Jelang Nataru, Pelabuhan Samarinda Mengalami Lonjakan Penumpang

Antisipasi lonjakan, KSOP sarankan untuk beli tiket online

Samarinda, IDN Times - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023, mobilitas penumpang di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami lonjakan 100 persen. Dalam seminggu terakhir diperkirakan penumpang yang berangkat mencapai 6.022 orang.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda Letkol Triyanto menyebutkan, setidaknya hampir setiap pemberangkatan penumpang yang bertolak dari Samarinda mencapai 1.750 orang.

"Untuk hari-hari biasa rata-rata angkut 40 persen sampai dengan 60 persen dari kapasitas kapal 1.750 orang. Tetapi menjelang Nataru ini jumlahnya meningkat mencapai 97 persen kapasitas penumpang," terangnya, Jumat (23/12/2022).

1. Alami penurunan penumpang tiba di Samarinda

Jelang Nataru, Pelabuhan Samarinda Mengalami Lonjakan PenumpangANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Namun berbanding terbalik dengan kedatangannya. Dari data KSOP, jumlah penumpang tiba di pelabuhan Samarinda Minggu ini hanya mencapai 1.1718. Atau ada penurunan sebanyak 5 persen dari tahun lalu. 

"Tapi data tersebut bisa saja mengalami peningkatan mendekati perayaan Nataru," ungkapnya.

Baca Juga: Jembatan Mahakam Samarinda Kembali Ditabrak Kapal Tongkang Batu Bara

2. Siapkan satu kapal jika terjadi lonjakan

Jelang Nataru, Pelabuhan Samarinda Mengalami Lonjakan PenumpangANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan, KSOP Samarinda pun telah menyiapkan kapal tambahan. Itu pun jika terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan Samarinda.

"Kami ada siapkan satu kapal sebagai kapal tambahan. Apabila penjualan tiket melampaui kapasitas, nanti kami turunkan kapal tambahan tersebut," kata Triyanto.

3. Sediakan layanan pembelian tiket online dan offline

Jelang Nataru, Pelabuhan Samarinda Mengalami Lonjakan Penumpangilustrasi membeli jasa (pexels.com/cottonbro)

Selain itu, Triyanto juga menyarankan agar masyarakat dapat membeli tiket kapalnya melalui online. Bukan tanpa sebab, selain mengantisipasi kelebihan muatan penumpang, juga memudahkan pihak pelabuhan memonitor jumlah penumpang selama arus mudik. 

"Jadi kalau sudah 100 persen kita close. Makanya dengan adanya tiket online kita sudah bisa mengetahui bahwa berapa banyak penumpang yang akan melaksanakan arus mudik," bebernya.

Pun sistem online ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi sistem calo yang selama ini sering terjadi di pelabuhan. Meski begitu, KSOP juga tetap menyediakan layanan penjualan tiket offline.

"Tentunya untuk memudahkan penumpang yang tidak mengerti sistem online, misal orang tua," tutupnya. 

Baca Juga: Kronologis Penembakan Teman di Samarinda dengan Senapan Angin

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya