Pemkot Balikpapan akan Membentuk Tim Kesehatan Hewan Kurban

Belum ada temuan ternak terinfeksi PMK

Balikpapan, IDN Times - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) akan membentuk tim cek kesehatan hewan kurban jelang datangnya Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. Langkah pemerintah daerah dalam memastikan kesehatan hewan kurban akan disumbangkan selama hari raya ini. 

"Kami sudah membentuk tim untuk melakukan cek kesehatan hewan kurban, baik itu pada hewan di peternakan di Balikpapan, maupun hewan-hewan yang akan didatangi oleh para pedagang sapi," kata Kepala DP3 Balikpapan Sri Wahjuningsih, Sabtu (2/5/2023). 

1. Tim akan turun langsung memantau hewan ternak

Pemkot Balikpapan akan Membentuk Tim Kesehatan Hewan KurbanKepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Sri Wahjuningsih, Sabtu (2/6/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Perempuan akrab disapa dengan Yuyun mengatakan, tim tersebut nantinya akan turun langsung memantau proses distribusi hewan kurban di lapangan. Hewan-hewan kurban yang sudah dinyatakan sehat, katanya, tim ini nantinya akan memasangkan stiker dari DP3 Kota Balikpapan. 

Baik hewan kurban jenis sapi maupun kambing. 

"Hewan ternak sudah dinyatakan sehat, DP3 Balikpapan akan menertibkan dengan menempelkan stiker, baik itu ternak sapi maupun kambing,” ungkapnya.

Populasi hewan sapi di wilayah Karang Joang dan Teritip dari peternakan DP3 Kota Balikpapan ada sekitar 1.740 ekor. Kemudian sapi jantan yang siap untuk dipotong sekitar 1.400 ekor dan 862 ekor untuk kambing.

Baca Juga: Sepertiga Jemaah Haji di Balikpapan Tergolong Warga Lansia 

2. Kebutuhan hewan kurban di Balikpapan

Pemkot Balikpapan akan Membentuk Tim Kesehatan Hewan Kurbanilustrasi hewan kurban (IDN Times/Aditya Pratama)

Yuyun menyebutkan, kebutuhan hewan kurban di Balikpapan diperkirakan sebanyak 2.803 ekor mengacu kepada kebutuhan tahun lalu. Jadi untuk kebutuhan sisanya biasanya mengandalkan pasokan pedagang dari luar Balikpapan. 

"Tapi selama ini setiap pelaksanaan kurban, dari peternak kami baik sapi maupun kambing yang ada di kota Balikpapan itu selalu habis," tambahnya.

Selama ini, Kota Balikpapan mendatangkan hewan ternak dari luar daerah yang bebas penyakit mulut dan kuku (PMK). Semisalnya adalah hewan ternak dari Nusa Tenggara Timur dan Bali. 

“Ini sesuai keputusan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang lebih mempunyai wewenang memberikan izin,” paparnya.

"Provinsi Kaltim itu tidak memberikan izin kedatangan sapi-sapi dari Jawa," tegasnya.

3. Balikpapan bebas PMK hewan ternak

Pemkot Balikpapan akan Membentuk Tim Kesehatan Hewan KurbanIlustrasi vaksinasi PMK pada sapi. (dok. Humas Pemprov Jatim)

Yuyun menyatakan, Balikpapan melarang kedatangan hewan ternak dari daerah yang terinfeksi PMK. "Jadi di Balikpapan sudah lama tidak menerima sapi dari luar, kecuali berasal dari zona hijau, yakni Bali dan NTT," jelasnya.

“Alhamdulillah sampai saat ini Kota Balikpapan tidak ditemukan hewan dengan kasus PMK," paparnya. 

Meskipun demikian, Yuyun mengaku tetap khawatir dengan distribusi hewan ternak dari wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel). Meskipun memang sudah ada petugas ditempatkan di perbatasan dalam mengawasi proses lalulintas hewan ternak. 

"Jadi untuk vaksinnya pun juga menyesuaikan dari daerah (Bali dan NTT), tempat sapi berasal. Kalau untuk sapi lokal di Balikpapan sudah disuntik vaksin semua, vaksin itu diberikan Provinsi Kaltim," tutupnya.

Baca Juga: Kilang Pertamina Balikpapan Raih 6 Penghargaan di APQA 2023

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya