Buluminung sebagai Pelabuhan Material Logistik di IKN Nusantara
Penajam, IDN Times - Pelabuhan Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) disiapkan sebagai pelabuhan bongkar muat material dan logistik untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Antara melaporkan, Kepala Dinas Perhubungan PPU Ahmad menyebutkan, digunakan untuk bongkar muat minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), Selasa (3/1/2023).
1. Pelabuhan bongkar muat material
Namun pelabuhan tersebut, lanjut dia, akan segara disiapkan untuk pelabuhan bongkar muat material dan logistik pembangunan ibu kota negara Indonesia baru. Pelabuhan Buluminung berada di atas lahan seluas 42 hektare, tetapi baru 17,9 hektare lahan yang disertifikatkan.
Lahan Pelabuhan Buluminung dinilai cukup luas, sehingga memungkinkan dijadikan untuk akses bongkar muat material dan logistik pembangunan IKN.
Pemerintah pusat bakal segera memberikan anggaran sekitar Rp28 miliar pada 2023 untuk melakukan pengembangan dan peningkatan Pelabuhan Buluminung.
2. Pemkab PPU menyiapkan lahan pengembangan Pelabuhan Buluminung
Pengembangan dan peningkatan yang akan dilakukan, jelas dia, di antaranya pengadaan sistem navigasi dan pembangunan sejumlah gedung untuk operasional pelabuhan.
Pemerintah Kabupaten PPU telah menyiapkan lahan seluas dua hektare untuk melakukan pengembangan dan peningkatan Pelabuhan Buluminung tersebut.
Pengerjaan infrastruktur dasar IKN yang sedang berjalan, antara lain pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi, dan pengambil air (intake) Sungai Sepaku.
3. Pembangunan jalan lingkar Sepaku dan pelebaran jalan poros Petung-Sepaku
Pembangunan jalan lingkar Sepaku dan pelebaran jalan poros Petung-Sepaku juga tengah dilakukan, kemudian pemerintah pusat bakal membangun Istana Negara dan kantor lembaga negara, serta beberapa titik jalan tol penghubung ibu kota negara Indonesia baru.
Aktivitas pembangunan IKN diprediksi bakal padat mulai tahun ini, kata Ahmad, sehingga dibutuhkan sejumlah pelabuhan sebagai akses bongkar muat material dan logistik untuk pembangunan ibu kota negara Indonesia baru tersebut.
