Banjir Kepung Hulu Sungai Tengah Akibat Hujan dengan Intensitas Tinggi

Hujan masih berlangsung, debit air terus naik

Balikpapan, IDN Times - Badan SAR Nasional (Basarnas) dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin telah menerjunkan tim rescue untuk mengevakuasi warga yang terkepung banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) pada, Minggu (28/11/2021). 

Basarnas menurunkan satu tim yang terdiri dari enam orang. Tim dilengkapi dengan alutsista berupa  satu unit Rescue Car,  satu unit truk personel,  satu set Palsar Air,  satu set Peralatan Alkom, satu peralatan medis, dan APD personal. 

"Tim Rescue Unit Siaga SAR Tabalong masih berada di lokasi terus mencari warga yang ingin dievakuasi," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad, Minggu (28/11/2021)

1. Ratusan warga mengungsi

Banjir Kepung Hulu Sungai Tengah Akibat Hujan dengan Intensitas Tinggievakuasi banjir di Kabupaten HST, Kalsel (IDN Times/dok. Basarnas Banjarmasin)

Banjir terjadi di lima Kecamatan di HST, yakni Kecamatan Barabai, Kecamatan Haruyan, Kecamatan Batang Alai Selatan, Kecamatan Batu Benawa, dan Kecamatan Pandawan. Akibatnya berdampak terhadap 610 jiwa yang terpaksa mengungsi.

Ada 10 titik posko evakuasi didirikan untuk para korban terdampak.  Satu posko induk berada di stadion Mandingin Poslap BPBD, Barabai. Sementara itu, hingga saat ini hujan masih terus mengguyur daerah HST, yang menyebabkan debit air terus meningkat.

"Hari ini hujan dengan intensitas tinggi mulai subuh hingga pagi ini, sehingga air sungai mengalami peningkatan di beberapa daerah," terang Amrad.

2. Terjadi longsor di beberapa titik

Banjir Kepung Hulu Sungai Tengah Akibat Hujan dengan Intensitas TinggiIlustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara itu, akibat peristiwa ini, Basarnas merincikan ada enam titik kawasan yang mengalami longsor. Sedangkan ketinggian air di beberapa tempat lainnya bervariasi.

Tak hanya itu, fasilitas umum (Fasum) juga mengalami kerusakan. Di antaranya, jembatan penghubung antara Desa Murung ke Desa Patikalain, jembatan gantung Batu Kijang yang putus, dan jembatan gantung Desa Nateh yang terimbun tanah. Beberapa tiang listrik juga rubuh akibat kejadian ini.

"Diimbau kepada seluruh warga masyarakat agar waspada namun jangan panik yang berada di bantaran sungai, dataran rendah, daerah rawan banjir," imbuhnya.

3. Debit air sungai di HST terus dipantau

Banjir Kepung Hulu Sungai Tengah Akibat Hujan dengan Intensitas TinggiIlustrasi aliran sungai. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Sebagai informasi, Korlap Unit Siaga SAR Tabalong Andi Sinaga yang memimpin tim di lokasi mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat beberapa hari terakhir menyebabkan debit air sungai di HST mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan  rumah warga tergenang.

Berdasarkan pantauan Basarnas, pada pukul 06.15 Wita, air sungai di pegunungan wilayah Batu Kiting meningkat dua meter, Sungai Rantau Parupuk naik tiga menter, sungai Arangani 2,5 meter, Sungai Papagaran naik dua meter, Sungai Desa Timan naik 1,6 meter.

Sedangkan pukul 07.15 Wita, air Sungai Desa Alat naik dua meter, Sungai Waki naik dua  meter, sungai Manggasang naik dua meter, dan sungai di pintu Air Bendungan Mu'ui Kecamatan Haruyan juga mengalami kenaikan dua meter pada pukul 07.35 Wita. 

Baca Juga: Gubernur Kaltim Salurkan Bantuan Korban Banjir di Long Kali Paser

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya