Menuju New Normal, Jumlah Pendatang Masuk ke Balikpapan Melonjak
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan Helmi Hasbullah (Dok.IDN Times/Istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pengetatan karena pandemik COVID-19 bagi masyarakat Balikpapan kini telah mulai melonggar. Berbagai fasilitas publik telah dibuka kembali dan mobilitas masyarakat pun meningkat. Selain itu, memasuki Fase I Relaksasi/Pelonggaran Sosial Menuju New Normal, angka kedatangan penduduk ke Balikpapan juga menunjukkan peningkatan signifikan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan Hasbullah Helmi mengatakan, “Memang ada kenaikan dari dibandingkan Maret lalu, sejak situasi tanggap darurat,” katanya saat dijumpai di kantornya, Selasa (22/6).
1. Pendatang paling banyak berasal dari Jawa dan Sulawesi
Para penumpang di Pelabuhan Semayang Balikpapan (IDN Times/Haikal)Berdasarkan catatan Disdukcapil, jumlah pendatang di Balikpapan hingga 10 hari pertama bulan Juni ini mencapai 329 orang.
"Maret lalu saja, cuma 48 jiwa yang datang ke Balikpapan, peningkatan warga pendatang mulai terlihat pada April hingga Mei 2020. Bahkan tertinggi pada Juni 2020. Tepatnya mulai 10 hari kerja yang sudah mencapai 329 jiwa. Mayoritas pendatang dari Pulau Jawa dan Sulawesi," ujarnya.
2. Dampak pembukaan bandara dan pelabuhan
ilustrasi Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan (IDN Times/Mela Hapsari)Ia menjelaskan, sesuai catatan Disdukcapil Kota Balikpapan dalam kondisi normal, jumlah pendatang antara 1.000 sampai 1.200 jiwa per bulan.
"Kalau April ada 326 jiwa, sedangkan jumlah pendatang pada bulan Mei turun jadi 279 jiwa. Tapi itu hitungannya 1 bulan, bukan 10 hari kerja," jelas Hasbullah Helmi.
Ia memprediksi angka pendatang pada Juni ini bisa mencapai 500 hingga 600 jiwa. Menurutnya peningkatan ini disebabkan penerbangan pesawat komersial di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan dan pelayaran kapal laut di Pelabuhan Semayang telah beroperasi kembali.
3. Jumlah warga yang pindah domisili juga naik
Ilustrasi e-KTP. IDN Times/Asrhawi MuinHasbullahHelmi juga menjelaskan, jumlah warga yang mengurus perpindahan tempat tinggal keluar Balikpapan berbanding lurus dengan jumlah kedatangan. Turun drastis pada Maret kemudian mulai merangkak naik hingga Juni 2020 ini.
“Jumlah masyarakat yang pindah juga bertambah,” terangnya.
Rincian warga yang mengurus kepindahan sebanyak 69 layanan pada Maret 2020. Meningkat hingga 552 layanan pada April 2020 kemudian sedikit menurun menjadi 504 layanan pada Mei 2020. Namun baru 10 hari kerja di bulan Juni 2020, warga yang mengurus surat pindah tempat tinggal tembus 633 layanan.
Baca Juga: Abai Protokol COVID-19, Tempat Makan di Balikpapan akan Ditutup Paksa
