Tak Lagi Jadi Primadona, Harga Batu Akik Kian Terpuruk

Sempat jadi primadona harga hingga puluhan juta rupiah

Balikpapan, IDN Times - Pasar Inpres Kebun Sayur merupakan tempat belanja batu akik dan permata di Balikpapan. Harga batu akik yang dijual di Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan Barat kian lama kian merosot. Berbeda jauh dengan harga batu akik sekitar tiga tahun lalu ketika batu akik jadi primadona dan diburu banyak orang.

Saat itu harga batu akik mencapai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Namun kini harga batu akik semakin merosot, 5 buah batu akik hanya dihargai Rp100 ribu.

"Waktu itu harga sangat tinggi, kini sangat murah, hanya jadi cendera mata saja," ungkap Aro, penjual batu akik.

1. Dahulu batu akik asli Kalimantan jadi favorit

Tak Lagi Jadi Primadona, Harga Batu Akik Kian TerpurukIDN Times/Mela Hapsari

Aro menceritakan, saat ini harga batu akik semakin merosot, dan bahkan peminatnya sudah sangat berkurang, berbeda dengan batu mulia yang memiliki ketentuan harga jual.

"Sudah tidak ada yang mencarinya, Rp100 ribu bisa dapat 5 buah, dengan variasi batu masing-masing," jelasnya.

Saat batu akik masih 'booming' sekitar 3 tahun lalu, batu akik asal Kalimantan paling diburu pembeli.

Baca Juga: Pasar Inpres Kebun Sayur, Surga Belanja Akik dan Oleh-oleh

2. Harga batu akik yang meredup berimbas pada penjualan

Tak Lagi Jadi Primadona, Harga Batu Akik Kian TerpurukIDN Times/ M. Idris

Anjloknya harga batu akik berimbas pada hasil penjualan batu akik yang kian hari semakin muram. Hal ini dirasakan para pedagang batu akik di Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan Barat.

Seperti pedagang batu akik lain, Ana mengatakan, waktu lagi booming, dalam satu hari dirinya bisa meraup keuntungan hingga satu juta rupiah.

"Itu baru dari penjualan batunya saja, belum lagi dari hasil menggosok batu, bisa mendapat ratusan ribu," beber Ana.

Dirinya berharap, batu akik Kalimantan yang pernah populer ini bisa berjaya lagi dan disukai kembali terutama di kaum Adam  seperti pada waktu 3 tahun lalu.

"Bukan hanya warga Balikpapan yang datang, sampai luar pulau pun datang hanya untuk membeli batu akik," tambahnya.

Harapannya dengan kembalinya geliat batu akik di Pasar Inpres Kebun Sayur, akan mengembalikan perekonomian Pasar Inpres yang kini relatif sepi pengunjung.

3. Pedagang berharap ada promosi dari Pemerintah Kota

Tak Lagi Jadi Primadona, Harga Batu Akik Kian TerpurukIDN Times/ M. Idris

Hancurnya harga batu akik di Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan ini mengakibatkan tidak sedikit para pedagang batu akik gulung tikar.  Ada pula yang beralih berjualan manik-manik khas Kalimantan Timur untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Untuk menutupi kebutuhan, jual manik - manik saja. Itupun susah menjualnya, dalam satu hari belum tentu ada yang membeli," kata Ana.

Dulu Pasar Inpres Kebun Sayur ini merupakan satu-satunya pasar yang menjual kerajinan dan suvenir khas Kalimantan Timur. Namun kini sudah banyak toko yang juga memasarkan kerajinan tangan khas Kalimantan Timur.

"Mudah-mudahan semakin perekonomian baik, Pasar Inpres kembali ramai dikunjungi oleh masyarakat Balikpapan ataupun tamu dari luar Balikpapan yang ingin berbelanja oleh-oleh khas Kalimantan Timur," harapnya.

Ia juga mengharapkan Pemerintah Kota Balikpapan bisa mempromosikan keberadaan Pasar Inpres Kebun Sayur ini selain promosi wisata yang ada di Balikpapan.

Baca Juga: Keren! Lukisan Berbahan Akik hingga Bulu Unggas Ada di PSLI 2018

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya