Pembangunan Kolam Renang Rumjab Wali Kota Samarinda di Mata Akademisi

Pengamat soroti penggunaan dana pribadi Wali Kota Samarinda

Samarinda, IDN Times - Rencana pembangunan kolam renang di rumah jabatan (rumjab) Wali Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) menarik perhatian publik. Salah satunya akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah yang bersuara "keras".

Ia mempertanyakan urgensi pembangunan fasilitas seperti kolam renang di rumjab. 

“Saya tidak tahu di mana urgensi kolam renang ini,” katanya, Sabtu (11/6/2022). 

Ada sembilan item yang disebut dalam rancangan tersebut, yakni pendopo, guest house, sauna dan fitnes, kolam renang, gazebo, rumah ajudan, rumah genset, groundtank dan turap. Termasuk pula sauna, fitnes, dan kolam renang.

Tetapi belum lama ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku akan mengevaluasi kembali rencana pembangunan kolam renang ini. Ia bahkan berinisiatif akan mempergunakan anggaran pribadi dalam proses pembangunan.

1. Persoalan di Samarinda yang masih menumpuk

Pembangunan Kolam Renang Rumjab Wali Kota Samarinda di Mata AkademisiIlustrasi banjir di Samarinda saat dievakuasi (Humas Pemkot Samarinda)

Herdiansyah pun membandingkan pembangunan peningkatan fasilitas penunjang di rumah jabatan wali kota ini, dengan pembangunan fasilitas publik dan perbaikan prasarana dasar lainnya untuk warga Samarinda.

Ia menyebutkan, alokasi pembangunan fasilitas tersebut sebesar Rp10 miliar. Dana sebesar itu, menurutnya akan lebih bermanfaat untuk pembangunan gedung perpustakaan dan kearsipan yang ambruk baru-baru ini.

Termasuk pula penanganan banjir dan kerusakan akses jalan di Samarinda.  

“Prioritas mana kolam renang atau jalan-jalan rusak dan berlubang yang mudah kita temui di sekeliling Samarinda itu? Prioritas mana kolam renang daripada penyelesaian banjir? Publik rasanya bisa menilai,” paparnya. 

Pengamat Pembangunan, Ekonomi dan Tata Kota Universitas Mulawarman Purwadi menambahkan, dana pribadi wali kota ini semestinya dipergunakan untuk aset milik pribadi. 

"Rp1,3 miliar untuk ukuran kolam renang dan sauna itu sudah termasuk mewah, kenapa tidak dibangun di rumah beliau saja," ujarnya ikut berkomentar. 

Sedangkan terkait penggunaan dana pribadi, Purwadi mengatakan hal itu perlu mendapat pemeriksaan terlebih dahulu dari inspektorat hingga BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Apakah mekanisme pendanaan bisa dilakukan, apalagi setelah proses lelang telah selesai. Ia belum pernah mendengar ada perseorangan yang membiayai aset negara mempergunakan dana pribadi. 

Baca Juga: Wali Kota Samarinda soal Kolam Renang: Pakai Dana Pribadi Saya  

2. Isu rumah dinas Wali Kota Samarinda di mata Inspektorat

Pembangunan Kolam Renang Rumjab Wali Kota Samarinda di Mata AkademisiWali Kota Samarinda Andi Harun (kiri batik coklat) saat bertemu dengan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR di Samarinda (Dok. Pemkot Samarinda/Istimewa)

Sementara itu, pihak Inspektorat Daerah Samarinda turut menjadi pihak yang diminta klarifikasi. Inspektur Inspektorat Daerah Samarinda Mas Adi Suprianto tidak banyak berkomentar soal permasalahan ini. 

"Wah saya gak tau tuh. (Biasa ada dilaporkan) gak, gak dilaporkan tuh," katanya saat dihubungi, Sabtu (11/6/2022).

Di akhir pembicaraan, dirinya kembali menegaskan, belum mengetahui adanya pembangunan tersebut. Konfirmasi juga dilakukan kepada pihak Humas Pemkot Samarinda dan Cipta Karya PUPR dan Diskominfo Kota Samarinda. 

3. Klarifikasi dari Wali Kota Samarinda

Pembangunan Kolam Renang Rumjab Wali Kota Samarinda di Mata AkademisiAndi Harun, Wali Kota Samarinda (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu beberapa hari lalu, Wali Kota Samarinda Andi Harun pun menyatakan akan merogoh kocek pribadi untuk membangun fasilitas kolam renang dan sauna di rumjab. Dalam wawancara bersama tim IDN Times dana yang akan digelontorkannya untuk dua wahana itu berkisar Rp1,3 miliar.

Selain itu dirinya mengatakan, bahwa pembangunan kolam renang menggunakan dana pribadinya itu untuk menghentikan polemik soal pemberitaan fasilitas yang masuk dalam rancangan bangunan pendukung rumah jabatan. 

“Kalau ini polemik, saya akan pakai uang pribadi saya, mungkin ini hikmahnya, walaupun itu rumah jabatan ya hikmahnya saya diberi kesempatan berpartisipasi,” ujarnya, saat ditemui tim IDN Times.

Andi Harun menuturkan jika pembangunan kolam renang dan sauna yang digembor-gemborkan dengan dana fantastis, itu tidak benar. Dia memaparkan jika dana pembangunan dua wahana itu bahkan memakan dana sekitar Rp1 miliar. 

“Itu menandakan bahwa itu bukanlah bangunan utama,” ucapnya.

Bahkan, kata dia, dana itu kolam renang yang bangun pun hanya pelengkap atau ornamen kecil pendukung rumah jabatan. 

“Pilihannya hanya ada dua ‘kan, antara mau pakai rumput hijau, gazebo, atau kolam, sekalipun pakai gazebo dan rumput anggarannya tidak jauh berbeda, karena kolamnya mini,” lanjutnya.

Dirinya pun turut menjelaskan hal serupa mengenai tempat gym dan sauna. Yang mana dua tempat itu pun tak lebih besar dari bayangan, yakni dengan luas sekitar 2x3 saja.

Baca Juga: Wali Kota Tegaskan Anak yang Diusir Guru di Samarinda, Salah Paham 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya