Menhub Siapkan Angkutan Massal Tanpa Awak di Ibu Kota Baru

Menhub mengaku terpesona dengan keindahan alam IKN

Balikpapan, IDN Times – Keseriusan pemerintah untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara (IKN) mulai dilakukan. Hal ini terlihat dari kunjungan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi ke Bumi Etam, Kamis (19/9).

Dalam kunjungan ini, Menhub dan rombongan menghadiri forum Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Serbaguna Perkantoran Angkasa Pura (AP) I Balikpapan. Gubernur Kaltim Isran Noor dan General Manager AP I Balikpapan Farid Indra Nugraha bersama para stafnya turut hadir dalam diskusi ini.

Forum bertajuk “Menggali Potensi Konektivitas Ibu Kota Baru” itu membahas rencana pembangunan infrastruktur transportasi di lokasi pembangunan IKN yang baru. 

1. Menhub sebut Kaltim layak IKN

Menhub Siapkan Angkutan Massal Tanpa Awak di Ibu Kota BaruJasamarga Balikpapan-Samarinda

Sebelum menghadiri forum FGD, Budi Karya Sumadi lebih dulu meninjau lokasi yang akan dijadikan IKN. Menggunakan helikopter, Budi mengunjungi Samboja, Teluk Balikpapan, jalan tol hingga ke Kelurahan Mentawir di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Budi mengatakan, perjalanannya ini untuk melihat infrastruktur transportasi yang sudah ada di daerah-daerah tersebut. Sehingga, infrastruktur transportasi yang masih belum ada dan memadai di daerah tersebut, akan dijadikan rekomendasi dalam pembangunan IKN nanti.

“Di sini sudah ada dua bandara dan jalan tol, itu semua merupakan modal bagi kami untuk menjadikan Kaltim sebagai ibu kota negara,” katanya kepada awak media.

Baca Juga: Pemindahan IKN, Masalah Tanah Berpotensi Picu Konflik Sosial

2. Menhub terpesona dengan keindahan alam di IKN baru

Menhub Siapkan Angkutan Massal Tanpa Awak di Ibu Kota BaruIDN Times/Surya Aditya

Usai meninjau lokasi calon IKN, Budi mengaku senang. Salah satu yang membuat dia senang adalah masyarakat Kaltim yang dinilainya bersahabat. “Yang membuat happy masyarakat Kaltim, khususnya Pak Gubernur-nya welcome,” akunya.

Selain itu, yang membuat dia senang adalah alam di daerah calon IKN. Budi mengakui terpesona dengan keindahan alam yang ada di beberapa daerah di Kaltim. “Alamnya juga indah. Samboja cantik, Mentawir cantik, Teluk Balikpapan juga cantik,” pujinya.

Melihat keindahan alam di lokasi IKN yang baru, dinilainya sangat positif. Jika alam di lokasi IKN bagus, Budi menuturkan, hal ini bisa menambah pemasukan kas negara. Sebab, alam yang indah bisa mendatangkan banyak orang di IKN baru.

“Karena harapan kami, kalau nanti dijadikan ibu kota negara, kota baru ini bukan saja menjadi ibu kota negara, tetapi bisa menjadi role model kota masa depan, menjadi destinasi wisata. Jadi kalau dia (daerahnya) bisa punya fungsi yang lain, dia bisa tarik turis juga,” tuturnya.

3. Siapkan angkutan massal tanpa awak di IKN baru

Menhub Siapkan Angkutan Massal Tanpa Awak di Ibu Kota BaruIDN Times/Surya Aditya

Lebih jauh, Budi menerangkan, dalam forum FGD ini pihaknya membahas rencana konsep moda transportasi di lokasi IKN. Kata dia, sebagai lokasi IKN, sudah tentu harus menjadi kota yang berkelanjutan karena IKN akan dicontoh oleh kota-kota lainnya.

Oleh sebab itu, pemerintah merencanakan, angkutan massal akan menjadi transportasi utama di IKN baru. Sebab, angkutan massal dinilai bisa efektif untuk mengurai kemacetan. “Kota yang berkelanjutan harus disediakan angkutan massal, jangan pakai motor-motor,” terangnya.

Moda transportasi massal ini antara lain Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT),  dan Bus Rapid Transit (BRT). Pada tahap awal, pemerintah akan membangun jalur kereta api menuju ke ibu kota baru dari Balikpapan, serta mengadakan bus elektrik dan kereta LRT.

Selain itu, angkutan massal di IKN, Budi menyebutkan, harus yang ramah lingkungan. Pihaknya pun telah merencanakan angkutan massal yang ramah lingkungan, yaitu angkutan massal canggih, bisa beroperasi tanpa pengemudi atau biasa disebut Autonomous Rail Transit (ART).

Kelebihan ART ini menurut Budi, lebih hemat biaya karena tidak menggunakan rel melainkan melintas pada garis yang telah dilukis sesuai rute tujuan. Bentuknya seperti bus gandeng, dan menggunakan ban dari karet.

Selain angkutan darat, Budi juga menekankan pentingnya membangun transportasi air di pesisir Teluk Balikpapan, dengan kapal yang bertenaga surya.

Baca Juga: Pansus IKN DPR RI Dibentuk, Akhirnya Ada Wakil dari Kaltim

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya