Pasca Lebaran, Jumlah Pendatang di Balikpapan Naik 20 Persen 

Paling banyak dari Jawa Timur dan Sulawesi

Balikpapan, IDN Times - Jumlah pendatang yang masuk di Kota Balikpapan pasca lebaran Idulfitri 1440 H meningkat hingga sekitar 20 persen. Peningkatan tersebut terlihat dari jumlah warga yang mengurus izin tinggal di Kota Balikpapan pasca lebaran.

Kota Balikpapan masih menjadi tujuan utama para pendatang karena masih menjanjikan untuk memberikan kesempatan peluang kerja dari proyek-proyek besar, seperti perluasan kilang Pertamina, jalan tol dan proyek lainnya.

1. Pemerintah tidak bisa membatasi jumlah pendatang

Pasca Lebaran, Jumlah Pendatang di Balikpapan Naik 20 Persen Dok.IDN Times/Istimewa

PLT Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan Helmi Hasbullah mengatakan Balikpapan adalah kota yang terbuka dan pemerintah tidak bisa membatasi jumlah pendatang yang masuk ke Kota Balikpapan.

Para pendatang yang ke Kota Balikpapan tidak dibatasi selama memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik dan surat pindah dari daerah asal.

“Selama punya KTP elektronik dan surat pindah tidak masalah,” kata Helmi.

Untuk tahun ini, Helmi menjelaskan tidak menggelar razia yustisi di pelabuhan dan bandara. Berdasar data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan jumlah warga yang mengurus surat pindah di Kota Balikpapan tercatat mengalami peningkatan hingga 20 persen.

“Kalau lebaran kaya gini biasanya naik hingga 20 persen, sampai 2000 orang yang mengurus izin tinggal. Jumlah tersebut di atas angka normal yakni 1500 orang,” jelasnya.

Baca Juga: Cegah Pendatang Tanpa Identitas Jelas, Risma Gelar Operasi Yustisi

2. Meningkatkan Peran RT untuk mengawasi pendatang

Pasca Lebaran, Jumlah Pendatang di Balikpapan Naik 20 Persen IDN Times/Maulana

Sejak berlakunya KTP elektronik secara nasional,  Disdukcapil Balikpapan menghentikan kegiatan razia kependudukan atau yustisi.

“Tidak ada lagi razia KTP, seperti dulu di pelabuhan dan bandara bahkan hingga ke kos-kosan, pendatang boleh datang asal administrasi lengkap,” ujar Helmi.

Ia menjelaskan akan lebih mengedepankan peran ketua RT dalam mengawasi setiap pendatang yang ada di wilayahnya.

Ketua RT diharapkan dapat mengingatkan warga pendatang di wilayahnya untuk melapor dan mengurus administrasi kependudukan.

“Kami berharap kalau ada pendatang diurus administrasi kependudukannya, jadi kalau ada apa-apa tidak bermasalah,” ungkapnya.

3. Pendatang paling banyak berasal dari Jawa Timur dan Sulawesi

Pasca Lebaran, Jumlah Pendatang di Balikpapan Naik 20 Persen IDN Times/Fadli Syaputra

Helmi mengungkapkan berdasarkan data yang ada, pendatang yang paling banyak mengurus izin tinggal di Balikpapan berasal dari Jawa Timur dan Sulawesi. Para pendatang yang masuk merupakan pencari kerja yang datang ke Kota Balikpapan, dengan dibawa oleh keluarga saat arus balik lebaran.

“Mereka dibawa keluarganya saat pulang kampung, untuk mencari kerja disini,” terangnya.

Helmi mengimbau kepada para pendatang yang masuk agar segera mengurus surat pindah domisili ketika sudah menetap dan mendapatkan pekerjaan di Kota Balikpapan.

“Kalau belum pindah dan ada kejadian nanti sulit, misalnya dalam mengurus asuransi kesehatan seperti BPJS, karena bisa tidak tertangani,” imbau Helmi.

Baca Juga: Pendatang Serbu Ibu Kota, Mendagri: Tak Masalah, Asal...

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya