Proyek Terowongan di Samarinda Sudah Berjalan 40 Persen

Proyek terowongan akan selesai pada tahun 2024

Samarinda, IDN Times - Proyek terowongan yang menghubungkan Jalan Kakap dengan Jalan Sultan Alimuddin di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terus berjalan sesuai rencana. Menurut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, progres pengerjaan proyek ini telah mencapai hampir 40 persen (39,7 persen) dari total pekerjaan yang dijadwalkan selesai tahun 2024.

"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Jika tidak ada hambatan, kami menargetkan terowongan ini dapat beroperasi pada Oktober 2024," kata Ahli Pertama Teknik Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Samarinda Rezky Samudra Aprilyan diberitakan Antara di Samarinda, Jumat (29/2/2024).

Proyek terowongan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah arus lalu lintas di tanjakan Jalan Otto Iskandar Dinata (Gunung Manggah), yang selama ini menjadi sumber ketidaknyamanan dan kecelakaan.

1. Metode kontruksi yang digunakan di Australia

Proyek Terowongan di Samarinda Sudah Berjalan 40 PersenIlustrasi Terowongan (Bacetarus.com)

Metode konstruksi yang digunakan dalam proyek terowongan ini adalah New Austrian Tunneling Method, yang umumnya digunakan di Australia. Metode ini melibatkan galian mekanis dengan peralatan modern seperti jumbo drill dan rock drill, tanpa menggunakan mesin bor Tunnel Boring Machine (TBM).

Rezky menjelaskan bahwa aspek keselamatan menjadi perhatian utama dalam pengerjaan proyek ini. Mereka menerapkan standar keamanan yang ketat dalam setiap tahap konstruksi terowongan Samarinda.

"Kami menggunakan perlindungan ganda, termasuk perlindungan dengan baja serta proses pengecoran yang teliti untuk memastikan kekuatan struktur terowongan," ujarnya.

Untuk memperkuat struktur terowongan, berbagai komponen seperti baja pelindung terowongan, wire mare sokrit, rockboard, dan power polling atau fiveproof dipasang.

Baca Juga: Polresta Samarinda Tahan Perempuan Pembuang Bayi di Perkebunan

2. Desain yang memperhatian keberlanjutan lingkungan

Proyek Terowongan di Samarinda Sudah Berjalan 40 Persenpotret mural terowongan sirkuit mandalika (instagram com/pullstarmedia)

Selain memperhatikan aspek keselamatan, proyek ini juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan desain yang ramah lingkungan dan mempertimbangkan dampak lingkungan sekitarnya.

"Kami merancang terowongan ini dengan memperhatikan aspek lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan," kata Rezky.

Dia berharap bahwa proyek terowongan pertama di Samarinda ini akan menjadi simbol kemajuan infrastruktur kota dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan sarana transportasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan bagi masyarakatnya.

3. Proyek terowongan akan tuntas 2024

Ketua Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda, Syaparudin, menyatakan bahwa pihaknya optimis proyek ini dapat dioperasikan pada Oktober 2024 sesuai target wali kota.

"Kami berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung kelancaran pembangunan terowongan ini, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kota Samarinda secara keseluruhan, terutama dalam upaya mengurai kemacetan," katanya.

Menurut Syaparudin, proyek terowongan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, dengan fasilitasi yang disediakan oleh pemerintah dan perusahaan, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu.

"Kami memantau proses pembangunan terowongan ini juga terus berlangsung tanpa hambatan yang berarti," katanya.

Baca Juga: 7 Tempat Nongkrong Malam Hari Super Asyik di Samarinda

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya