Khas Lebaran, Setahun Sekali Jualan Ketupat

Ciri khas lebaran yaitu ketupat

Balikpapan, IDN Times - Salah satu menu andalan pada saat hari raya Idulfitri adalah ketupat. Paling nikmat dimakan dengan lontong opor atau dengan lauk favorit lainnya. 

Membuat ketupat terlihat mudah namun juga menantang. Meskipun demikian, dengan latihan maka pasti bisa membuat jalinan ketupat ini.

Ketupat yang berbahan dasar beras ini biasanya hanya bisa didapat pada saat akan merayakan hari besar dimana banyak orang membuat ketupat dan menjualnya.

1. Satu ketupat bisa dibuat hanya 3 menit saja

Khas Lebaran, Setahun Sekali Jualan KetupatIDN Times/M.Idris

Ketupat yang terbuat dari daun kelapa muda/ janur ini terlihat cantik setelah semua terajut sesuai dengan model yang di inginkan. Seorang penjual ketupat , Putri mengatakan, dalam satu hari dirinya bisa membuat ketupat sampai 100 biji.

"Daunnya kita beli juga mas, di pasar Pandansari, khusus jual daun kelapa muda untuk ketupat, satu ikat isinya bisa 100 lembar dijual dengan harga Rp50 ribu,"kata Ibu Putri.

Ia juga menceritakan awalnya belajar membuat ketupat dari neneknya, dan kemudian bisa berjualan ketupat seperti saat ini. Putri membuat satu jalinan ketupat hanya perlu waktu 3 menit saja.

Baca Juga: Selain Ketupat, Ini 5 Masakan yang Wajib Ada Saat Momen Lebaran

2. Berjualan hanya saat lebaran saja

Khas Lebaran, Setahun Sekali Jualan KetupatIDN Times/M.Idris

Tidak setiap hari kita bisa temukan penjual ketupat di Pasar Muara Rapak, dan juga pasar tradisional lainnya di Balikpapan. Para pedagang ketupat ini hanya berjualan setiap menjelang lebaran.

"Memang seperti ini setiap tahunnya, buat ketupat sambil menjualnya, jadi ketupat yang ada masih segar dan diminati oleh masyarakat," tutur Putri.

Ibu satu anak ini menambahkan, selain dijual di pasar ada juga yang langsung memesan kepadanya, bahkan sampai 100  buah ketupat.

Untuk satu hari,  Putri bisa menjual puluhan ikat ketupat, dimana satu ikatnya di jual dengan harga Rp15.000 rupiah dengan isi 10 ketupat.

3. Ketupat memiliki filosofi tersendiri

Khas Lebaran, Setahun Sekali Jualan KetupatIDN Times/M.Idris

Untuk masyarakat Indonesia sendiri khususnya di Jawa, sosok yang pertama kali mengenalkan ketupat adalah Kanjeng Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga pula yang memperkenalkan budaya 2 kali bakda (lebaran), yaitu bakda lebaran dan bakda kupat. 

Bakda Kupat biasanya dilakukan seminggu setelah hari lebaran. Pada hari tersebut, semua orang akan mempersiapkan ketupat sebagai suatu sajian untuk dimakan bersama keluarga dan sanak saudara.

Bentuk dari ketupat pun ternyata memiliki filosofi tersendiri. Keberadaan ketupat diartikan sebagai bentuk saling memaafkan 'ngaku lepat' atau mengakui kesalahan.
 
Ketupat juga dihubungkan dengan tindakan sungkeman yang sering dilakukan setelah lebaran yang menunjukkan sikap rendah hati, memohon maaf khususnya kepada keluarga. Ketupat menjadi simbol keragaman kesalahan manusia, kesucian hati, kesempurnaan dan permohonan maaf

Baca Juga: 5 Tips Agar Ketupat Tahan Lama & Tidak Gampang Basi

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya