Ecoprint, Tingkatkan Perekonomian Melalui Batik Berbahan dari Alam

Warga Kutim tengah kembangkan ecoprint

Sangatta, IDN Times – Membatik menggunakan canting jelas sudah familier. Namun membatik menggunakan bahan dari alam, seperti daun dan bunga atau biasa disebut ecoprint, mungkin masih banyak yang belum kenal.

Nah, membatik ecoprint inilah yang tengah dikembangkan oleh kaum perempuan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Bukan hanya bisa meningkatkan nilai ekonomi, namun hasil membatik ecoprint tak kalah bagus dengan membatik canting.

“Ya, ecoprint bisa menambah nilai ekonomi untuk keluarga sejahtera, apabila tekun dalam memproduksi ketrampilan rumahan ini,” kata Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kutim, Tirah Satriani, Rabu (25/9).

1. Keunggulan batik berbahan alam

Ecoprint, Tingkatkan Perekonomian Melalui Batik Berbahan dari AlamGOW Kutim

Lebih lanjut, Tirah menjelaskan, membatik ecoprint bisa mengunakan bahan-bahan alami apa saja, seperti daun, bunga hingga batang pepohonan. Nantinya, melalui tangan-tangan terampil, bahan-bahan alam itu disulap menjadi sebuah karya seni melalui media kain yang memiliki nilai tinggi.

“Karena mampu mendesain kombinasi corak warna demi performa terbaik tampilan sebuah kain,” jelas istri Wakil Bupati Kutim itu.

Ditambahkannya, per kain batik ecoprint buatan warga Kutim ini dihargai Rp270 ribu. Pembeli bisa membuat pakaian dari batik ecoprint ini. 

Baca Juga: Geliat Warga Mangunharjo Angkat Pamor Batik Durenan ke Kancah Global

2. Gelar pelatihan ecoprint dan shibori untuk tambah wawasan

Ecoprint, Tingkatkan Perekonomian Melalui Batik Berbahan dari AlamGOW Kutim

Tirah menerangkan, Pemkab Kutim mendukung penuh pengembangan industri batik ecoprint di daerahnya. Dukungan ini terlihat dengan diselenggarakannya pelatihan ecoprint dan shibori di Taman Venus, Sangatta Utara, Kutim, pada Selasa (17/9) lalu.

Shibori sendiri merupakan kesenian dari Jepang, di mana sebuah pola pada kain diciptakan melalui proses pencelupan pada pewarna. Para kaum hawa dari GOW Kutim dan Persit Kartika Chandra Kirana Kutim dilibatkan dalam pelatihan tersebut.

“Dengan pelatihan ini para peserta nantinya mampu menambah wawasannya mengenai ecoprint,” terang perempuan yang juga menjabat sebagai Kabid Promosi dan Industri Dinas Pariwisata Kutim itu.

3. Harapkan warga terus membatik berbahan alam

Ecoprint, Tingkatkan Perekonomian Melalui Batik Berbahan dari AlamGOW Kutim

Tirah berharap, membatik dengan bahan baku alam ini bukan hanya pada saat pelatihan ecoprint dan shibori saja, namun para peserta bisa terus mengembangkan ketrampilannya. Batik berbahan alam ini diyakininya bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi warga.

“Ya, harapannya semoga peserta bisa menerapkan di masing-masing lingkungan sekitar tempat tinggalnya,” ujarnya.

Dia juga memastikan, mengenalkan batik berbahan alam ini tidak akan berhenti sampai di pelatihan saja. “Setelah ini kami akan terus menyosialisasikan ecoprint agar bisa terus berkelanjutan,” tutupnya.

Baca Juga: 6 Inspirasi Motif Batik Nusantara, Bikin Kamu Anggun & Stylish

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya