sugeng, katanya dipukul di kediaman Yunita pada pagi hari sebelum pencabutan berkas di Polres,” paparnya.

Amri memastikan, kabar tersebut adalah tidak benar alias hoaks. 

Baca Juga: Kasus Pemukulan Pekerja RDMP Pertamina, Berakhir Damai

2. Hanya dilakukan penghalauan

Aniaya Pekerja RDMP Pertamina Balikpapan, WNA Korea Selatan Dipecat Paman korban bernama Mardan memberikan klarifikasi soal penganiayaan. (IDN Times/Hilmansyah)

Khusus soal berita hoaks itu, keluarga korban bernama Mardan menyebutkan, kejadian sebenarnya adalah hanya sekadar upaya penghalauan kepada Sugeng. Ia saat keributan terjadi sedang berada di kediaman Yunita.   

“Karena ada keributan, maka ada penghalauan yang dilakukan orang-orang yang di rumah Yunita saat itu,” ungkapnya.

Saat itu lanjutnya, Sugeng datang ke rumah Yunita dengan suara lantang dan mengganggu para penghuni rumah. Akibatnya, penghuni rumah pun menghalau Sugeng dibantu Mr Park yang kebetulan sedang bertamu. 

Catatan IDN Times, Sugeng ini adalah rekan kerja Yunita yang awalnya disebut-sebut membantu korban saat dianiaya Mr Park. Termasuk pula mendorong Yunita agar membuat laporan ke Polresta Balikpapan. 

“Jadi itu yang disampaikan bahwa ada pemaksaan dan pemukulan, sebetulnya tidak ada pemukulan, hanya dihalau supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

3. Keluarga korban memastikan tidak ada unsur pemaksaan

Aniaya Pekerja RDMP Pertamina Balikpapan, WNA Korea Selatan Dipecat Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Mardan memastikan tidak ada unsur pemaksaan perdamaian kepada Yunita. Termasuk pula mencabut berkas laporan dari kepolisian.  

“Jadi apa yang dikatakan ada pemaksaan tanda tangan itu tidak ada, hanya materi apa yang mau disampaikan ke polisi itu yang ada pembicaraan di situ,” jelasnya.

“Kami sebagai keluarga menegaskan bahwa, berita-berita ada pemukulan oleh Mr Park ke Sugeng tidak ada, Mr Park hanya menghalau. Posisi antara Mr Park dan Sugeng sebagai tamu. Logikanya saja dua orang tamu tidak mungkin mau baku pukul di rumah orang,” tegasnya.

Hubungan Yunita dengan Sugeng hanya sebagai teman pekerja. Ia datang ke rumah korban atas inisiatif sendiri. 

Pernyataan Mardan dipertegas Yunita dengan mengatakan, persoalannya dengan Mr Park sudah berakhir damai dan tidak mau mengingat-ingat lagi. 

“Permasalahan itu sudah selesai, dan saya tidak mau bahas itu lagi, karena permasalahan sudah clear per hari itu,” tutup Yunita.

Baca Juga: WNA Korea Aniaya Dua Pekerja Proyek RDMP Pertamina Balikpapan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya