Wali Kota Samarinda Kembangkan Batik Lokal untuk Seragam Pegawai

Peluncuran motif lokal saat HUT Samarinda

Samarinda, IDN Times - Wali Kota Samarinda Andi Harun mendorong pengrajin lokal mengembangkan batik khas lokal untuk dijadikan seragam pegawai  instansi di Pemerintahan Kota maupun swasta.

“Kami baru saja meluncurkan motif batik khas Samarinda, dengan sedikit perubahan dalam rangkaian HUT Kota ke 355. Kemudian proses produksinya diserahkan kepada  pengrajin lokal Samarinda,” kata  Andi Harun di Samarinda, Senin (16/1/2023).

1. Penggunaan baju batik akan diatur dalam ketentuan daerah

Wali Kota Samarinda Kembangkan Batik Lokal untuk Seragam Pegawai

Ia memaparkan, dirinya akan membuat kebijakan agar seluruh instansi tidak hanya Pemerintah Kota Samarinda secara vertikal, namun juga kepada perusahaan misalnya perbankan BUMN maupun swasta, batik Samarinda dijadikan seragam di masing-masing instansi menggunakan baju batik satu hari dalam seminggu.

Andi Harun menjelaskan, hal itu bukan soal kebijakan untuk mewajibkan penggunaan batik Samarinda, akan tetapi poinnya adalah bagaimana sirkulasi perekonomian masyarakat Samarinda bisa berjalan dengan dijadikannya sebagai pakaian resmi pegawai Pemkot  maupun lembaga swasta.

Baca Juga: Pemkot Samarinda Segera Bangun Jalan Terowongan untuk Urai Kemacetan 

2. Motif batik andalan di Samarinda

Wali Kota Samarinda Kembangkan Batik Lokal untuk Seragam Pegawai

Ia mengemukakan, motif lain, selain Mahakam ada juga motif anggrek bulan dan anggrek hitam serta siring yang biasa menjadi atap rumah pagar dan sebagainya, semuanya itu menyatu dengan paduan motif Dayak serta motif sarung sebagai motif legenda di Samarinda.

“Desain batik Samarinda yang sudah ada itu cuma perbaikan sedikit, memasukkan motif Sungai Mahakam sebagai urat nadi perekonomian masyarakat dari dulu hingga sekarang,” ujarnya.

3. Tiga desain batik khas Samarinda

Wali Kota Samarinda Kembangkan Batik Lokal untuk Seragam Pegawai

Menurutnya, ada tiga desain yang dipamerkan sebagai variasi batik khas Samarinda yang perlu diangkat sebagai hasil karya lokal yang patut dibanggakan dan diapresiasi dengan menjadikannya sebagai salah satu pakaian harian pegawai.

“Kami sengaja tidak memproduksi di pulau Jawa, untuk memberdayakan pelaku usaha lokal agar bermanfaat secara ekonomi bagi pengrajin,” ujar Andi

Baca Juga: Pengembangan Ekonomi Kreatif bagi Masyarakat di Samarinda

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya