Cuaca Buruk, Nelayan Balikpapan Enggan Melaut

Harga ikan laut mahal di pasar tradisional

Balikpapan, IDN Times - Sejumlah lapak ikan di Pasar Tradisional Klandasan tampak kosong. Hanya terlihat beberapa orang pedagang saja yang berjualan ikan pasca lebaran.

Cuaca buruk yang kerap terjadi di perairan Teluk Balikpapan ini membuat para nelayan enggan melaut. Akibatnya pasokan ikan sedikit dan harga ikan melambung tinggi.

1. Angin kencang, nelayan enggan melaut

Cuaca Buruk, Nelayan Balikpapan Enggan MelautDok.IDN Times/Istimewa

Cuaca buruk yang saat ini terjadi di wilayah Kalimantan Timur dan Balikpapan berdampak pada aktivitas nelayan. Para nelayan memilih memperbaiki alat tangkap ikan daripada pergi melaut.

Seorang penjual ikan di Pasar Tradisional Klandasan, Afrizal mengatakan, pasokan ikan memang sedikit pasca lebaran, jenis ikan juga lebih sedikit yang tersedia.

"Ya, yang ada dijual ikan laut beberapa jenis, ikan tambak dan ikan sungai. Harga lumayan tinggi juga," ungkapnya.

Baca Juga: 7 Aplikasi Cuaca Terbaik untuk Teman Mudikmu, Sekadar Mengantisipasi

2. Ikan di Pasar Tradisional Klandasan dipasok dari nelayan Manggar

Cuaca Buruk, Nelayan Balikpapan Enggan MelautIDN Times/M.Idris

Ikan yang dijual di Pasar Tradisional Klandasan ini sebagian dipasok dari para nelayan di Manggar, Balikpapan Timur. Akibat cuaca buruk nelayan di kawasan Manggar enggan melaut begitu juga dengan para nelayan yang ada di Klandasan.

Kenaikan harga terjadi di hampir seluruh jenis ikan. Mulai dari Rp10 ribu hingga Rp15 ribu setiap kilogram, seperti ikan kakap saat ini harga satu kilogram mencapai Rp70 ribu.

"Pasokan juga sedikit, liat aja ini Cuma ada kakap, terakulu sama tongkol dan udang aja. Nelayan di Manggar juga enggak ada yang melaut,” kata Afrizal.

3.Prediksi cuaca buruk hingga bulan Agustus

Cuaca Buruk, Nelayan Balikpapan Enggan MelautDok. IDN Times/Istimewa

Cuaca buruk yang kini menerpa kawasan Balikpapan diperkirakan hingga bulan Agustus mendatang. Selain hujan, angin kencang yang membuat gelombang tinggi ini membuat para nelayan yang ada baik yang ada di Klandasan dan Manggar akan lebih memperbaiki kapalnya.

Seorang nelayan di kawasan Balikpapan Timur,  Mansur (48) mengatakan, dirinya sudah hampir dua minggu tidak melaut. Lantaran takut dengan gelombang tinggi yang sedang terjadi saat ini, begitu juga dengan para nelayan lain.

“Kapal-kapal besar aja banyak yang bersandar, apalagi kapal klotok kami yang kecil sangat berbahaya saat ombak tinggi," ujarnya.

Sementara cuaca tak menentu, Mansur hanya bisa merapikan jaring yang ia gunakan selama melaut, dan membersihkan kapal miliknya

Baca Juga: Cuaca Buruk, Operator Kapal Diminta Patuhi Larangan Berlayar 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya