Pasca Lebaran, Senjata Mainan Jadi Buruan Anak-anak

Bahaya kalau peluru kena mata, bisa bikin buta

Balikpapan, IDN Times - Setiap kali lebaran, senjata berbentuk senapan maupun pistol mainan menjadi salah satu favorit bagi anak laki-laki. Uang hasil pemberian orang tua, maupun angpau lebaran digunakan untuk membeli pistol mainan.

Kendati berbahaya terutama jika terkena mata, senapan dan pistol mainan ini jadi buruan anak-anak setiap tahun pasca lebaran.

1. Senjata mainan favorit pasca lebaran, anak-anak membelinya dengan uang THR

Pasca Lebaran, Senjata Mainan Jadi Buruan Anak-anakIDN Times/M.Idris

Pedagang senjata mainan yang selalu mangkal di Jalan jendral Ahmad Yani di Kelurahan Gunung Sari, Balikpapan ramai diserbu oleh anak-anak yang ingin membeli senjata mainan.

Seperti Husin (9 tahun), yang merupakan salah satu pelanggan membeli senjata plastik ini dari uang hasil lebaran, dirinya rela merogoh kocek Rp20 ribu untuk satu senjata.

"Untuk mainan, Om, tapi gak boleh nembak ke orang, bahaya, perlunya plastik tapi sakit kalau kena kena badan dan berbahaya kalau kena mata," kata Husin.

Senjata yang terbuat dari bahan plastik ini sangat mudah rusak, sehingga Husin sudah membelinya sebanyak tiga kali untuk bermain bersama rekan rekannya.

Baca Juga: Fakta Permainan Congklak yang Hampir Dilupakan 

2. Pedagang musiman setiap tahun berjualan senjata mainan setelah lebaran

Pasca Lebaran, Senjata Mainan Jadi Buruan Anak-anakIDN Times/M.Idris

Pedagang mainan musiman memang sudah rutin berjualan setiap setelah lebaran. Keberadaan pedagang senjata mainan ini sudah dinantikan oleh para pelanggan cilik.

Seperti penjual senjata mainan Pak Amran (57) warga Jalan Strat 3, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara ini mengatakan dirinya berjualan senjata mainan ini sudah digandrungi anak-anak beberapa tahun terakhir. Setiap lebaran ia menuturkan hanya berjualan senjata saja di kawasan Gunung D, Balikpapan Tengah.

"Ada senjata mainan model terbaru dan berbagai macam pistol, dengan harga bervariasi sesuai dengan besar dan kecilnya senjata," ucapnya.

Menurut Pak Amran, senjata yang menjadi pilihan anak anak adalah model senjata mainan yang mirip dengan game yang lagi naik daun saat ini yakni PUBG.

"Banyak cari senjata mainan yang sama dengan game yang lagi ramai mas, lagi lumayan laris," jelasnya.

Pak Amran selalu menasihati anak-anak yang membeli senjata mainan ini untuk tidak menggunakan atau menembak ke arah orang atau teman-temannya karena berbahaya.

3. Penjualan senjata mainan pada lebaran ini lebih sepi dibandingkan tahun lalu.

Pasca Lebaran, Senjata Mainan Jadi Buruan Anak-anakIDN Times/M.Idris

Sejak hari pertama lebaran Pak Amran sudah mulai berdagang senjata mainan ini, namun hasil yang dirasakan lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2017 dan 2018. Pak Amran mengatakan saat itu dalam satu hari mampu menjual hingga 100 senjata mainan.

Sementara pada tahun 2019 ini, penjualan dalam satu hari, Pak Amran hanya mampu menjual sekitar 20 senjata mainan saja.

"Sangat kurang pada lebaran tahun ini, sangat jauh sekali penurunan penjualan senjata mainan," ungkapnya.

Berkurangnya hasil penjualan mainan jenis senjata ini diduga akibat makin banyak anak-anak yang bermain game online, atau dilarang oleh orangtua karena berbahaya.

Pak Amran menambahkan, apa yang dilakukannya tidak melanggar hukum karena tak ada larangan untuk menjual senjata mainan. Tinggal bagaimana orang tua mengawasi anak-anak supaya menggunakan senjata mainan agar tetap aman saat menggunakan mainan tersebut.

Baca Juga: Cara Membuat Mainan Mobil-Mobilan yang Kreatif dari Botol Plastik

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya