Sandiaga Mendorong Santri Berkreasi dalam Bisnis Umrah dan Haji

Santri Digitalpreneur 2024 di Ponpes Hidayatullah Balikpapan

Balikpapan, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para santri lebih kreatif dalam membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Seperti salah satunya mengembangkan potensi industri bersinggungan dengan umat muslim, yakni sektor usaha ibadah umrah dan haji di Indonesia. 

"Saya melihat potensi besar bagi para santri untuk terlibat dalam industri digital di sini, terutama karena Indonesia telah diakui sebagai destinasi wisata halal terbaik nomor 1 di dunia," ungkapnya di Balikpapan, Selasa (30/4/2024) malam. 

Sandiaga membuka sekaligus memberikan materi singkat dalam agenda Santri Digitalpreneur 2024 di Ponpes Hidayatullah Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). 

1. Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif

Sandiaga Mendorong Santri Berkreasi dalam Bisnis Umrah dan HajiMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat melihat kain tenun Bima (IDN Times/Juliadin)

Dalam kesempatan itu pula, Sandiaga mengungkapkan rencananya bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi serta para manteri guna mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di sektor umrah dan haji.

Menurutnya, sektor ekonomi haji dan umrah di Indonesia memiliki potensi tinggi mengingat mayoritas masyarakat yang beragama Islam. Ia pun menyebutkan bisnis haji dan umrah di Indonesia yang menghasilkan pendapatan sekitar Rp65 triliun per tahunnya. 

Sandiaga menekankan pentingnya santri untuk memiliki keterampilan dalam menghasilkan produk berkualitas dan menguasai strategi pemasaran digital guna meningkatkan pendapatan tersebut.

"Kami berharap agar kegiatan Santri Digitalpreneur 2024 ini dapat berhasil," tegas Sandiaga.

Baca Juga: Tenant Makanan di Bandara Sepinggan Balikpapan Terbakar

2. Potensi sumber daya santri pondok pesantren

Sandiaga Mendorong Santri Berkreasi dalam Bisnis Umrah dan HajiSantri Pesantren Al Abrary menggelar pawai obor menyambut Hari Raya Idul Fitri di Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Selasa (9/4/2024) malam. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sandiaga Uno mencatat bahwa Indonesia memiliki sekitar 38 ribu pesantren dengan lebih dari 5 juta santri dan santriwati. Menurutnya, para santri tersebut menjadi prioritas dalam upaya menjadikan mereka sebagai digitalpreneur, terutama dalam sektor ekonomi kreatif umrah dan haji.

"Para santri harus mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang mereka pelajari, karena mereka memiliki landasan keagamaan yang kokoh," harapnya.

Karenanya, Sandiaga Uno menekankan pentingnya pendidikan digital bagi para santri, terutama dalam konteks ekonomi digital, guna menciptakan talenta yang bermanfaat.

Salah satu inisiatifnya adalah program Santri Digitalpreneur 2024, yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi para santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.

3. Kegiatan Santri Digitalpreneur 2024 di Balikpapan

Sandiaga Mendorong Santri Berkreasi dalam Bisnis Umrah dan HajiMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dalam Program Santri Digitalpreneur 2024 di Ponpes Hidayatullah Balikpapan, Selasa (30/4/2024). Foto istimewa

Kegiatan Santri Digitalpreneur 2024 di Balikpapan berlangsung di Pondok Pesantren Hidayatullah berlangsung selama 4 hari ke depan. Rombongan Sandiaga tiba di lingkungan pesantren malam hari di sela-sela kunjungannya ke Ibukota Nusantara (IKN). 

"Saya berharap agar para santri Indonesia tidak sekadar menjadi pencari kerja, tetapi juga menjadi pencipta lapangan kerja," ungkapnya.

Ia sangat berharap agar pondok pesantren menjadi salah satu motor penggerak pembukaan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat Kaltim sebagai lokasi IKN. Kemenkraf sendiri menargetkan pembukaan 4,4 juta lapangan kerja baru berkualitas di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Namun, pengembangan industri digital di Kaltim masih menghadapi kendala, terutama karena masih ada kawasan dengan jaringan blankspot di remote area. Seperti sekarang ini masih kerap terjadi di kawasan IKN dan sekitarnya. 

"Tadi saya sendiri mengalami masalah jaringan blankspot. Oleh karena itu, kami akan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, terutama karena acara peringatan Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus akan dilaksanakan di IKN. Saatnya bagi Kaltim untuk meningkatkan infrastruktur jaringan, dan hal ini akan menjadi prioritas ke depan," ungkapnya. 

Baca Juga: Para ASN di Balikpapan Aktif WFO Hari Ini 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya