Kabupaten Mahulu Ajak Warganya untuk Lestarikan Alat Musik Sapeq

Alat musik masyarakat Suku Dayak

Ujoh Bilang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Kalimantan Timur (Kaltim), berupaya mengajak warga setempat untuk melestarikan seni dan budaya tradisional, salah satunya adalah sapeq.

Sebuah alat musik petik khas Suku Dayak yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang.

1. Melestarikan seni tradisional Suku Dayak

Kabupaten Mahulu Ajak Warganya untuk Lestarikan Alat Musik SapeqPotret Wisata budaya oleh Suku Dayak Desa Long Matung (jadesta.kemenparekraf.go.id)

Wakil Bupati Mahakam Ulu Yohanes Avun menyampaikan, pihaknya mengambil berbagai langkah untuk mengajak dan membangkitkan semangat masyarakat dalam melestarikan seni tradisional, termasuk melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan. Avun, baik secara pribadi maupun atas nama pemerintah daerah, sering mengajak warga setempat untuk bermain sapeq, baik di kampung-kampung sekitar saat ada kunjungan kerja maupun di kediamannya sendiri.

Kecintaan Avun terhadap musik tradisional daerah memotivasi warga yang memiliki minat dalam memainkan alat musik sapeq untuk berkumpul di kediamannya, berdiskusi, dan bersama-sama memainkan sapeq.

Baca Juga: Kantor Bahasa Kaltim Merevitalisasi Bahasa Kenyah di Mahulu

2. Upaya memastikan agar musik sapeq tetap eksis

Kabupaten Mahulu Ajak Warganya untuk Lestarikan Alat Musik Sapeqhttp://unair.ac.id/?lang=en

Upaya-upaya ini diharapkan dapat memastikan bahwa alat musik sapeq tetap eksis, bahkan berkembang dari generasi ke generasi, dan mencapai prestasi baik di tingkat lokal maupun nasional.

Hal ini penting mengingat maraknya kemajuan musik modern di Tanah Air, yang bahkan memengaruhi budaya musik dari luar negeri. Avun menegaskan bahwa generasi muda Mahakam Ulu diberikan kebebasan untuk belajar dan menguasai alat musik nusantara maupun alat musik asing.

3. Masyarakat Mahulu diminta tidak lupa akar budaya daerah

Kabupaten Mahulu Ajak Warganya untuk Lestarikan Alat Musik Sapeqhttps://pixabay.com/id/

Namun, ia berharap agar mereka tidak melupakan akar dan budaya tradisional dari alat musik sapeq. Hal ini karena generasi muda dibesarkan dengan keberadaan dan nilai budaya daerah.

Avun menambahkan bahwa sejak dahulu, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan seni budaya, termasuk adat istiadat yang masih terjaga hingga saat ini. Seni dan budaya yang terpelihara di Mahakam Ulu, terutama alat musik sapeq yang menonjol, menjadi bagian dari kekayaan lokal yang terus dikembangkan oleh masyarakat bersama pemerintah daerah.

Baca Juga: Pemkab Mahulu Optimis untuk Turunkan Angka Stunting Menjadi 12 Persen

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya