Menteri Nadiem Resmikan Laboratorium Terpadu untuk ITK di Balikpapan

Sekolah wajib tatap muka, orang tua tak wajib kirim anaknya

Balikpapan, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meninjau kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). Sehari sebelumnya, Nadiem pun sempat menyaksikan proses vaksinasi 1.000 guru dan tenaga pendidik sekolah di Balikpapan. 

Selama di kampus ini, Nadiem meminta ITK mampu menciptakan inovasi serta terobosan bersama-sama. 

"Gak apa-apa gagal itu berarti ada sudah melakukan usaha. Kalau gak pernah gagal berarti gak pernah melakukan percobaan, ” ujarnya selama kunjungan, Rabu (7/4/2021).

1. Resmikan laboratorium terpadu ITK

Menteri Nadiem Resmikan Laboratorium Terpadu untuk ITK di BalikpapanInstitut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Dalam kunjungan ini Nadiem yang didampingi Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam, Kepala Pusat PPP dan Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian disambut Rektor ITK Budi Santoso, Rektor Universitas Mulawarman Masjaya, dan Rektor Universitas Balikpapan Isradi Zainal.

Nadiem juga meresmikan laboratorium terpadu ITK, dan melihat sejumah ruangan laboratorim praktiknya.

Laboratorium terpadu ITK sendiri dibangun dengan tujuan meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik dosen maupun mahasiswa. Dengan selesainya pembangunan laboratorium beserta peralatan yang memadai di dalamnya itu diharap dapat menghasilkan publikasi-publikasi, yang dapat mendukung percepatan ITK dalam bidang keilmuan.

“Kampus harus melakukan transformasi atau lompatan termasuk ITK apalagi di sini didukung berbagai macam industri, ekosistem alam dan juga rencana IKN,” ujarnya.

Baca Juga: Balikpapan Youth Spirit, Komunitasnya Anak Muda Cinta Balikpapan

2. Sekolah wajib tatap muka, orang tua tidak wajib kirim anaknya

Menteri Nadiem Resmikan Laboratorium Terpadu untuk ITK di BalikpapanSimulasi pembelajaran tatap muka di SD Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. (IDN Times/Hilmansyah)

Dalam kesempatan itu, Nadim juga mengklarifikasi terkait Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Setelah Vaksinasi Covid-19. Di mana sekolah wajib menggelar pembelajaran tatap muka terbatas jika tenaga pendidik di sekolah tersebut telah divaksin. Namun tidak menjadi kewajiban bagi siswa untuk turun sekolah.

“Yang wajib sekolahnya menyediakan tatap muka terbatas. Tapi orangtuanya tidak diwajibkan mengirimkan anaknya sekolah tatap muka, itu adalah keputusan orangtuanya.Jadi orangtua yang bertanggung jawab atas keamanan dan kesehatan anaknya. Jadi itu adalah keputusan orangtuanya,”tegasnya.

Dia menjelaskan, pembelajaran tatap muka terbatas juga ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi sekolah di antaranya menyediakan fasilitas protokol kesehatan. Termasuk memenuhi daftar periksa semua kesiapan sekolah.

3. Guru honorer akan ikuti tes seleksi P3k

Menteri Nadiem Resmikan Laboratorium Terpadu untuk ITK di BalikpapanSimulasi pembelajatan tatap muka SD Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. (IDN Times/Hilmansyah)

Sedangkan dalam kunjungan ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Nadiem meninjau simulasi pembelajaran tatap muka terbatas. Termasuk berdiskusi dan mendengar keluhan para guru.

“Kita di sini untuk mendorong dan memastikan bahwa semua guru honorer tahun ini akan mengikuti tes seleksi P3K yang sudah tidak ada batasan lagi,” ujar Nadiem.

Bahkan Nadiem mengatakan, ada kebijakan afirmasi dalam seleksi P3K khususnya berkaitan dengan usia, telah mengabdi sebagai guru puluhan tahun, serta sertifikat pendidik (serdik). Sehingga akan lebih mudah mengikuti seleksi.

Kita memberikan afirmasi bagi yang umur 40 ke atas, bagi yang sudah berjasa itu akan diberikan afirmasi dalam bentuk tambahan poin 15 persen,” tegasnya

Seperti diketahui, ada tiga kebijakan afirmasi dalam seleksi P3K yakni ujian seleksi pertama hanya untuk guru honorer di sekolah negeri masing-masing. Sedangkan ujian seleksi kedua dan ketiga terbuka untuk semua guru honorer.

“Mereka akan dapat juga bisa kemungkinan lulus yang lebih tinggi, jadi itu mungkin beberapa hal yang bisa saya utarakan ,” ujarnya.

Pemerintah akan melakukan seleksi P3K tahun ini, di mana Kemendikbud menyediakan kapasitas perekrutan hingga satu juta guru. Rencananya seleksi pertama pada Agustus, kedua Oktober, ketiga Desember.

Baca Juga: Kunjungi Balikpapan, Mendikbud : Pembelajaran Langsung Segera Digelar

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya