Pasien Rawat Inap Isoter COVID-19 di Kaltim Turun Tipis

Jumlah pasien di Kaltim turun terus

Samarinda, IDN Times - Setelah dibuka Februari lalu, pasien yang dirawat di isolasi terpusat (isoter) COVID-19 di Stadion Sempaja Samarinda sempat terjadi lonjakan, namun beberapa hari terakhir mulai menurun.

Faktanya, per 5 Maret 2022 sesuai laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim pasien isoman yang telah berkonsultasi ke Isoter Sempaja sebanyak 105 orang. Sedangkan dirawat inap (Ranap) sebanyak 56 pasien.

Jumlah tersebut lebih banyak dari 6 Maret 2022, yakni pasien isoman 105 orang dan pasien Ranap 51 orang.

"Kita harapkan, jumlah ini terus berkurang. Artinya, masyarakat kian sedikit yang terpapar COVID-19," ucap Plt Kadis Kesehatan Kaltim Masitah dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Ahad 6 Maret 2022.

1. Masyarakat antusias berkonsultasi ke isoter

Pasien Rawat Inap Isoter COVID-19 di Kaltim Turun Tipisilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Menurut Masitah, pemerintah daerah bersyukur atas antusiasme masyarakat yang berkonsultasi ke Isoter. Namun demikian, pemerintah juga prihatin jika ada yang dirawat. Karena, masih ada masyarakat yang terpapar.

"Kita bersyukur banyak yang memanfaatkan isoter, tapi juga prihatin. Semoga, setiap hari yang terpapar terus menurun," harapnya.

Masitah mengatakan Pemprov Kaltim melalui Tim Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, khususnya di Isoter Sempaja.

Baca Juga: Ancaman Virus COVID-19 selama Musim Pancaroba di Kaltim

2. Kasus harian COVID-19 turun

Kasus harian COVID-19 di Benua Etam kembali menurun, bahkan hanya tiga digit. Hari ini, Ahad 6 Maret 2022, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kaltim mengumumkan ada 903 kasus baru.

"Dengan begitu, total terkonfirmasi mencapai 197.039 kasus," sebut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak.

Tambahan 903 kasus konfirmasi itu, diakuinya, jauh lebih rendah dibandingkan kemarin yang tercatat 1.212 kasus.

"Sementara pasien sembuh dan selesai isolasi cukup tinggi mencapai 2.213 kasus, sehingga totalnya 175.862 kasus," sebutnya lagi.

Sedangkan meninggal bertambah 9 kasus Dengan begitu, total kasus meninggal dunia mencapai 5.572 kasus.

"Secara kumulatif, kasus aktif dirawat turun 1.319 menjadi tersisa 15.604 kasus," ungkapnya.

3. Evaluasi pemberlakuan PPKM di Kaltim

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov Kaltim ini mengungkapkan evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah kabupaten dan kota se Kaltim tetap dilakukan.

Secara umum penanganan pandemik COVID-19 oleh Satgas bersama instansi terkait didukung masyarakat sudah cukup terkendali, dengan jumlah kasus aktif yang terus menurun.

"Namun, kita harus mewaspadai terjadinya tren kenaikan kasus seperti beberapa hari sebelumnya," harapnya.

Karenanya, kepatuhan masyarakat mengikuti anjuran pemerintah serta menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci dalam penanggulangan wabah corona di masa pandemi ini.

“Mobilitas masyarakat dan aktivitas sosial ekonomi meningkat, perlu kewaspadaan tinggi dan terus mendorong percepatan vaksinasi, serta kepatuhan penerapan protokol kesehatan,” ujarnya. 

4. Update kasus COVID-19 di Kaltim

Sedangkan Satuan Tugas Nasional Penanganan COVID-19 dalam websitenya mengupdate perkembangan kasus pandemik  COVID-19 di seluruh provinsi di Indonesia. Perkembangan pandemik terjadi di seluruh provinsi selama bulan Maret ini. 

Laporan kasusnya, lonjakan kasus COVID-19 terjadi di provinsi ini, yakni Jawa Barat (174.057), Jawa Tengah (46.384), Jakarta (46.153), Yogyakarta (34.326), Banten (29.919), dan Jawa Timur (26.213).  

Sedangkan kasus di Kaltim sendiri tercatat sebanyak 17.490 kasus atau turun 3,4 persen dibandingkan 7 hari lalu dilaporkan sebanyak 18.122 kasus. 

Baca Juga: Alasan Kaltim Masih Mempertahankan Pegawai Honorer 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya